Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label MAYORITAS TAKUT MINORITAS MEMBESAR. Show all posts
Showing posts with label MAYORITAS TAKUT MINORITAS MEMBESAR. Show all posts

Monday, February 20, 2023

16782. MAYORITAS TAPI TAKUT MINORITAS MEMBESAR

 


MAYORITAS TAPI TAKUT  MINORITAS MEMBESAR

Oleh: Drs HM Yusron Hadi, MM

 

 

 

 

Semua manusia harus paham.

Bahwa dunia kita.

 

Bagai rumah mungil bersama.

Bagi semua.

 

Tiap manusia.

Punya tanggung jawab moral.

Untuk menjaganya.

 

Apa yang terjadi di bagian bumi.

 Berdampak pada bagian lainnya.


Perubahan social.

Juga berubah demografi.

Yaitu ganti statistik rakyat.

 

Hal itu menakutkan.

Sebagian orang.

 

Biasanya.

Yang takut pihak mayoritas.

 

Merasa terancam.

Membesarnya minoritas.

 

 Bayangan akan tergeser.

Picu:

 

1)        Takut fobia.

2)        Benci.

3)        Kekerasan.

 

Misalnya.

Kebencian ras di Barat.

Timbul beberapa kekerasan.

Bukti fenomena di atas.

 

Diperkuat bangkitnya ras angkuh.

Warga kulit putih.

Disebut “white nationalism”.

 

Diperburuk politisi oportunis radikal.

Mainkan kartu rasis.

 

Bagi warga Muslim.

Pembantaian jamaah.

 

Di 2 masjid Christchurch.

Selandia Baru.

 

Akibat kebencian ras.

Yaitu 52 orang terbantai.

 

Karena 1 orang white nationalis.

Dalam sekejap.

 

Fobia umat Islam.

Dan benci mayoritas Barat .

 

Tak cuma alasan ras.

Tapi takut dan benci ganda.

 

Yaitu:

Ras dan agama sekaligus.

 

Umat Islam jadi objek fobia.

Dan benci berlapis.

 

Dunia global terkait.

Fenomena benci dan kekerasan.

 

Tak boleh dilihat sepihak.

 

 Artinya.

Peristiwa pada komunitas tertentu.

 

Tak dilihat soal tertentu saja.

Tapi dalam konteks kolektif.

 

Kejadian menimpa 1 kelompok.

Harus dipahami dampaknya.

Tak Cuma kelompok itu.

 

Tapi  semua kelompok.

Karena saling terikat.

 

Contoh konteks Amerika.

1)                Islam fobia.

2)                Anti semit.

 

Bagai 2 sisi mata uang.

Dengan terminologi berbeda.

 

Tapi esensi sama.

 Yaitu benci orang tertentu.

Karena keyakinannya.

 

 

Pada konteks ini.

Bahwa dunia bagai rumah mungil.

Bagi semua.

 

Semua harus menjaganya.

Kejadian di bagian bumi.

Berdampak bagian lainnya.

 

Semua punya mimpi.

Wujudkan “Kingdom of God”.

 

 Kerajaan Tuhan.

Di atas bumi ini.

 

Dalam bahasa Al-Quran.

 “Baldatun thoyyibah wa Rabbun Ghafur”.

Negeri yang baik.

Dan Tuhanmu Maha Pengampun.

 

 

Al-Quran surah Saba (surah ke-34) ayat 15.

 

لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِي مَسْكَنِهِمْ آيَةٌ ۖ جَنَّتَانِ عَنْ يَمِينٍ وَشِمَالٍ ۖ كُلُوا مِنْ رِزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُ ۚ بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ

 

Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun"

 

 

(Sumber Imam Shamsi Ali)