Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label DULU MANUSIA TAKUT LAUT MENYEMBAH DEWA LAUT. Show all posts
Showing posts with label DULU MANUSIA TAKUT LAUT MENYEMBAH DEWA LAUT. Show all posts

Tuesday, September 20, 2022

14983. DULU MANUSIA TAKUT LAUT MENYEMBAH DEWA LAUT

 


 

DULU MANUSIA TAKUT LAUT LALU MENYEMBAH DEWA LAUT

Oleh Drs. HM Yusron Hadi,MM

 

 

Menurut Ali Syariati.

 

Ada 4 penjara manusia di bumi, yaitu penjara:

1)                Alam.

2)                Sejarah.

3)                Masyarakat.

4)                Ego.

 

Jika manusia sukses mengatasinya.

 

Maka manusia bisa menjadi khalifah di bumi.

  

1.   PENJARA ALAM

Manusia harus bisa menundukkan penjara alam.

 

Yaitu dengan mengembangkan ilmu sains dan teknologi.

 

Misalnya:

1)                Penjara hujan.

2)                Penjara angin.

 

Manusia jangan kalah dengan hujan dan angin.

 

Pelajari mekanisme hujan dan angin.

 

Ternyata hujan itu hanya menurunkan air dari atas ke bawah.

 

Turunnya hujan.

Bisa diatasi manusia.

 

Dengan cara membuat teknologinya.

Yaitu:

1)                Membuat rumah untuk berlindung.

2)                Membuat jas hujan.

 

3)                Membuat payung.

4)                Dan lainnya.

 

Udara panas.

Bisa diatasi manusia.

 

Dengan membuat teknologinya.

Yaitu:

 

1)        Kipas angin.

2)        Penyejuk udara AC.

3)        Dan lainnya.

 

Zaman dulu.

Manusia tak berdaya melawan:

1)          Laut.

2)          Pohon besar.

3)          Angin besar.

 

Maka manusia berimajinasi

 

Sehingga yang disembah:

1)                Dewa laut.

2)                Dewa angin.

3)                Dewa pohon besar.


 

Karena manusia zaman dulu.

Kalah melawan penjara alam.

 

Zaman dulu.

Belum ada ilmu sains dan teknologi.

Yang menjelaskan mekanisme alam.

 

Manusia kalah melawan alam.

 

Kemudian manusia menyembah.

Yang sifatnya alam.

 

Misalnya, manusia menyembah:

 

1)             Pohon.

2)             Gunung.

 

3)             Laut.

4)             Matahari.

 

5)             Bintang.

6)             Bulan.

 

7)             Api.

8)             Air.

9)             Dan lainnya.

 

Saat manusia sudah tahu mekanisme alam

 

Maka berganti manusia yang menguasai alam.

Manusia berhasil keluar dari penjara alam.

 

Dengan memakai sains dan teknologi.

 

 

 

2.   PENJARA SEJARAH

  

Dalam mengatasi penjara sejarah.

 

Manusia bisa mempelajari sunatullah.

Lewat tahapan historis dan hukum deterministic.

 

Yang terjadi dalam perjalanan sejarah umat manusia.

 

Kemudian  dikembangkan untuk membangun.

 

Sesuai cita-cita ideal yang diharapkan di masa depan.

 

 Contoh sunatullah.

 

Jika ingin cepat lulus sekolah.

Maka harus rajin belajar.

 

Jika ada orang tak rajin belajar.

Tapi bisa lulus cepat

 

Itu pengecualian

 Tak bisa dijadikan pedoman.

 

Misalnya.

Ada orang meloncat keluar jendela dari hotel lantai 10.

 

Tapi tiba di bawah dengan selamat.

 

Itu pengecualian.

 Tak bisa dijadikan pegangan.

 

Mungkin dia jatuh pas di atas tumpukan kasur.

 

Milik penjual kasur yang lewat.

 

Yang bisa dipakai pedoman itu sunatullah.

 

Sekarang ini.

Orang Barat menang dalam mengatasi penjara alam dan sejarah.

 

Misalnya.

Umat lslam punya pedoman.

 

Bahwa kebesihan itu pangkal kesehatan.

Kebersihan sebagian dari iman.

 

Tapi belum bisa diwujudkan dalam praktik.

 

Umat lslam kalah.

Dalam menjaga kebersihan.

 

Dibanding orang Singapore, Jepang, dan lainnya.

 

3.      PENJARA MASYARAKAT

 

Terkadang masyarakat menjadi penjara.

Biasanya masyarakat memakai logika kerumunan.

 

Kerumunan bisa menjadi penjara.

  

Misalnya.

Jika ada yang bicara A.

Maka lainnya ikut bicara A.

 

Apalagi jika yang bicara itu dianggap tokoh masyarakat.

 

Maka semua mengikutinya.

 

Masalah benar atau salah.

Bukan tergantung jumlahnya.

 

Artinya.’

Logika mayoritas dan minoritas.

Bukan ukuran untuk menentukan kebenaran.

 

Rasulullah bersabda,

 “Nanti di akhir zaman, umat Islam seperti buih.

Yang mudah diombang-ambingkan orang lain.”

 

Buih itu mudah dikumpulkan.

Tapi  cepat bubar.

 

Dan mudah dipermainkan.

 

Salah satu penyebabnya.

Yaitu terlalu cinta dunia.

Dan takut mati.

 

Terlalu cinta dunia.

 Sehingga khawatir duniany.

Dinikmati orang lain.

 

Orang yang terlalu cinta dunia.

Setuju dengan hal melawan kebenaran.

 

Karena takut kehilangan dunia

 Akhirnya.

Masing-masing mementingkan dirinya sendiri.

 

Sehingga mudah dihalau seperti buih.

 

Penjara masyarakat.

Bisa diatasi  dengan mempelajari ilmu sosial, hukum, dan  karakteristik dalam masyarakat.

 

Manusia memang butuh dunia

Tapi jangan terlalu cinta dunia.

 

4.   PENJARA EGO

 

Penjara ego adalah penjara paling sulit bagi manusia.

 

Karena antara “penjara” dan “tawanan”.

Tak bisa dipisahkan.

 

Manusia sulit melawan dirinya sendiri.

 

Penjara ego itu berupa ambisi binatang.

 

Tanda ego itu biasanya yang dibela yang ada “akunya”.

 

Misalnya:

1)                Agamaku.

2)                Kelompokku.

 

3)                Aliranku.

4)                Masa depanku.

 

5)                Harga diriku.

6)                Dan “aku” lainnya.

 

 Jika muncul “akunya”.

Maka menghilangkan yang lain.

 

 

 

 

Hanya ada 1 cara.

Untuk mengatasi penjara ego.

 

Yaitu dengan cinta.

 

 (Sumber Ngaji Filsafat Dr Fahrudin Faiz)