DIALOG LINTAS AGAMA BUKAN SATUKAN
AGAMA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Dialog interfaith.
Atau lintas agama.
Bukan untuk:
1)
Gadai agama.
2)
Satukan agama.
3)
Tipiskan iman.
Imam Sjamsi Ali.
Ikut forum ICNA Convention .
Beberapa tahun lalu.
ICNA.
Atau Islamic Circle of North America.
Yaitu 1 dari beberapa organisasi Islam
Nasional.
Di Amerika.
Pakai “interfaith”.
Bukan dialog lintas agama.
Meskipun semakna.
Kata “dialog” antar-agama.
Bisa salah paham.
Seolah semua agama sejajar.
Bahkan sama.
Lazimnya.
Dialog terjadi 2 hal setingkat.
Misalnya.
Antara 2 jenderal.
Prajurit rendah.
Tak bisa dialog dengan jenderal.
Sebab prajurit rendah.
Tunggu perintah dari jenderal.
Pakai “interfaith”.
Lebih sesuai.
Meskipun sering salah paham.
Kata “interfaith”.
Biasanya dipahami.
Ada 2 kubu ekstrem.
Yaitu ekstrem:
1)
Kanan.
2)
Kiri.
Ekstrem kanan.
Anggap dialog lintas agama.
1)
Hukumnya haram.
2)
Tak pernah dilakukan Nabi.
3)
Tipiskan iman.
4)
Akan samakan semua agama.
5)
Akan satukan semua agama.
Ekstrem kiri.
Anggap
:
1)
Semua agama sama.
2)
Semua menuju Tuhan yang sama.
3)
Hanya beda cara.
4)
Kebenaran agama relatif.
5)
Kebenaran agama tak mutlak.
Kelompok ekstrem kiri.
Ingin menyatukan agama samawi.
Jadi Agama Ibrahim.
Atau Abrahamic Faith.
Konsep ini.
Ditolak tokoh agama dunia.
Termasuk Syeikh Al-Azhar.
Paham ekstrem kanan.
1)
Berbahaya.
2)
Angkuh beragama.
3)
Cenderung takfiri.
Mudah
mengkafirkan sesama Muslim.
Yang
berbeda.
Paham ekstem kiri.
1)
Berbahaya.
2)
Reduksi agama jadi relatif.
Bisa diatur sesuai selera.
3)
Agama bukan petunjuk.
Tapi
diatur manusia.
Interfaith bisa
baik.
Dengan syarat paham:
1)
Agamanya sendiri.
2)
Kondisi nyata dunia.
Dasar “Interfaith” di Al-Qur’an.
1.
Tak ada paksaan masuk lslam.
2.
Bagimu agamamu dan bagiku agamaku.
3.
Perintah relasi sesama manusia.
4.
Tak dilarang berbuat baik.
Pada
orang tak memerangi.
5.
Perintah berbuat adil.
6.
Perintah berbuat baik.
7.
Kebaikan lslam bersifat universal.
8.
Islam satu-satunya yang benar.
Tapi
akui adanya agama lain.
9.
Islam akui keragaman.
Allah
tak membuat 1 umat.
10.
Hidayah mutlak milik Allah.
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 256.
لَا
إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ ۖ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ
يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ
الْوُثْقَىٰ لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Tidak ada paksaan untuk (masuk) agama (Islam); sesungguhnya telah
jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa ingkar
kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang
kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Al-Quran surah Al-Kafirun (surah ke-109) ayat 6.
لَكُمْ
دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
Untukmu agamamu dan untukku agamaku".
Al-Quran surah Al-Mumtahanah (surah ke-60) ayat
8.
لَا
يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ
يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ ۚ
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap
orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari
negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berlaku adil.
Al-Quran surah Al-Qasas (surah ke-28) ayat 77.
وَابْتَغِ
فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ
الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ
الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (bahagia)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi
dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) seperti Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang
berbuat kerusakan.
Al-Quran surah Al-Anbiya (surah ke-21) ayat 107.
وَمَا
أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Dan Kami tak mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi)
rahmat bagi semesta alam.
Al-Quran surah Al-Hujurat (surah ke-21) ayat 13.
يَا
أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ
شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ
أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang pria
dan Wanita dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu
saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi
Allah ialah orang yang paling takwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal.
Al-Quran surah Al-Hud (surah ke-11) ayat 118.
وَلَوْ
شَاءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً ۖ وَلَا يَزَالُونَ
مُخْتَلِفِينَ
Jika Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia sat umat,
tapi mereka selalu beda pendapat.
Al-Quran surah Al-baqarah (surah ke-2) ayat 272.
۞
لَيْسَ عَلَيْكَ هُدَاهُمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۗ وَمَا
تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَلِأَنْفُسِكُمْ ۚ وَمَا تُنْفِقُونَ إِلَّا ابْتِغَاءَ
وَجْهِ اللَّهِ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا
تُظْلَمُونَ
Bukan kewajibanmu membuat mereka dapat petunjuk, tapi Allah yang memberi
petunjuk (memberi taufik) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta
yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan allah), maka pahalanya untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu
membelanjakan sesuatu melainkan karena cari rida Allah. Dan apa saja harta yang
baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahala dengan cukup, sedangkan
kamu sedikit pun tidak akan dirugikan.
(Sumber lmam Shamsi Ali)
0 comments:
Post a Comment