Saturday, June 26, 2021

10119. MANUSIA AHSANI TAQWIM DAN ASFALA SAFILIN

 




MANUSIA AHSANI TAQWIM DAN ASFALA SAFILIN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

Kata “mutu” dapat diartikan sebagai “tingkat baik dan buruk”.

 

Atau “kualitas dari sesuatu”.

 

Tetapi tidak mudah mendefinisikan atau menentukan tolok ukur kualitas manusia secara permanen.

 

 

Apa pun jawaban yang diberikan.

 

 

Mirip dengan beberapa orang buta.

 

Yang menyentuhkan tangannya terhadap seekor gajah.

 

 

Makin banyak sentuhan, makin beragam jawaban.

 

 

Dan semuanya dapat benar.

 

Tetapi bersifat parsial.

 

Yaitu bagian dari keseluruhan.

 

 

Al-Quran menampilkan 2 kutub kualitas manusia, yaitu:

 

 

1)             Ahsani taqwim.

Yaitu sebaik-baik manusia.

 

2)             Asfala safilin.

Yaitu sejelek-jelek manusia.

 

 

Al-Quran surah At-Tin (surah ke-95) ayat 4.

 

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ

 

      Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

 

 

Al-Quran surah At-Tin (surah ke-95) ayat 5.

 

ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ

 

Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka).

 

 

Rasulullah  bersabda,

 

”Sesungguhnya Allah menciptakan manusia, sesuai dengan gambar Allah”.

 

 

Hadis Nabi ini dapat dipahami:

 

1)     Adanya potensi dalam diri manusia yang bisa meniru dan mencontoh sifat-sifat Allah yang sangat mulia.

 

2)     Tetapi dalam batas dan kapasitas manusia sebagai makhluk Allah.

 

 

Para ulama berpendapat bahwa orang beragama, yaitu:

 

1)             Orang yang berusaha untuk menirukan dan mencontoh sifat Allah yang sangat mulia.

2)             Tetapi sesuai dengan kemampuannya sebagai manusia.

 

 

Tingkatan mutu manusia ditentukan:

1.       Tingkatan besarnya semangat.

 

2.      Tingkatan kerja kerasnya.

 

 

3.      Hasil usahanya dalam menirukan dan mencontoh sifat Allah yang sangat mulia.

 

Tetapi sesuai dengan kemampuannya sebagai makhluk Allah.

 

 

Semua manusia diciptakan oleh Allah dari unsur debu tanah dan roh Allah.

 

Jika daya tarik debu tanah mengalahkan daya tarik roh Allah.

 

Maka manusia akan jatuh tersungkur.

 

 

Sehingga mencapai tingkat yang serendah-rendahnya.

 

 

Bahkan lebih rendah daripada binatang.

 

 

Jika daya tarik roh Allah mampu mengalahkan daya trik debu tanah.

 

Maka manusia akan menjadi seperti malaikat.

 

 

Bahkan derajatnya melebihi malaikat.

 

 

Melalui unsur debu tanah dan roh Allah.

 

Manusia dianugerahi oleh Allah dengan 4 daya, yaitu:

 

1)     Daya tubuh

 

Yang mengantarkan manusia punya kekuatan fisik.

 

Termasuk komponen tubuh dan pancaindera.

 

 

2)     Daya hidup.

 

Yang menjadikan manusia mampu mengembangkan.

 

Dan menyesuaikan diri dengan lingkungan.

 

Serta mempertahankan hidupnya dalam menghadapi tantangan.

 

 

3)     Daya akal

 

Yang memungkinkan manusia punya ilmu pengetahuan dan mengembangkan teknologi.

 

4)     Daya kalbu

 

Yang memungkinkan manusia punya moral, merasakan keindahan, kelezatan iman, dan kehadiran Allah.

 

Dan dari daya kalbu ini dapat muncul intuisi dan kemampuan indera ke-6.

 

 

Jika ke-4 daya manusia dipakai dan dikembangkan secara baik.

 

 

Maka kualitas pribadi akan mencapai puncaknya, yaitu:

 

1)             Pribadi beriman.

 

2)             Berbudi pekerti luhur.

 

 

3)             Punya kecerdasan, ilmu pengetahuan, keterampilan, keuletan, dan wawasan masa depan.

 

4)             Fisik sehat.

 

Al-Quran menyebutkan kualitas hidup semacam ini istilahnya “al-hayat althayibah”.

 

Yaitu kehidupan yang baik.

 

Dan untuk mencapainya dengan mengerjakan amal saleh.

 

 

Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 97.

 

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

 

Barang siapa mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik (berkualitas tinggi) daripada apa yang telah mereka kerjakan.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.                Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   

2.                Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.                Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.                Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.                Tafsirq.com online

 

0 comments:

Post a Comment