.png)
FOKUS 4
SUBSTANSI TUNTUTAN DEMO MAHASISWA
Oleh: Drs. H.M. Yusron
Hadi, M.M.
Pemerintah
dan DPR.
Agar fokus
substansi tuntutan mahasiswa.
Ketua SETARA Institute, Hendardi mengatakan.
Bahwa pengeroyokan Ade Armando (AA).
Oleh sekelompok orang.
Dalam demonstrasi di kawasan Gedung DPR RI.
Senin (11/4).
Tidak dapat dibenarkan.
Terlebih ada penelanjangan.
Yang merendahkan harkat martabat manusia.
“Tindakan kekerasan.
Mencerminkan tidak dewasa.
Dan pemanfaatan destruktif.
Dalam demonstrasi,” ujar Hendardi.
Selasa (12/4).
Aparat polisi.
Harus menindak pelakunya.
Tapi SETARA Institute.
Menolak dan menentang.
Segala upaya pembusukan.
Yang diarahkan pada gerakan mahasiswa.
Seperti narasi.
Bahwa gerakan mahasiswa.
Disusupi kepentingan politik tertentu.
Disusupi kelompok.
Yang hendak melakukan kekerasan.
Atau narasi yang mengarahkan.
Bahwa ini tidak murni gerakan mahasiswa.
Karena aksi unjuk rasa mahasiswa.
Berperan signifikan.
Dalam pengawasan langsung.
Terhadap kebijakan pmeerintah,” katanya.
Pemerintah dan DPR.
Jangan fokus pada anarkis.
Dari unjuk rasa itu.
Tapi harus fokus.
Pada tuntutan mahasiswa.
SETARA Institute menekankan.
Bahwa substansi gerakan mahasiswa.
Harus jadi atensi utama.
Bagi pemerintah dan DPR.
Aksi anarkis dalam unjuk rasa.
Tidak dapat dibenarkan.
Tapi seharusnya.
Pemerintah dan DPR.
Harus fokus pada substansi unjuk rasa,” tegasnya.
Jika pemerintah dan DPR.
Mengabaikan tuntutan mahasiswa.
Maka akan jadi polemik panjang.
“Ketiadaan atensi pemerintah dan DPR.
Terhadap substansi gerakan mahasiswa.
Hanya menggambarkan pemerintah enggan.
Dan tak mampu.
Memahami soal dan tuntutan.
Yang disampaikan mahasiswa secara utuh.
Dan mengatasinya secara mendasar,” tuturnya.
Gerakan mahasiwa.
Menolak wacana Pemilu 2024 ditunda.
Dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Mereka mendesak DPR.
Agar tak memakai hak konstitusinya.
Untuk amandemen UUD.
Yang mengatur penundaan Pemilu.
Dan memperpanjang masa jabatan Presiden RI.
Ada 4 tuntutan demo mahasiswa, yaitu:
1. Mendesak dan menuntut wakil
rakyat.
Agar mendengarkan.
Dan menyampaikan aspirasi rakyat.
Bukan aspirasi partai.
2. Mendesak dan menuntut wakil
rakyat.
Untuk menjemput aspirasi rakyat.
Seperti aksi massa yang telah
dilakukan dari berbagai daerah.
Dari 28 Maret - 11 April 2022.
3. Mendesak dan menuntut wakil
rakyat.
Untuk tidak mengkhianati
konstitusi Negara.
Dengan melakukan amandemen.
Bersikap tegas menolak penundaan Pemilu 2024.
Atau masa jabatan 3 periode.
4. Mendesak dan menuntut wakil
rakyat.
Untuk menyampaikan kajian 18
tuntutan mahasiswa kepada presiden.
Yang sampai saat ini.
Belum terjawab.
(Sumber Jawa Pos)
