Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label Arti politik dalam lslam. Show all posts
Showing posts with label Arti politik dalam lslam. Show all posts

Monday, October 26, 2020

6038. ARTI POLITIK DALAM ISLAM

 


ARTI POLITIK DALAM ISLAM

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Dalam kamus bahasa Arab modern, kata “politik” diterjemahkan dengan kata “siyasah”.

 

Yang terambil dari akar kata “sasa-yasusu” yang diartikan “mengemudi”, “mengendalikan”, “mengatur”, dan sebagainya.

 

Dari akar kata “sasa-yasusu”  ditemukan kata “sus” yang artinya “penuh kuman, kutu”, atau “rusak”.

 

     Uraian Al-Quran tentang politik ditemukan pada ayat yang berakar kata “hukm”.

 

Yang awalnya berarti “menghalangi atau melarang dalam rangka perbaikan”.

 

 Dari akar kata “hukm” terbentuk kata “hikmah” yang awalnya berarti “kendali”.

 

Makna ini sejalan dengan “sasa-yasusu-sais  siyasat”, yang  artinya “mengemudi, mengendalikan, pengendali, dan cara pengendalian”.

 

      “Hukm” dalam bahasa Arab tidak selalu sama artinya dengan kata “hukum” dalam bahasa Indonesia, yang oleh kamus dinyatakan antara lain berarti “putusan”. 

Dalam bahasa Arab, kata “hukm” berbentuk kata jadian, yang bisa mengandung  berbagai makna.

 

Bukan hanya bisa dipakai dalam arti “pelaku hukum” atau “diperlakukan atasnya  hukum”, tetapi bisa  berarti “perbuatan dan sifat”.

 

Sebagai “perbuatan” kata “hukm” berarti “membuat atau  menjalankan keputusan”.

 

 

Sebagai “sifat” yang menunjuk kepada “sesuatu yang diputuskan”.

 

 

Kata “hukm” jika dipahami “membuat atau menjalankan keputusan”, maka pembuatan dan upaya menjalankannya, baru tergambar jika ada kelompok orang yang terhadapnya berlaku hukum itu, hal ini menghasilkan upaya politik.

 

    Kata “siyasat” yang diartikan dengan “politik” bisa disamakan dengan kata “hikmat”.

 

Hikmat adalah kebijaksanaan, atau kemampuan menangani suatu masalah, sehingga mendatangkan manfaat dan menghindarkan mudarat.

 

Dalam Al-Quran ditemukan  20 kali kata “hikmah”, semuanya  dalam  konteks  pujian. 

Al-Quran surat Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 269.

 

يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ

   

  “Allah menganugerahkan hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al-Quran dan  Sunah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa  dianugrahi hikmah itu, dia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakal yang bisa mengambil pelajaran (dari firman Allah)”.

 

 

 Dalam Al-Quran ditemukan beberapa ayat bicara tentang “hukm” (Arab)  secara  tegas menetapkan hukum adalah hak Allah.

 

Al-Quran surah Al-An'am (surah ke-6) ayat 57.

 

قُلْ إِنِّي عَلَىٰ بَيِّنَةٍ مِنْ رَبِّي وَكَذَّبْتُمْ بِهِ ۚ مَا عِنْدِي مَا تَسْتَعْجِلُونَ بِهِ ۚ إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ ۖ يَقُصُّ الْحَقَّ ۖ وَهُوَ خَيْرُ الْفَاصِلِينَ

    

    Katakan:“Sesungguhnya aku (berada) di atas hujjah yang nyata (Al-Quran) dari Tuhanku sedangkan kamu mendustakannya. Bukanlah wewenangku (untuk menurunkan azab) yang kamu tuntut untuk disegerakan kedatangannya. Menetapkan hukum itu hanya hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik”.

 

 Al-Quran surah  Yusuf (surah ke-12) ayat 40.

 

مَا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِهِ إِلَّا أَسْمَاءً سَمَّيْتُمُوهَا أَنْتُمْ وَآبَاؤُكُمْ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ بِهَا مِنْ سُلْطَانٍ ۚ إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ ۚ أَمَرَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

    

    Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun tentang nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

 

 Al-Quran surah  Yusuf (surah ke-12) ayat 67.

 

وَقَالَ يَا بَنِيَّ لَا تَدْخُلُوا مِنْ بَابٍ وَاحِدٍ وَادْخُلُوا مِنْ أَبْوَابٍ مُتَفَرِّقَةٍ ۖ وَمَا أُغْنِي عَنْكُمْ مِنَ اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ ۖ إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ ۖ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ۖ وَعَلَيْهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُتَوَكِّلُونَ

 

Dan Yakub berkata, “Hai anak-anakku janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain; namun demikian aku tiada dapat melepaskan kamu barang sedikit pun daripada (takdir) Allah. Keputusan menetapkan (sesuatu) hanyalah hak Allah; kepada-Nya-lah aku bertawakal dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakal berserah diri”.

 

 

 Al-Quran surah Al-An'am (surah ke-6) ayat 62.

 

ثُمَّ رُدُّوا إِلَى اللَّهِ مَوْلَاهُمُ الْحَقِّ ۚ أَلَا لَهُ الْحُكْمُ وَهُوَ أَسْرَعُ الْحَاسِبِينَ

 

 Kemudian mereka (hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, Penguasa mereka yang sebenarnya. Ketahuilah, bahwa segala hukum (pada hari itu) kepunyaan-Nya. Dan Dia Pembuat perhitungan yang paling cepat.

 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 213.

 

كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللَّهُ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ وَأَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ ۚ وَمَا اخْتَلَفَ فِيهِ إِلَّا الَّذِينَ أُوتُوهُ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ ۖ فَهَدَى اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِهِ ۗ وَاللَّهُ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

  

 

 Manusia adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberikan petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.

 

 

Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 58.

 

۞ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا

 

 

 Sesungguhnya Allah menyuruhmu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruhmu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

 

 

Dengan memperhatikan  seluruh ayat Al-Quran yang bicara pengambilan keputusan, dapat disimpulkan llah telah memberi wewenang kepada manusia untuk menetapkan kebijaksanaan.

 

Manusia  yang  baik  adalah  yang memperhatikan kehendak yang memberi wewenang, yaitu kehendak Allah Yang Maha Adil.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.               Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   

2.               Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.               Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.               Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.               Tafsirq.com online.