Monday, January 23, 2023

16363. ADA 4 ARTI PERUBAHAN ANIES BASWEDAN

 


ADA 4 ARTI PERUBAHAN ANIES BASWEDAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

Syahwat perpanjang.

Jabatan Presiden.

 

Jadi 3 periode.

Mendapat tantangan serius.

 

Karena:

1)        Melanggar Konstitusi.

 

2)        Rakyat rindu perubahan.

Cara kelola Pemerintah.

 

1.        Ada yang menyatakan sudah cukup.

Dan harus tanggung jawab.

 

2.        Ada yang keras.

Yaitu para perusak negeri.

Harus dihukum.

 

Kenyataan beban rakyat.

 

1)        Beban rakyat makin berat.

2)        Utang menumpuk.

 

3)        Pajak tinggi.

 

4)        Harga naik.

5)        Rakyat sengsara.

 

Muncul Anies Baswedan.

Calon Presiden

Dari partai Nasdem

Menjawab kerinduan rakyat.

 

Ingin nasibnya berubah.

Jadi lebih baik.

 

Dalam acara:

 "Ekonomi Kerakyatan".

 

Di Bandung.

Pada 21 Januari 2023.

 

Anies Baswedan.

Menjelaskan konsep.

Atau filosofi perubahan.

 

Ada 4 filosofi bersifat kumulatif.

Yaitu:

 

1)        Tingkatkan hasil yang sudah ada.

2)        Koreksi yang jelek.

 

3)        Stop yang harus distop.

4)        Kreasi baru.

 

Negara ini tak kondisi nol.

Tapi ada produk.

 

Sejak merdeka.

Pasti banyak yang baik.

 

Maka yang baik dipertahankan.

Juga ditingkatkan. 

Koreksi yang jelek dan menyimpang.

Reformasi atau restorasi.

 

Yaitu perbaikan.

Tak membiarkan keadaan  jelek.

Koreksi dan ubah jadi baik. 

 

Menghentikan yang harus dihentikan.

Berbagai proyek.

 

Tak matang lalu mangkrak.

Ditimbang untuk dihentikan.

 

Bikin inovasi dan kreasi baru.

Yang lebih manfaat.

 

Membuat sesuatu yang baru.

Yaitu perubahan.

 

Kreasi baru adalah pilihan.

Perubahan kreasi menembus kebekuan. 

 

Anies Baswedan.

Kualifikasinya  mumpuni.

 

Terdidik di dalam.

Dan luar negeri.

 

Di negeri sehat.

1)        Kompetisi murni.

2)        Berbasis dukungan rakyat.

 

3)        Figur adu mutu.

4)        Adu layak.

 

Bukan sebaliknya.

 

1)        Cara mengganjal.

2)        Cari-cari kesalahan.

3)        Bunuh pakai alat kekuasaan.

 

Perubahan suatu keniscayaan.

Pemilu harus berjalan normal.

 

Tapi pihak yang:

1)        Takut kalah.

2)        Terbongkar kejahatan.

 

3)        Takut bisnis terganggu.

4)        Terbuka boroknya.

 

Maka mereka ingin menunda.

Dengan segala cara. 

 

Anies Baswedan.

Usai lepas Gubernur.

 

Diganti pemain lain.

Mencoba hapus jejak prestasinya.

Di Jakarta.

 

Tapi Anies Baswedan.

Punya panggung silaturahmi luas.

Anies menyapa dan disapa rakyatnya.

 

Anies Baswedan.

Proses rebut mahkota.

Sebagai "Presiden Rakyat".

 

Pemilu hanya sarana.

Untuk melengkapi status.

Jadi "Presiden Istana". 

 

Anies Baswedan.

Di Bandung.

Terima hadiah:



1)        Iket Sunda.

Simbol sabar dan wibawa.

 

2)        Pedang.

Simbol perlawanan.

 

3)        Buku.

Simbol kebijaksanaan.

 

4)        Pangsi hitam.

Simbol khidmah kebudayaan. 

 

Sampurasun...Rampes ! 

 

(Sumber Rizal Fadillah)

0 comments:

Post a Comment