Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label JEMAAH MASJID 1 TAHUN MATA BUTA SEMBUH. Show all posts
Showing posts with label JEMAAH MASJID 1 TAHUN MATA BUTA SEMBUH. Show all posts

Friday, January 12, 2024

31506. H ZARKONI JEMAAH MASJID 5 WAKTU 1 TAHUN MATA BUTA SEMBUH

 


H ZARKONI JEMAAH MASJID 5 WAKTU 1 TAHUN MATA BUTA SEMBUH

Oleh: Drs HM Yusron Hadi, MM

 

 

 

 

Kisah H Zarkoni.

 

Kedua matanya buta.

Terkena air panas radiator.

 

Alhamdulillah.

Setelah salat berjamah di masjid.

 

Selama 1 tahun penuh.

Matanya sembuh.

Bisa melihat lagi.

 

Haji Zarkoni.

 

Lahir tahun 1959.

Di Desa Panjunan

 

Kecamatan Sukodono

Kabupaten Sidoarjo

Jawa Timur.

 

Pada zaman itu.

Semua anak desa Panjunan.

Tiap hari belajar di 2 sekolah.

 

Pada pagi hari.

Sekolah Dasar Negeri (SDN) Panjunan.

 

Pada siang hari.

Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU).

 Panjunan.

 

Yang lokasinya berdekatan.

Hanya dibatasi jalan raya dan sungai.

 

Saat itu.

Kepala Desa Panjunan.

HM Tauchid Ismail, ayah penulis.

 

Mewajibkan semua anak Desa Panjunan.

Yang cukup umur.

 

Harus belajar 2 kali.

Tiap hari sekolah.

 

Pagi hari di SDN Panjunan.

Dan siang harinya di MINU Panjunan.

 

Jam belajar di SDN Panjunan.

Dan MINU Panjunan.

Diatur tidak bertabrakan.

 

Kedua lembaga pendidikan.

Berjalan beriringan dengan baik.

 

Haji Zarkoni dan penulis.

Juga mengalami sekolah .

 

Sehari 2 kali.

Di lembaga di atas.

 

Pagi hari belajar di SDN Panjunan .

Dan siang harinya belajar di MINU Panjunan.

 

Anak- anak dari luar desa.

Banyak berdatangan.

Belajar di Panjunan.

Misalnya dari Desa

 

1)Bangsri.

2)Masangan.

 

3)Sukodono.

4)Dan sekitarnya.

 

Bahkan anak-anak dari luar Kecamatan Sukodono.

Banyak ikut belajar di Panjunan.

 

 Misalnya anak Desa Sadang Kecamatan Taman.

 

 Setelah tamat dari SDN Panjunan dan MI NU Panjunan.

Haji Zarkoni melanjutkan belajar.

 

Di MTS YPM dan MA YPM Sepanjang.

 Taman, Sidoarjo.

 

Setelah lulus sekolah.

Haji Zarkoni berpindah-pindah bekerja.

 

Antara lain:

Pabrik plastik di Taman.

 

Sopir mobil truk tangki.

Dan pekejaan lainnya.

 

Ketika Haji Zarkoni.

Bekerja sebagai sopir lin.

 

Jurusan pasar Sukodono - Krian.

Terjadi musibah.

 

Haji Zarkoni membuka kap mesin mobil.

Kedua matanya tersiram air radiator panas.

Membuat kedua matanya langsung buta.

 

Haji Zarkoni dibawa berobat.

Ke rumah sakit dan alternatif lain.

 

Tapi dua matanya tetap buta.

Tak bisa melihat benda apa pun.

 

Para dokter spesialis mata.

Tak sanggup menyembuhkan kedua mata.

 

Yang tersiram air panas radiator.

Untuk bisa  melihat kembali.

 

Haji Zarkoni mulai berputus asa.

Malas berobat untuk penyembuhan.

 

Kedua matanya yang buta.

 

Bahkan setelah salat.

Haji Zarkoni menambah doanya.

