Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label Salat. Show all posts
Showing posts with label Salat. Show all posts

Sunday, September 27, 2020

5578. SALAT DI DALAM KAKBAH

 


CARA SALAT DI DALAM KAKBAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

A.   Bangunan Kakbah.

 

1.    Kakbah adalah suatu bangunan berbentuk mirip balok.

2.    Yang terbuat dari tumpukan batu hitam.

3.    Dan tersusun sangat sederhana.

4.    Setiap umat Islam mengenal Kakbah sebagai arah dituju ketika salat.

5.    Dan tempat yang dikelilingi ketika tawaf.

 

B.      Cara salat di dalam Kakbah.

 

1.    Beberapa ulama pernah mendapat kehormatan salat di ruangan dalam Kakbah.

2.    Muncul diskusi kecil tentang salat di ruangan dalam Kakbah.

3.    Sebagian ulama berpendapat hanya salat sunah yang boleh dikerjakan di ruangan dalam Kakbah.

4.    Ketika ditanyakan: “Mengapa demikian?”

6.    Banyak yang terdiam.

7.    Dan hanya seorang memberi jawaban.

8.    “Salat sunah adalah salat pilihan, boleh dikerjakan dan boleh ditinggalkan.

9.    Jika tiap orang diberi kebebasan melakukan salat wajib di ruangan dalam Kakbah.

10. Niscaya tiap orang bebas memilih arah yang ditujunya.

11. Ke arah  ke utara, selatan, timur, atau barat.

 

12. Ketika mata orang melakukan salat tidak tertuju ke satu arah tertentu.

13. Hati mereka bisa mengarah ke beberapa tujuan.

14. Dan salat sunah di ruangan dalam Kakbah bisa dibenarkan.

15. Karena sifat salat sunah adalah pilihan.

 

16. Salat sunah berkaitan hak pilih umat Islam.

17. Yang melambangkan kebebasan menghadapkan wajahnya.

18. Ke arah mana pun yang dikehendaki.

19. Selama masih berada di ruangan dalam Kakbah.

20. Setiap orang berhak membentuk kepribadiannya.

21. Meskipun dirinya terkadang menduga pribadinya utuh.

22. Tetapi pemiliknya menghadapi banyak hal.

23. Yang awalnya bertentangan satu dengan lain.

 

24. Suatu ketika orang mungkin ingin makanan lezat.

25. Tetapi keinginannya terhalang keyakinan agamanya.

26. Atau kepentingan kesehatannya.

27. Jika membiarkan dirinya bimbang, maka bukan lezatnya makanan yang dicapai.

28. Dan bukan ketenangan batin yang diperoleh.

 

C.   Kakbah pemersatu umat.

 

1.    Untuk menghindari keraguan memutuskan sesuatu.

2.    Maka perlu pelita hati, pedoman, atau falsafah hidup.

3.    Yang bisa dijadikan sebagai pedoman dan tolok ukur.

4.    Dalam mengatasi keraguan.

5.    Dan yang akan membentuk pribadi seseorang.

 

6.    Gambaran yang terjadi terhadap seseorang.

7.    Bisa terjadi terhadap sekumpulan umat manusia.

8.    Yang membentuk masyarakat atau bangsa.

9.    Sehingga mereka harus punya pandangan hidup dan tolok ukur.

10. Dalam mewujudkan kepribadian masyarakat dan bangsanya.

 

11. Dalam skala lebih besar.

12. Semuanya butuh arah jelas sebagai pedoman dan tolok ukur.

13.  Ketika menghadapi masalah apa pun dan dalam mencari solusinya.

 

14. Kakbah adalah arah dan pedoman yang dituju umat Islam di seluruh penjuru dunia.

15. Pada saat sama, Kakbah adalah lambang menghadap kepada Allah Yang Maha Mengetahui.

16. Sehingga dalam menghadapi masalah apa pun dan di mana pun.

17. Serta dalam mencari solusi apa pun.

18. Umat Islam harus berpedoman dan memakai tolok ukur kepada Allah.

19. Artinya semua perintah dan larangan dari Allah adalah pedoman utamanya.

 

