Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label RAKYAT PENDIDIKAN RENDAH MENENTUKAN HASIL PEMILU INDONESIA. Show all posts
Showing posts with label RAKYAT PENDIDIKAN RENDAH MENENTUKAN HASIL PEMILU INDONESIA. Show all posts

Friday, May 20, 2022

13211. RAKYAT PENDIDIKAN RENDAH MENENTUKAN HASIL PEMILU INDONESIA

 

 




 

RAKYAT PENDIDIKAN RENDAH MENENTUKAN HASIL PEMILU INDONESIA  

Oleh:  Drs. HM Yusron Hadi, MM

 

 

Mantan menteri Pendayagunaan Aparatur Negara.

Ryaas Rasyid mengatakan.

 

Bahwa sejak dulu dia pesimist.

Sistem pemilihan umum langsung.

Dapat menghasilkan pemimpin ideal.

 

Karena pemilih yang bodoh.

Tak punya kapasitas untuk menilai program.

Dan integritas kandidat yang maju.

 

"Jika rakyatnya masih bodoh.’

Maka tak apa-apa mendapat pemimpin bodoh.

 

Jangan harap mendapat pemimpin cerdas.

Jika yang memilih masih bodoh.

 

Jadi, terima saja nasib," kata Ryaas.

 

Dalam diskusi bertema:

 'Partisipasi Perempuan dalam Mendukung Agenda Demokrasi Pemilu Serentak.

Tahun 2019', di Jakarta.

Senin (16/10/2017).

 

Menurut Ryaas.

Dengan kondisi rakyat Indonesia.

Yang seperti saat ini,.

 

 lebih baik pemilu dikembalikan ke sistem tidak langsung.

Yaitu dipilih oleh MPR.

 

"Saya tak punya harapan.

Dengan sistem ini.

 

Ingin mendapat pemimpin cerdas, dan kompeten.

 

Tapi semuanya batal.

Karena dipilih rakyat yang masih bodoh.

 

Karena rakyat yang bodoh.

Tidak bisa menilai itu," ucapnya.

 

 

Dia memberi contohnya.

 

Dalam kampanye terbuka.

Hanya sedikit rakyat.

Yang benar-benar menyimak visi-misi.

Atau program calon yang maju.

 

 

"Sisanya sudah kepanasan.

 

Hanya menunggu door prize.

Atau penyanyi dangdut.

 

Rakyat yang bodoh.

Tak mungkin bisa menilai program," katanya.

 

Maka penting untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

 

Ryaas berpesan kepada para wanita.

Untuk mencerdaskan anggota keluarga.

Dan komunitasnya.

 

 

Data tahun 2020.

Penduduk Jawa Timur.

 

Hanya 7,3 persen mengenyam Perguruan Tinggi.

 

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS), 6 Desember 2021

 

Salah satu indikator.

Mutu sumber daya manusia.

 

Yaitu melihat jumlah penduduk .

Yang tamat pendidikan tinggi.

 

 

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan.

Bahwa penduduk usia 10 tahun ke atas di Jawa Timur.

 

Yang menempuh jenjang pendidikan hingga perguruan tinggi.

Hanya 7,31 persen

 

Hal ini salah satu indicator.

Masih rendahnya tingkat pendidikan.

 

Penduduk berusia 10 tahun ke atas.

Di Jawa Timur.

 

Padahal kebutuhan pendidikan lebih tinggi dan memadai.

 

Sangat perlu dalam membuka peluang kesempatan lebih baik.

Bagi penduduk.

 

Terutama terkait ekonomi.

 

Data statistic Jawa Timur tahun 2020.

 

1.        Tak punya ijasah = 22,02 persen.

2.        SD = 27, 34 persen.

 

3.        SMP = 19,44 persen.

4.        SMA = 24,21 persen.

5.        Perguruan Tinggi = 7,31 persen.

 

 

 

 

 

(Dari berbagai sumber)