 

Agar nyawanya segera dicabut saja.

Oleh malaikat maut.

 

Dia merasa hidupnya tidak bermanfaat.

Hanya merepotkan orang lain saja.

Karena 2 matanya buta.

 

Pada suatu hari.

Haji Zarkoni bertemu kiai Lamongan.

 

Kiai menyarankan.

Agar melakukan “tirakat”.

UUntuk jadi orang “sakti”.

 

Jika ingin jadi orang “sakti”.

Caranya sangat mudah.

 

Yaitu mengerjakan salat berjamaah 5 waktu.

Di masjid 1 tahun penuh.

Tanpa terputus.

 

Jika salat jemaah di masjid terputus.

Maka dia harus mengulanginya.

Sejak awal lagi.

 

Salat wajib 5 waktu.

Harus dikerjakan berjamaah di masjid.

Tak boleh salat berjamaah di rumah.

 

Yang dimaksud orang sakti.

Yaitu doa orang itu.

Hampir pasti dikabulkan Allah.

 

Haji Zarkoni mulai mengerjakan salat wajib 5 waktu berjamaah .

Di Masjid Al-Ishlah Panjunan.

Sesuai saran Pak Kiai.

 

Tiap hari, 5 kali sehari.

Pada waktu salat wajib.

 

Haji Zarkoni diantar jemput oleh putranya.

Berjamaah di Masjid Al-Ishlah Panjunan.

 

Dengan terpaksa.

Haji Zarkoni tak ikut kegiatan apa pun.

 

Yang dilaksanakan di luar kota.

Karena dia takut

 

Tak bisa jalankan salat wajib 5 waktu.

Dengan berjamaah di masjid.

 

Waktu terus berlalu.

Dan 1 tahun terlewati sudah.

 

Haji Zarkoni berobat ke rumah sakit mata Fatma.

Di Taman, Sidoarjo.

 

 Tapi dokter spesialis mata menyatakan.

 Tak sanggup menyembuhkan kedua mata.

Yang buta karena tersiram air panas radiator.

 

 

Haji Zarkoni memaksa dokter spesialis mata.

Untuk operasi penyembuhan matanya yang buta.

 

“Tugas manusia ikhtiar dan berusaha berobat.

 

Yang menyembuhkan adalah Allah Yang Maha Perkasa,” kata Haji Zarkoni.

 

Dokter spesialis mata.

Agak terpaksa.

Melakukan operasi mata.

 

 Haji Zarkoni yang buta.

Tersiram air panas radiator.

 

Operasi mata selesai.

Dokter spesialis mata.

 

Menuntun Haji Zarkoni.

Berjalan kaki dari ruang operasi.

 

 Haji Zarkoni barkata,

”Dokter, mengapa saya dituntun untuk berjalan.

 

Kedua mata saya sudah dapat melihat kembali, alhamdulillah.”

 

Dokter spesialis mata terkejut.

Sambil berkata,

”Benarkah mata Bapak sudah bisa melihat kembali, alhamdulillah.”

 

Sebelum wafat.

Haji Zarkoni jemaah tetap salat wajib 5 waktu.

 

Di Masjid Al-Ishlah Panjunan.

Sukodono, Sidoarjo.

 

Masjid Al-Ishlah Panjunan.

Dulu bernama Masjid Abdullah-Ismail.

 

Didirikan di atas tanah wakaf

Milik 2 bersaudara.

 

Yaitu Haji Abdullah dan Haji Ismail (kakek penulis).

 

Rasulullah bersabda,

مَا أَنْزَلَ اللهُ دَاءً إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً

 

       Tidaklah Allah menurunkan penyakit, kecuali Dia juga menurunkan penawarnya.

 

Al-Quran As-Syuara (surah ke-26) ayat 80.

 

وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ

      

Dan apabila aku sakit, Dia Yang menyembuhkanku.

 

Demikinan, semoga bermanfaat.

 

(Sumber Haji Zarkoni).