20. Hal ini tidak berarti segala perbedaan harus dihapus.

21. Dan semua kepentingan dan kecenderungan harus dilebur dalam satu wadah.

22. Tetapi terdapat satu kesatuan kompak.

 

23. Ketika umat Islam melakukan salat di mana pun.

24. Wajahnya menghadap ke arah sama, yaitu ke arah Kakbah.

25. Umat Islam yang berada di sebelah barat Kakbah, salatnya menghadap ke arah timur.

26. Umat Islam yang tinggal di sebelah timur Kakbah, salatnya menghadap ke arah barat.

27. Umat Islam di utara Kakbah, salatnya menghadap ke arah selatan.

28. Dan umat Islam di selatan Kakbah, salatnya menghadap ke arah utara.

 

29. Sehingga umat Islam di seluruh dunia tampak kompak bersatu menghadapkan wajahnya ke arah sama ketika salat.

30. Yaitu menghadap ke arah Kakbah.


.

Daftar Pustaka

1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994. 

2.      Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.    Tafsirq.com online

5773. POSISI JARI TANGAN SAAT TASYAHUD

 


POSISI JARI TANGAN SAAT TASYAHUD

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

A.   Posisi jari tangan ketika salat dalam kondisi tasyahud.

 

B.   Mazhab Maliki.

1.    Posisi duduk tasyahud.

1)    Dianjurkan menekuk tangan kanan jari tengah, jari manis, dan jari kelingking.

2)    Meluruskan jari telunjuk.

3)    Jempol tangan kanan ke arah bawah.

4)    Selama tasyahud, menggerak-gerakkan jari telunjuk secara terus menerus.

5)    Ke kanan dan kiri, secara pelan.

 

C.   Mazhab Hanafi.

1.    Waktu duduk tasyahud.

1)    Menunjuk dengan jari telunjuk tangan kanan.

2)    Jika tidak punya telunjuk jari tangan kanan, tidak boleh diganti jari lain.

3)    Telunjuk jari tangan kanan diangkat ke atas sebentar.

4)    Ketika mengucap “asyhadu anla ilaha”.

5)    Dan menurunkannya.

6)    Saat membaca “illallah” (selain Allah).

 

D.   Mazhab Syafii.

1.    Ketika tasyahud.

1)    Semua jari tangan menggenggam, selain jari telunjuk.

2)    Jengan jari telunjuk diangkat ke atas.

3)    Saat membaca “asyhadu anla ilaha illallah”.

4)    Jari telunjuk tetap di atas sampai bacaan tasyahud selesai.

5)    Ketika membaca tasyahud awal dan tasyahud akhir.

6)    Pandangan mata selalu  tertuju ke arah jari tangan kanan telunjuknya sendiri.

7)    Dan tidak memandang jari tangan jamaah lain.

 

 

E.   Mazhab Hambali.

1.    Saat duduk tasyahud.

1)     Menekuk jari kelingking dan jari manis.

2)    Melingkarkan jempol bertemu dengan jari tengah.

3)    Menunjuk dengan jari telunjuk tangan kanan.

4)    Tiap menyebut lafaz Allah.

5)    Jari telunjuk tangan kanan dinaikkan sebentar.

6)    Lalu turun lagi.

7)    Sehingga jari telunjuk tangan kanan naik dan turun berkali-kali.

 

Daftar Pustaka.

1.    Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.

2.    Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.

3.    Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.

4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.

5.    Tafsirq.com online.

 

Thursday, September 24, 2020

5519. SALAT CAKUP SEMUA PENGAGUNGAN

 


SALAT CAKUP SEMUA PENGAGUNGAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

A.   Gerakan salat mencakup segala bentuk penghormatan dan pengagungan yang dikenal umat manusia.

 

1.    Nabi Muhammad kembali dari perjalanan Isra Mikraj dengan petunjuk AIlah yang tegas tentang kewajiban salat.

2.    Yang sudah diketahui secara pasti oleh setiap Muslim dari generasi ke generasi.

3.    Menghadapkan jiwa raga kepada Allah adalah kewajiban agama.

4.    Agama diyakini oleh setiap penganutnya menetapkan Allah yang menguasai alam semesta serta menguasai hidup dan kehidupan manusia.

