Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label GUNUNG API DALAM LAUTAN MENURUT AL-QURAN. Show all posts
Showing posts with label GUNUNG API DALAM LAUTAN MENURUT AL-QURAN. Show all posts

Friday, March 19, 2021

8992. GUNUNG API DALAM LAUTAN MENURUT AL-QURAN

 


GUNUNG API DALAM LAUTAN MENURUT AL-QURAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

 

 

 

 

Ada api di dasar lautan terbukti dalam Al-Quran.

 

 

 

 

Al-Quran memang bukan kitab suci yang menjelaskan secara spesifik tentang ilmu pengetahuan (sains).

 

 

 

 

Tetapi, hampir semua penemuan ilmiah abad terakhir sudah disebutkan dalam Al-Quran.

 

 

 

 

Salah satunya seperti fenomena api di dasar lautan.

 

 

 

Al-Quran surah At-Thur ( surah ke-52) ayat 1-6.

 

 

 

وَالطُّورِ

      وَكِتَابٍ مَسْطُورٍ

فِي رَقٍّ مَنْشُورٍ

وَالْبَيْتِ الْمَعْمُورِ

وَالسَّقْفِ الْمَرْفُوعِ

وَالْبَحْرِ الْمَسْجُورِ

 

 

 

 

Demi bukit, dan Kitab yang ditulis, pada lembaran yang terbuka, dan demi Baitulmakmur, dan atap yang ditinggikan (langit), dan laut yang di dalam tanahnya ada api.

 

 

 

 

 

Pada zaman dahulu, ketika Al-Quran diturunkan.

 

 

 

Bangsa Arab belum memahami isyarat sumpah Allah:

 

 

 

 

Demi lautan yang di dalam tanahnya ada api ini.

 

 

 

 

Ketika itu, mereka hanya tahu makna “sajara”.

 

 

 

 

Sebagai menyalakan tungku pembakaran hingga membuatnya panas atau mendidih.

 

 

 

 

Dalam persepsi mereka.

 

 

 

 

Air dan panas adalah dua hal yang bertentangan.

 

 

 

 

Air mematikan panas, sedangkan panas menguapkan air.

 

 

 

 

Tidak mungkin kedua hal ini dapat berdampingan dalam sebuah ikatan yang kuat.

 

 

 

 

Tanpa ada yang rusak salah satunya.

 

 

 

 

Sejumlah ahli tafsir pun meneliti makna dan arti bahasa kata kerja “sajara”.

 

 

 

 

Selain menyalakan sesuatu hingga membuatnya panas.

 

 

 

 

Mereka menemukan makna dan arti lain dari kata “sajara”.

 

 

 

 Yaitu “mala’a” dan “kaffa” (memenuhi dan menahan).

 

 

 

 

Fenomena api di dasar lautan ini pun mulai terbukti secara ilmiah.

 

 

 

 

 

Ketika ahli geologi berkebangsaan Rusia, Anatol Sbagovich dan Yuri Bagdanov.

 

 

 

 

Bersama rekannya ilmuwan Amerika Serikat (AS), Rona Clint.

 

 

 

 

 

Meneliti kerak bumi dan patahannya di dasar laut pada pertengahan tahun 1990-an.

 

 

 

 

Mereka menyelam ke dasar laut sedalam 1.750 kilometer di lepas pantai Miami.

 

 

 

 

Sbagovich bersama kedua rekannya memakai kapal selam canggih.

 

 

 

 

Kemudian beristirahat di batu karang dasar laut.

 

 

 

 

Di dasar laut itulah.

 

 

 

 

Mereka dikejutkan dengan fenomena aliran air yang sangat panas mengalir ke arah retakan batu.

 

 

 

 

Kemudian aliran air itu disertai dengan semburan lava cair panas.

 

 

 

 

Menyembur layaknya api didaratan.

 

 

Disertai debu vulkanik layaknya asap kebakaran di daratan.

 

 

 

 

 Tidak tanggung-tanggung panasnya suhu api vulkanis di dalam air.

 

 

 

 

 

Mencapai 231 derajat celcius.

 

 

 

 

Mereka menemukan fakta fenomena alam itu terjadi.

 

 

 

 

Akibat aliran lava vulkanis yang terjadi di dasar laut.

 

 

 

 

Layaknya gunung api di daratan.

 

 

 

Dan kemudian mereka menemukan lebih banyak lagi gunung api aktif di bawah laut.

 

 

 

 

Yang tersebar di seluruh lautan.

 

 

 

Penjelasan terkait fenomena ini juga muncul ketika para peneliti menyelam ke dasar laut dan samudera.

