.png)
PAK ANIES PILPRES MENANG ATAU KALAH TETAP TERHORMAT
Oleh: Drs.
HM Yusron Hadi,MM
Ada 4 model lomba.
Termasuk dalam pemilu.
Yaitu:
1)
Menang terhormat.
2)
Kalah terhormat.
3)
Menang terhina.
4)
Kalah terhina.
Gubernur DKI Jakarta.
Periode 2017-2022.
Anies Baswedan.
Kembali dapat dukungan.
Kali ini .
Pondok Pesantren (Ponpes).
Husnul Khotimah.
Kuningan.
Jawa Barat.
Pembina Yayasan
Ponpes Husnul Khotimah.
KH Achidin Noor.
Dukung Anies Baswedan.
Sebagai presiden tahun 2024.
Menurut Pak Kiai.
Dalam kontestasi pilpres.
Ada 4 kemungkinan.
Yaitu:
1)
Menang terhormat.
2)
Menang terhina.
3)
Kalah terhormat.
4)
Kalah terhina.
Pak Kiai berharap.
Pak Anies Baswedan.
1)
Menang terhormat.
2)
Jadi Presiden RI.
“Semoga Kang Anies.
Bisa menang terhormat,” kata KH Achidin.
Selasa, 14 Maret 2023.
Pak Kiai tegaskan.
Husnul Khotimah.
Bukan partai politik.
Tapi Husnul Khotimah.
Punya pilihan politik.
KH Achidin mendoakan.
Anies Baswedan.
Bisa kembali.
Ke Ponpes Husnul Khotimah.
Sebagai Presiden RI.
“Semoga Kang Anies.
Ke sini lagi.
Dalam posisi RI 1.
Meresmikan GOR.
Semoga Allah meridai Kang Anies,” ujarnya.
“Pak Anies .
Tadinya DKI 1.
Geus wayahna (saatnya).
Moncer RI 1.
Kami bangga.
Orang Kuningan.
Bisa jadi RI 1,” lanjutnya.
KH Achidin ungkap alasannya.
Dukung Anies Baswedan.
Sebagai presiden.
Pak Kiai kutip sejarah.
Zaman Umar bin Abdul Aziz.
Pada zaman itu.
Kondisi pemerintahan kondusif.
Meskipun Umar bin Abdul Aziz.
Hanya memimpin 3 tahun.
Tak ada yang mau terima zakat.
Saking gemah ripahnya.
Bahkan aman.
Tak ada ternak yang diganggu serigala,” jelasnya.
Tapi pada suatu malam.
Serigala makan ternak.
Pemilik ternak.
Kaget dan bingung.
Biasanya tenteram.
Tapi malam itu berbeda.
Ternyata.
Umar bin Abdul Aziz wafat.
Kesimpulan.
Ada korelasi positif.
Kondisi seorang pemimpin.
Dengan kondisi rakyat.
1)
Jika rakyat gaduh.
Karena mungkin
pemimpinnya.
Sedang gontok-gontokan.
2)
Jika rakyat adem.
Karena pemimpinnya
adem.
Pak Kiai berharap.
Pak Anies Baswedan.
Bisa bawa Indonesia.
Jadi lebih tenteram.
Dan Makmur.
Semoga Kang Anies.
1)
Bisa bikin rakyat adem.
2)
Bisa memimpin bangsa.
3)
Bisa buat rakyat sejahtera.
4)
Bisa adil.
Karena gaya pemimpin.
Sangat berpengaruh.
Kepada rakyat,” harapnya.
(sumber kba)