5.    Allah Maha Mutlak, Maha Kuasa, dan Maha Sempurna dalam segala sifat keutamaan-Nya.

6.    Keyakinan ketuhanan, menuntut pembuktian nyata secara amaliah.

7.    Bukan hanya dalam pikiran atau hati.

8.    Salat adalah salah satu yang ditetapkan oleh Allah sebagai pengejawantahan  keyakinan itu.

9.    Manusia terutama para ilmuwan butuh kepastian “sunatullah” tata kerja alam semesta untuk pengembangan dan penerapan ilmu dan teknologi.

10. Sunatullah adalah hukum Allah yang berlaku di alam semesta.

11. Kepastian berlakunya “sunatullah” bisa diperoleh dengan keyakinan adanya Sang Pengendali dan Penguasa Tunggal Yang Maha Kuasa, yaitu Allah.

12. Salat adalah kebutuhan manusia sebagai makhluk Allah.

13. Salat bukannya beban atau kewajiban dan bukan hal memberatkan manusia.

14. Salat menggambarkan pemahaman menyangkut tata kerja alam semesta yang memberi ketenangan dan kemantapan kepada manusia.

15. Salat sebagai penyerahan diri dan ketundukan kepada Allah Yang Kuasa adalah tanda kemajuan pemikiran manusia dalam memahami tata kerja alam semesta.

16. Manusia makhluk punya naluri cemas, takut, dan mengharap yang selalu butuh sandaran.

17. Terutama saat cemas dan takut muncul, karena menemukan kekuatan di luar kemampuan manusia.

18. Kenyataan membuktikan bersandar kepada makhluk, betapa pun tinggi kekuatan dan kekuasaannya, sering tidak memuaskan.

19. Karena yang mampu hanya Allah Yang Maha Kuasa.

 

20. Al-Quran surah Fathir (surah ke-35) ayat 13.

 

 

                           يُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَيُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى ۚ ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُ ۚ وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ مَا يَمْلِكُونَ مِنْ قِطْمِيرٍ

     Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nya kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tidak punya apa-apa meskipun setipis kulit ari.

 

21. Al-Quran surah Fathir (surah ke-35) ayat 14.

 

                      إِنْ تَدْعُوهُمْ لَا يَسْمَعُوا دُعَاءَكُمْ وَلَوْ سَمِعُوا مَا اسْتَجَابُوا لَكُمْ ۖ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُونَ بِشِرْكِكُمْ ۚ وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثْلُ خَبِيرٍ

     Jika kamu menyeru mereka, mereka tidak mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan di hari kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikanmu dan tidak ada yang bisa memberi keterangan kepadamu seperti yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui.

 

22. Al-Quran surah Fathir (surah ke-35) ayat 15.

 

                     ۞ يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ

     Hai manusia, kamu yang butuh kepada Allah; dan Allah Dia Yang Maha Kaya (tidak butuh sesuatu) lagi Maha Terpuji.

 

23. Seorang Muslim, dalam salatnya menghimpun segala bentuk cara pengakuan, penghormatan, dan pengagungan yang dikenal manusia.

24. Dalam salat ada isyarat penghormatan dengan tangan, berdiri tegak, menunduk, rukuk, sujud, puji-pujian, doa, dan harapan.

25. Dalam sehari hanya 5 kali kita wajib menghadap Allah.

26. Malu rasanya, jika kita yang telah mendapat nikmat dan anugerah dari Allah yang tidak terbilang jumlahnya, mengabaikan kewajiban salat.

27. Apalagi salat adalah kebutuhan manusia.

28. Malu rasanya, jika kita hanya saat terpaksa, sangat cemas, dan mengharapkan sesuatu, baru melakukan salat menghadap ke hadirat Allah.

29. Sebagai hamba Allah yang baik, tentu kita selalu berusaha menjalankan salat tepat waktu dengan khusyuk.

30. Berusaha menjalankan semua perintah dan menjauhi segala yang dilarang oleh Allah.

31. Semua dikerjakan dengan ikhlas untuk mecapai rida Allah.

 

Daftar Pustaka

1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.    Tafsirq.com online.