Monday, June 28, 2021

10156. NABI IBRAHIM TAK TERBAKAR MENURUT SAINS MODERN

 







NABI IBRAHIM TAK TERBAKAR MENURUT SAINS MODERN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

 

SEMUA MUKJIZAT AKAN BISA DIJELASKAN

 

 

 

Semua mukjizat akan bisa dijelaskan secara ilmiah pada waktunya.

 

Al-Quran surah Sad (surah ke-38) ayat 87-88.

 

إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ لِلْعَالَمِينَ

 

Al-Quran ini tidak lain hanya peringatan (pelajaran) bagi semesta alam.

 

وَلَتَعْلَمُنَّ نَبَأَهُ بَعْدَ حِينٍ

 

Dan sesungguhnya kamu akan mengetahui (kebenaran) berita Al-Quran itu setelah beberapa waktu lagi (ke masa depan).

 

 Al-Quran surah Fath (surah ke-48) ayat 23.

 

سُنَّةَ اللَّهِ الَّتِي قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلُ ۖ وَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّةِ اللَّهِ تَبْدِيلًا

 

Sebagai suatu sunatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tidak akan menemukan perubahan bagi sunatullah itu.

 

 

Mukjizat adalah kejadian (peristiwa) ajaib yang sukar dijangkau oleh kemampuan akal manusia. 

 

Al-Quran menjelaskan bahwa untuk memahami hikmah dari ayat Al-Quran harus memakai akal sehat.

 

Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 7.

 

 

هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ ۖ فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ ۗ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلَّا اللَّهُ ۗ وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ رَبِّنَا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ

 

Dia Allah  yang menurunkan Al-Kitab (Al-Quran) kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat yang muhkamat, itu pokok isi Al-Quran dan yang lain (ayat-ayat) mutasyabihat. Ada pun orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat  mutasyabihat  untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami". Dan tidak dapat mengambil pelajaran (darinya) melainkan orang yang berakal.

 

 

 

Al-Quran surah Al-Ankabut (surah ke-29) ayat 24.

 

 

فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلَّا أَنْ قَالُوا اقْتُلُوهُ أَوْ حَرِّقُوهُ فَأَنْجَاهُ اللَّهُ مِنَ النَّارِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

 

Maka tidak adalah jawaban kaum Ibrahim, selain mengatakan: "Bunuhlah atau bakarlah dia", lalu Allah menyelamatkannya dari api. Sesungguhnya pada yang demikian benar-benar ada tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang beriman.

 

 

Al-Quran surah As-Saffat (surah ke-37) ayat 97-99.

 

 

قَالُوا ابْنُوا لَهُ بُنْيَانًا فَأَلْقُوهُ فِي الْجَحِيمِ

 

Mereka berkata: "Dirikan suatu bangunan untuk (membakar) Ibrahim; lalu lemparkan dia ke dalam api yang menyala-nyala itu".

 

 

فَأَرَادُوا بِهِ كَيْدًا فَجَعَلْنَاهُمُ الْأَسْفَلِينَ

 

Mereka hendak melakukan tipu muslihat kepadanya, maka Kami jadikan mereka orang-orang yang hina.

 

 

وَقَالَ إِنِّي ذَاهِبٌ إِلَىٰ رَبِّي سَيَهْدِينِ

 

Dan Ibrahim berkata: "Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku.

 

 

Al-Quran surah Al-Anbiya (surah ke-21) ayat 68-71.

 

قَالُوا حَرِّقُوهُ وَانْصُرُوا آلِهَتَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِينَ

 

Mereka berkata: "Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak".

 

 

قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ

 

Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim".

 

 

وَأَرَادُوا بِهِ كَيْدًا فَجَعَلْنَاهُمُ الْأَخْسَرِينَ

 

Mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka orang paling merugi.

 

 

Al-Quran surah Al-Ankabut (surah ke-29) ayat 26.

 

 

۞ فَآمَنَ لَهُ لُوطٌ ۘ وَقَالَ إِنِّي مُهَاجِرٌ إِلَىٰ رَبِّي ۖ إِنَّهُ هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

 

Maka Luth membenarkan (kenabian)nya. Dan  Ibrahim berkata: "Sesungguhnya aku akan berpindah ke (tempat yang diperintahkan) Tuhanku (kepadaku); sesungguhnya Dia Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

 

 


Penjelasan Nabi Ibrahim tak terbakar api bergejolak.

 

Segala sesuatu yang terjadi di bumi pasti sesuai dengan sunatullah.

 

Sunatullah adalah hukum alam yang berlaku di seluruh sistem alam semesta.

 

Sunatullah berlaku sejak zaman dulu hingga kiamat.

 

Sunatullah tak pernah berubah.

 

Orang malas berpikir berkata,

 

“Jika Allah menghendaki, semuanya pasti terjadi.”

 

Padahal banyak ayat Al-Quran yang menyuruh manusia untuk berpikir.

 

Nabi Ibrahim mencari adanya Tuhan Allah dengan bukti penelitian.

 

Mukjizat para nabi terjadi dalam lingkup alam semesta

 

Maka pasti sesuai dengan sunatullah.

 

Artinya semua mukjizat akan bisa dijelaskan oleh sains modern.

 

 

 Jika ada yang belum bisa dijelaskan.

 

Mungkin karena kecerdasan manusia belum sampai ke sana.

 

Al-Quran menjelaskan semua mukjizat dalam Al-Quran akan terbukti di masa depan.

 

Nabi Ibrahim tak terbakar api yang bergejolak bisa dijelaskan sains modern dengan data empirik.

 

Data empirik adalah data yang bisa diulang-ulang dan selamanya tetap berlaku.

 

Ada bukti ilmiah yang menjelaskan bahwa api bisa dingin dan tak membakar.

 

1.      Cara ke-1:

 

Dengan jaket magnet yang bisa melindungi tubuh dari api.

 

Seperti ujung magnet yang saling tolak-menolak.

 

2.      Cara ke-2:

 

Ada api yang tak bisa membakar.

 

Api warna merah gelap banyak jelaga itu tak panas.

 

Api warna putih itu sangat panas.

 

Seperti apinya las itu warnanya putih bisa melelehkan logam.

 

Hasil penelitian ada api yang energinya rendah, sehingga tak bisa membakar.

 

 

Yaitu api yang menyala tapi dingin.

 

Tak bisa membakar kertas, tak bisa membakar korek.

 

Dan tak bisa bisa membakar ujung jari manusia.

 

Hal itu bisa dibuktikan di lab.

 

 

 (Sumber Agus Mustofa)

0 comments:

Post a Comment