Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label PEMILU 2024 RAWAN PRESIDEN CAWE. Show all posts
Showing posts with label PEMILU 2024 RAWAN PRESIDEN CAWE. Show all posts

Saturday, April 20, 2024

33560. PROF ZUHRO PEMILU 2024 RAWAN PRESIDEN CAWE CAWE

 


PROF ZUHRO PEMILU 2024 RAWAN PRESIDEN CAWE CAWE

Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Siti Zuhro sebut

 

Pilpres 2024 paling mengkhawatirkan.

Sejak pemilu era reformasi.

 

“Pengalaman 6 kali pemilu.

Era reformasi.

 

Pemilu:

1)        Tahun 1999.

2)        Tahun 2004.

 

3)        Tahun 2009

4)        Tahun 2014.

 

5)        Tahun 2019.

6)        Tahun 2024.

 

Pemilu tahun 2024.

1)        Mengkhawatirkan.

2)        Membahayakan.

 

Jumat (19/4/2024).

 

Zuhro sebut alasannya.

1)        Presiden cawe-cawe.

2)        Penguasa cawe-cawe luar biasa.

 

3)        Nepotisme.

 

Kepada sejumlah Lembaga.

1)                Penegak hukum.

2)                Penyelenggara pemilu.

 

3)                Nepotisme.

4)                Politisasi bansos.

 

“Penguasa bukan incumbent.

 Petahana tak calonkan diri.

 

Tapi cawe-cawe luar biasa.

Ketimbang incumbent.

 

Saat mencalonkan dirinya.

Tahun 2019,” ungkapnya.

 

Zuhro sebut.

Nepotisme penguasa.

Untuk langgengkan kekuasaan.

 

Gibran Rakabuming.

Putra sulung Jokowi.

Jadi cawapres.

 

Zuhro contohkan.

Politisasi Bansos.

 

Salah satu faktor

Kemenangan Paslon 02.

 

“Kata kuncinya jelas.

Yaitu maintaining power.

 

Atas nama lanjutkan kekuasaan.

Tak bisa 3 periode.

Maka anaknya harus jadi,” tegasnya.

 

“Ambisi penguasa  ini.

Membuat pemilu.

 

1)        Distortif.

2)        Target 1 putaran.

 

3)        Pokoknya harus menang.

4)        Yang penting berkuasa.

 

5)        Melanjutkan mimpinya.

6)        Apa pun dilakukan.

 

7)        Melakukan politisasi.

8)        Hampir semuanya.

 

(Sumber Prof Zahro)