Tuesday, August 31, 2021

10754. UMUR SEWIDAK TELU SEKARATE WIS CEDAK KATE LUNAS UMURE

 






UMUR SEWIDAK TELU SEKARATE WIS CEDAK KATE LUNAS UMURE

 Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Orang yang sudah berumur 50 tahun.

 Dalam bahasa Jawa disebut umurnya “seket”.

 

Kata “seket” dapat bermakna “seneng kethuan”.

Yaitu senang memakai kopiah.

 

Kopiah adalah peci yang biasa dipakai orang Islam waktu salat.

 

Kopiah dikenakan pada bagian tubuh di atas leher.

Yaitu di kepala. 

 

Kepala adalah bagian terpenting tubuh manusia.

 

Hal ini dapat diartikan orang yang mengenakan kopiah di kepalanya.

 

Sudah merasa mencapai usia tertinggi dalam hidupnya.

 

Dan sudah mendekati babak final dalam hidupnya.

Orang yang berumur 60 tahun.

 

Dalam bahasa Jawa dikatakan umurnya “sewidak”.

Yaitu sekarate wis cedak.

 

Artinya:

1)    Ajalnya sudah dekat.

2)    Hidupnya hampir mendekati “game over”.

3)    Kisah perjalanan hidupnya hampir tamat.

 

 

Umur 63 tahun (sewidak telu).

 

Bisa diartikan “sekarate wis cedak kate lunas umure”.

Artinya ajalnya sudah dekat.

 

Dan cerita hidupnya hampir selesai.

 

 

Dulu manusia tidak ada di dunia ini.

Sekarang ada.

Dan nanti pasti tidak ada lagi di dunia ini.

 

 

Manusia dapat diibaratkan munculnya rembulan pada malam hari.

 

 

Munculnya rembulan mulai dari bulan sabit.

 

Membesar sampai purnama.

 

Mengecil lagi.

 

Dan akhirnya menghilang.

 

 

Para ulama memberi saran kepada semua orang yang sudah umur 50 tahun.

 

Apalagi yang sudah mencapai 60 tahun ke atas.

 

Al-Quran surah Fathir (surah ke-35) ayat 37.

 

وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ ۚ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ ۖ فَذُوقُوا فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ

 

      

Mereka berteriak di dalam neraka, “Ya Tuhan kami, keluarkan kami niscaya kami akan mengerjakan amal saleh, berbeda dengan yang sudah kami kerjakan”. Apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir, bagi orang yang mau berpikir dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakan (azab Kami) dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang yang zalim.”

 

 

Rasulullah bersabda,

 

“Allah tidak menerima alasan apa pun.

 

Untuk orang yang dipanjangkan umurnya melebihi 50 tahun.”

 

 

Para ulama berkata,

 

”Orang yang dipanjangkan umurnya oleh Allah sampai mencapai  50 tahun lebih.

 

Tidak diterima lagi alasan atau dalih apa pun.

 

Karena 50 tahun adalah usia yang dekat dengan kematian.

 

Kesempatan terakhir untuk memperbanyak tobat.

 

Beribadah dengan khusyuk.

 

Dan bersiap kembali kepada Allah.”

 

 

Para ulama berkata.

Berarti sudah 50 tahun kamu berjalan menuju Tuhanmu.

 

Sekarang hampir sampai ke tujuan.

Kerjakan yang terbaik dalam sisa umurmu.

 

Semoga Allah akan mengampuni semua dosa dan kesalahan yang lampau.

 

Tetapi, jika engkau masih berbuat dosa di umur tuamu.

 

Kamu pasti dihukum berat akibat dosa dan kesalahan masa lalu sampai sekarang.

 

 

Gus Dur melontarkan humor,

 

”Semua orang yang sudah berumur 63 tahun, sudah sah untuk mati.”

 

 

Nabi Muhammad meninggal dalam usia 63 tahun.

 

Mari kita anggap umur yang panjang adalah bonus.

