KALENDER ISLAM GLOBAL
SATUKAN UMAT SEDUNIA
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Ketua Umum
Pimpinan Pusat
Muhammadiyah.
Haedar Nashir.
Takbiran “Gema Takbir Jogja”.
Di Masjid Gedhe Kauman.
Yogyakarta.
Kamis (20/4/2023).
Acara takbiran:
1)
Syiar Islam.
2)
Tutup Ramadan 1444 H.
3)
Sambut hari raya Idul Fitri.
Jumat (21/4/2023).
“Pesan saya.
Mari kita lakukan syiar
takbir.
Dengan tertib, aman,
nyaman, damai.
Junjung tinggi
kebersamaan.
Berbagai kelompok Islam.
Sejatinya semua satu.
Innamal mukminuna ikhwah.
Sungguh mukmin saudara.
Keluarga besar
Muhammadiyah.
Dan komponen umat Islam
lain.
Salat Idul Fitri 1
Syawal 1444 H.
Jumat 21 April 2023,”
ucapnya.
Karena ada muslim lain.
Merayakan Idul Fitri.
Sabtu (22/4/2023).
Agar peserta takbiran.
Tampilkan tasamuh
(toleransi).
Perbedaan penentuan 1
Syawal.
Termasuk ijtihad ilmiah.
“Selama kita masih
berbeda.
Maka hukumnya:
1)
Tasamuh.
2)
Saling toleran.
3)
Hormat mengormati.
4)
Harga menghargai.
Sampai nanti suatu saat.
Ada Kalender Global lnternasional
.
Menyatukan:
1)
1 Ramadan.
2)
1 Syawal.
3)
10 Zulhijah.
Muhammadiyah berdasar
Hisab Hakiki Wujudul Hilal.
Berjuang Kalender Global.
Lewat Konferensi negara
muslim dunia.
Di Turki tahun 2016.
“Jika ada kalender.
Maka tak tidak perlu.
Tunggu H-1.
Sebelum hari raya.
Haedar menjelaskan.
Bahwa Islam selaras ilmu
pengetahuan.
Umat lslam perlu
kepastian metode.
Meskipun butuh waktu.
“Seperti kita salat 5
waktu.
Waktunya pasti.
Zaman dulu.
Salat Zuhur.
Harus melihat posisi
matahari.
Tapi sekarang sudah
tidak lagi.
Langsung lihat jam.
Tapi memang perlu waktu.
Zaman dulu.
Arah kiblat dirintis
Kiai Dahlan.
Banyak yang tidak setuju.
Tapi sekarang.
Setelah 100 tahun.
Kemenag buat sertifikat arah kiblat.
Bagi tiap masjid.
Jadi kita harus
optimis,” pesannya.
“Suatu saat.
Ketika ada kalender
global.
Kita akan bersatu dalam:
1)
Awal Ramadan.
2)
1 Syawal.
3)
10 Zulhijah.
Sebelum itu sampai.
Kita toleransi,”
tegasnya.
(Sumber
muhammadiyah)



.png)
.png)
%20-%20Copy.bmp)