H ZARKONI JEMAAH MASJID 5 WAKTU 1
TAHUN MATA BUTA SEMBUH
Oleh: Drs HM Yusron
Hadi, MM
Kisah H Zarkoni.
Kedua matanya buta.
Terkena air panas radiator.
Alhamdulillah.
Setelah salat berjamah di
masjid.
Selama 1 tahun penuh.
Matanya sembuh.
Bisa melihat lagi.
Haji Zarkoni.
Lahir tahun 1959.
Di Desa Panjunan
Kecamatan Sukodono
Kabupaten Sidoarjo
Jawa Timur.
Pada zaman itu.
Semua anak desa Panjunan.
Tiap hari belajar di 2
sekolah.
Pada pagi hari.
Sekolah Dasar Negeri
(SDN) Panjunan.
Pada siang hari.
Madrasah Ibtidaiyah
Nahdlatul Ulama (MINU).
Panjunan.
Yang lokasinya
berdekatan.
Hanya dibatasi jalan
raya dan sungai.
Saat itu.
Kepala Desa Panjunan.
HM Tauchid Ismail, ayah
penulis.
Mewajibkan semua anak
Desa Panjunan.
Yang cukup umur.
Harus belajar 2 kali.
Tiap hari sekolah.
Pagi hari di SDN
Panjunan.
Dan siang harinya di
MINU Panjunan.
Jam belajar di SDN
Panjunan.
Dan MINU Panjunan.
Diatur tidak bertabrakan.
Kedua lembaga pendidikan.
Berjalan beriringan
dengan baik.
Haji Zarkoni dan penulis.
Juga mengalami sekolah .
Sehari 2 kali.
Di lembaga di atas.
Pagi hari belajar di SDN
Panjunan .
Dan siang harinya
belajar di MINU Panjunan.
Anak- anak dari luar
desa.
Banyak berdatangan.
Belajar di Panjunan.
Misalnya dari Desa
1)Bangsri.
2)Masangan.
3)Sukodono.
4)Dan sekitarnya.
Bahkan anak-anak dari
luar Kecamatan Sukodono.
Banyak ikut belajar di
Panjunan.
Misalnya anak Desa Sadang Kecamatan Taman.
Setelah tamat dari
SDN Panjunan dan MI NU Panjunan.
Haji Zarkoni melanjutkan
belajar.
Di MTS YPM dan MA YPM
Sepanjang.
Taman, Sidoarjo.
Setelah lulus sekolah.
Haji Zarkoni
berpindah-pindah bekerja.
Antara lain:
Pabrik plastik di Taman.
Sopir mobil truk tangki.
Dan pekejaan lainnya.
Ketika Haji Zarkoni.
Bekerja sebagai sopir
lin.
Jurusan pasar Sukodono -
Krian.
Terjadi musibah.
Haji Zarkoni membuka kap
mesin mobil.
Kedua matanya tersiram
air radiator panas.
Membuat kedua matanya
langsung buta.
Haji Zarkoni dibawa
berobat.
Ke rumah sakit dan alternatif
lain.
Tapi dua matanya tetap
buta.
Tak bisa melihat benda
apa pun.
Para dokter spesialis
mata.
Tak sanggup menyembuhkan
kedua mata.
Yang tersiram air panas
radiator.
Untuk bisa melihat kembali.
Haji Zarkoni mulai
berputus asa.
Malas berobat untuk
penyembuhan.
Kedua matanya yang buta.
Bahkan setelah salat.
Haji Zarkoni menambah
doanya.
Agar nyawanya segera
dicabut saja.
Oleh malaikat maut.
Dia merasa hidupnya
tidak bermanfaat.
Hanya merepotkan orang
lain saja.
Karena 2 matanya buta.
Pada suatu hari.
Haji Zarkoni bertemu kiai
Lamongan.
Kiai menyarankan.
Agar melakukan “tirakat”.
UUntuk jadi orang “sakti”.
Jika ingin jadi orang “sakti”.
Caranya sangat mudah.
Yaitu mengerjakan salat
berjamaah 5 waktu.
Di masjid 1 tahun penuh.
Tanpa terputus.
Jika salat jemaah di
masjid terputus.
Maka dia harus
mengulanginya.
Sejak awal lagi.
Salat wajib 5 waktu.
Harus dikerjakan
berjamaah di masjid.
Tak boleh salat
berjamaah di rumah.
Yang dimaksud orang sakti.
Yaitu doa orang itu.
Hampir pasti dikabulkan Allah.
Haji Zarkoni mulai
mengerjakan salat wajib 5 waktu berjamaah .
Di Masjid Al-Ishlah
Panjunan.
Sesuai saran Pak Kiai.
Tiap hari, 5 kali sehari.
Pada waktu salat wajib.
Haji Zarkoni diantar jemput oleh putranya.
Berjamaah di Masjid Al-Ishlah Panjunan.
Dengan terpaksa.
Haji Zarkoni tak ikut
kegiatan apa pun.
Yang dilaksanakan di
luar kota.
Karena dia takut
Tak bisa jalankan salat
wajib 5 waktu.
Dengan berjamaah di
masjid.
Waktu terus berlalu.
Dan 1 tahun terlewati
sudah.
Haji Zarkoni berobat ke
rumah sakit mata Fatma.
Di Taman, Sidoarjo.
Tapi dokter
spesialis mata menyatakan.
Tak sanggup menyembuhkan kedua mata.
Yang buta karena
tersiram air panas radiator.
Haji Zarkoni memaksa
dokter spesialis mata.
Untuk operasi
penyembuhan matanya yang buta.
“Tugas manusia ikhtiar
dan berusaha berobat.
Yang menyembuhkan adalah
Allah Yang Maha Perkasa,” kata Haji Zarkoni.
Dokter spesialis mata.
Agak terpaksa.
Melakukan operasi mata.
Haji Zarkoni yang buta.
Tersiram air panas
radiator.
Operasi mata selesai.
Dokter spesialis mata.
Menuntun Haji Zarkoni.
Berjalan kaki dari ruang
operasi.
Haji Zarkoni barkata,
”Dokter, mengapa saya dituntun untuk berjalan.
Kedua mata saya sudah dapat melihat kembali,
alhamdulillah.”
Dokter spesialis mata
terkejut.
Sambil berkata,
”Benarkah mata Bapak
sudah bisa melihat kembali, alhamdulillah.”
Sebelum wafat.
Haji Zarkoni jemaah
tetap salat wajib 5 waktu.
Di Masjid Al-Ishlah
Panjunan.
Sukodono, Sidoarjo.
Masjid Al-Ishlah
Panjunan.
Dulu bernama Masjid
Abdullah-Ismail.
Didirikan di atas tanah
wakaf
Milik 2 bersaudara.
Yaitu Haji Abdullah dan
Haji Ismail (kakek penulis).
Rasulullah bersabda,
مَا أَنْزَلَ اللهُ دَاءً
إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً
Tidaklah
Allah menurunkan penyakit, kecuali Dia juga menurunkan penawarnya.
Al-Quran As-Syuara
(surah ke-26) ayat 80.
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ
يَشْفِينِ
Dan apabila aku sakit,
Dia Yang menyembuhkanku.
Demikinan, semoga
bermanfaat.
(Sumber Haji Zarkoni).
0 comments:
Post a Comment