 

Dan kesempatan dari Allah untuk berbuat kebaikan.

 

Pesan para ulama untuk manula.

 

Agar memperbanyak doa mengharap rida Allah.

 

Selalu berdoa agar hidup kita berakhir  “husnulkhatimah”.

 

Yaitu akhir hayat yang baik dari seseorang.

 

Mari kita selalu berusaha menambah ilmu agama.

 

Berdakwah, berbuat kebaikan.

 

Memperbanyak mengingat kematian.

Dan bersiap menghadapinya.

Mari kita menyiapkan pesan dan wasiat.

 

Serta melakukan pembagian harta kekayaan untuk semua anak kita.

 

Agar mereka tetap rukun selamanya.

 

 

5Mari memperbanyak menjalin hubungan silaturahmi.

 

Dan merekatkan hubungan yang pernah renggang.

 

Mohon maaf dan berbuat baik kepada semua orang.

 

Yang pernah dizalimi.

 

Serta meningkatkan amal kebaikan.

 

 

Memperbanyak amal jariah.

 

Yang dapat terus memberi pahala setelah meninggal.

 

Memaafkan semua kesalahan, kekhilafan.

 

Dan kekeliruan orang lain kepada kita.

 

Sebesar apa pun kesalahan itu.

Menyelesaikan semua utang piutang yang masih ada.

 

Dan jangan membuat utang baru.

 

Meskipun untuk menolong orang lain.

 

Jangan banyak bersenda gurau, bercanda, berkelakar, berolok-olok.

 

Dan berdebat yang tidak berguna.

 

Jangan terjebak dalam hal-hal yang tidak bermanfaat untuk akhirat.

Jangan berlebihan dalam berhias, bersolek.

 

Kita berpakaian sederhana saja.

 

 

Jangan berlebihan makan, minum, dan berbelanja sesuatu.

 

Yg kurang perlu untuk mendukung amal kebaikan.

 

 

Jangan berteman dan berkumpul.

 

Dengan orang yang tidak menambah iman, ilmu, dan amal kebaikan.

 

 

Jangan banyak berjalan, melancong.

 

Dan berkeliling yang tidak bermanfaat.

 

Untuk  mendekatkan diri kepada kehidupan akhirat.

 

 

Jangan  mudah gelisah, berkeluh kesah, kecewa.

 

Sebal, mendongkol, dan kesal dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Mari kita selalu bersyukur.

 

Dan sabar dalam menghadapi masalah apa pun.

 

 

Mari kita selalu berpikiran positif dalam menjalani kehidupan.

 

 

Mari kita berhenti dari semua perbuatan maksiat.

 

Sekarang juga!

 

Berhenti memandang yg sesuatu tidak halal dan tidak baik.

 

Berhenti dari mengambil barang dan sesuatu yang bukan hak kita.

Mari kita berhenti mengosumsi makanan yg tidak baik dan yg tidak halal.

 

 

Berhenti dari ghibah, membicarakan keburukan orang lain.

 

Bergunjing, menfitnah, dan menyakiti hati orang lain.

 

Berhenti dari mendengarkan sesuatu yang haram.

 

Dan yang tidak bermanfaat.

 

Mari kita selalu berbaik sangka kepada Allah.

 

Atas segala yg terjadi dan menimpa kita.

 

 

Selalu beristigfar, mohon ampun kepada Allah.

 

Bertobat atas semua kesalahan yang pernah dilakukan.

 

Selalu berdoa untuk diri sendiri, anak cucu, keluarga, orang tua.

 

Dan semua orang beriman tiap saat dan waktu.

Semoga kita semua berakhir dengan husnulkhatimah.

 

Yaitu akhir kehidupan yang baik.

 

 

Semoga kita dapat mendapat kesejahteraan.

 

Serta bahagia hidup di dunia dan akhirat. Amin.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

2.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.

5.    Tafsirq.com online

6.     

 

0 comments:

Post a Comment