JANGAN SOMBONG SEBAB KEKUATAN DAN JABATAN DIGILIR
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Konflik antara kebenaran dan kekuatan.
Jika perbedaan pendapat dipertengkarkan.
Maka kebenaran akan robek.
Karena masing-masing pihak merasa benar.
Jika kebenaran diperebutkan.
Maka pertengkaran bergeser dari masalahnya.
Berubah kepada orangnya.
Kemudian masalah utama terbengkalai.
Karena masing-masing pihak merasa benar.
Akhirnya yang tinggal hanya permusuhan.
Jika kebenaran bisa mengalahkan kekuatan.
Maka itu puncak
keadilan.
Jika kekuatan bisa mengalahkan
kebenaran.
Maka itu puncak
kezaliman.
Akhirnya, yang muncul adalah:
“Aku benar, karena aku kuat.”
Allah menggilir zaman kejayaan dan kejatuhan
umat manusia.
Saat kuat dan berkuasa jangan sombong dan
angkuh.
AL-Quran surah Ali lmran (ssurah ke-3) ayat
140.
إِنْ يَمْسَسْكُمْ قَرْحٌ
فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِثْلُهُ ۚ وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا
بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ
شُهَدَاءَ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ
Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum
(kafir) itu pun (pada perang Badar) mendapat luka serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan di
antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah
membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian
kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada'. Dan Allah tidak menyukai
orang-orang yang zalim.
Allah berkuasa mencabut jabatan dan kekuasaan.
Tak satu pun umat manusia pantas sombong.
Al-Quran surat Ali Imran (surah ke-3) ayat 26.
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي
الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ
تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيرٌ
Katakan: "Wahai Tuhan Yang punya kerajaan,
Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau
kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki.
Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau
kehendaki. Di tangan Engkau segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa
atas segala sesuatu.
(Sumber Ngaji Filsafat Dr Fahrudin Faiz)




.bmp)