GURU INDONESIA DI MALAYSIA GAJINYA 19
JUTA PER BULAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Guru Asal
Indonesia Yang Mengajar di Malaysia.
Gajinya Rp 19,5 Juta per Bulan.
Malaysia merdeka
31 Agustus 1957.
Kemendikbud
mengirim 94 guru ke Malaysia.
Guru-guru itu ditempatkan di Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat (PKBM) atau Community Learning Center (CLC).
Yang
tersebar di wilayah Sabah dan Sarawak.
Mereka
didatangkan untuk menjamin terpenuhinya hak anak Indonesia.
Untuk
mendapat layanan pendidikan bermutu di Malaysia.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbud, Supriano mengungkapkan.
Gaji untuk para guru disesuaikan dengan tingkat upah di Malaysia.
Yaitu sebesar Rp 19,5 juta per
bulan.
“Itu sudah termasuk biaya untuk
tempat tinggal dan makan.
Setelah 2 tahun, guru akan kita
evaluasi lagi.
Jika memang kompetensinya baik
maka akan diperpanjang.
Jumlah guru yang sekarang ada di
sana sebanyak 225 guru.
Dan nanti akan ditambah 94 guru
yang baru ini,” kata Supriano.
Anak usai sekolah asal Indonesia
yang di Malaysia.
Belum semua bisa bersekolah.
Karena anak-anak ikut orang
tuanya bekerja di perkebunan.
“Jumlah anak usia sekolah di
perkebunan Malaysia.
Sekitar 50.000 anak.
Yang bisa kita dorong sekolah sekitar
18.000 anak.
Dibutuhkan kerja sama dengan
orang tuanya.
Dan harus ada keinginan anak untuk belajar,” katanya.
“Alhamdulillah, yang
lulus dari sekolah di Malaysia.
Ada
yang melanjutkan ke perguruan tinggi.
Contohnya
UI, ITB, IPB, UGM.
Artinya, anak-anak kita ini posisinya di mana
pun.
Jika
diintervensi dengan pendidikan yang baik.
Maka
dia juga punya kemampuan,” tambahnya.
Hingga saat ini ada 160 PKBM di 2
wilayah itu.
Dengan prrincian 115 Sekolah
Dasar (SD).
Dan 45 Sekolah Menengah Pertama
(SMP).
Supriano mengemukakan.
Bahwa program ini salah satu
upaya pemerintah.
Untuk pemerataan pendidikan di SD,
SMP.
“Untuk jenjang SMA kita dekatkan
dengan kota terdekat.
Misalnya Nunukan atau Jakarta.
Untuk tiap periode.
Para guru dikontrak 2 tahun.
Kemudian kita evaluasi lagi.
Tahun lalu kita seleksi ada 48
orang lulus CPNS.
Jadi guru-guru berangkat ini pengganti
guru lulus CPNS tadi,” terang Supriano.
Proses seleksi guru dilakukan 8
Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK).
Para guru yang lulus latar
belakangnya S1 dan D4.
“Jadi guru-guru yang kita kirim
ini memang punya panggilan jiwa untuk mengajar.
Karena perjuangan di sana.
Butuh fisik dan mental yang
baik,” kata Supriano.
“Para
guru ini setelah lulus seleksi.
Dikarantina
untuk pelatihan.
Yang
pertama terkait pendidikan karakter.
Yang
di dalamnya ada nasionalisme, religius, mandiri, gotong royong dan integritas,”
imbuh Supriano.
(Sumber
Siedoo)











0 comments:
Post a Comment