 

 

 

 

 Dalam rangka mencari alternatif berbagai barang tambang.

 

 

 

 

Mereka dikejutkan dengan rangkaian gunung berapi (volcanic mountain chain).

 

 

 

 

Yang membentang berpuluh-puluh ribu kilometer.

 

 

 

 

Di tengah seluruh samudera bumi.

 

 

 

 

Yang mereka sebut sebagai 'gunung-gunung tengah samudera'.

 

 

 

Dengan mengkaji rangkaian gunung-gunung tengah samudera.

 

 

 

 

Tampak jelas bahwa gunung-gunung tengah samudera itu sebagian besar terdiri atas bebatuan berapi (volcanic rocks).

 

 

 

 Yang dapat meledak layaknya ledakan gunung berapi.

 

 

 

 

Yang dahsyat melalui sebuah jaring retak yang sangat besar.

 

 

 

 

Jaring retak ini dapat merobek lapisan bebatuan bumi.

 

 

 

 

Dan melingkupi bola bumi kita secara sempurna dari segala arah.

 

 

 

 

Dan terpusat di dalam dasar samudera.

 

 

 

Juga beberapa lautan yang dalamnya mencapai 65 km.

 

 

 

Kedalaman jaring retak ini menembus lapisan bebatuan bumi secara penuh.

 

 

 

 

Hingga menyentuh lapisan lunak bumi (lapisan bumi ketiga).

 

 

 

 

Yang punya unsur bebatuan yang sangat elastis, semi cair.

 

 

 

 

Dengan tingkat kepadatan dan kerekatan tinggi.

 

 

 

Bebatuan lunak ini didorong oleh arus muatan yang panas ke dasar semua samudera dan beberapa lautan.

 

 

 

 

Semacam Laut Merah dengan suhu panas melebihi 1.000 derajat Celcius.

 

 

 

Batuan-batuan elastis yang beratnya mencapai jutaan ton ini mendorong kedua sisi samudera atau laut ke kanan dan ke kiri.

 

 

 

 

Yang disebut oleh para ilmuwan dengan "fenomena perluasan dasar laut dan samudera."

 

 

 

 

Dengan terus berlangsungnya proses perluasan ini.

 

 

 

 

Maka wilayah yang dihasilkan oleh proses perluasan itu penuh dengan magma bebatuan.

 

 

 

 

Yang mampu menimbulkan pendidihan di dasar samudera dan beberapa dasar laut.

 

 

 

 

Salah satu fenomena yang mencengangkan para ilmuwan saat ini.

 

 

 

 

Bahwa meskipun begitu banyak air laut atau samudera.

 

 

 

 

Tetap tidak mampu memadamkan bara api magma itu.

 

 

 

Dan magma yang sangat panas pun tidak mampu memanaskan air laut dan samudera.

 

 

 

 

Keseimbangan dua hal yang berlawanan.

 

 

 

 

Yaitu air dan api di atas dasar samudera bumi.

 

 

 

 

Termasuk di dalamnya Samudera Antartika Utara dan Selatan.

 

 

 

 

Dan dasar sejumlah lautan seperti Laut Merah.

 

 

 

 

Fenomena retakan di dasar lautan mengeluarkan lava.

 

 

 

 

Lava itu menyebabkan air mendidih.

 

 

 

 

Hingga suhunya lebih dari 1.000 derajat Celcius.

 

 

 

 

Meskipun suhu lava itu luar biasa tingginya.

 

 

 

 

Tapi ia tidak bisa membuat air laut menguap.

 

 

 

 

 

Dan meskipun air laut ini berlimpah-ruah.

 

 

 

 

Tapi ia tidak bisa memadamkan api.

 

 

 

 

Sesungguhnya, Al-Quran telah menyebutkan fakta itu sejak 1.400 tahun lalu.

 

 

 

 

Al-Quran menjelaskan api di dalam lautan itu dengan istilah “Masjur.”

 

 

 

 

Dalam bahasa Arab, “Masjur,” dimaknai dengan sesuatu yang berada di atas, dipanaskan oleh panas di bawahnya.

 

 

 

 

Nabi Muhammad bersabda,

 

 

 

“Tidak ada yang mengarungi lautan kecuali orang yang berhaji, berumrah atau orang yang berperang di jalan Allah.

 

 

 

 

 Sesungguhnya di bawah lautan ada api dan di bawah api ada lautan.”

 

(HR Abu Daud).

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

1.   Internet.

2.   Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

3.   Tafsirq.com online