ANIES BASWEDAN DORONG
ORANG BAIK MASUK POLITIK
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M.
Anies di NasDem
Memanggil:
Soekarno-Hatta.
Pilih Jalan Perjuangan.
Dukung Orang Baik
Masuk Politik.
Anies Baswedan.
Pidato di NasDem Memanggil.
Di NasDem Tower.
Gondangdia.
Jakarta.
Senin (17/10/2022).
Anies Baswedan menjelaskan.
Jika ingin republik
lebih baik.
Jika ingin keputusan
lebih baik.
Maka orang-orang
baik.
Harus masuk dalam
politik.
Jika orang baik.
Masuk politik.
Dimasalahkan.
Dan orang bermasalah.
Masuk politik.
Tak dimasalahkan.
Maka bangsa ini.
Sedang menghadapi
masalah.
Bakal calon presiden Partai NasDem.
Anies Baswedan.
Pidato dalam ‘NasDem
Memanggil’.
Di NasDem Tower.
Jakarta Pusat.
Senin malam (17/10/2022).
Anies Baswedan.
Doktor kebijakan
publik.
Lulusan Amerika
Serikat.
Cerita Pancasila dan
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Digodok hanya 1,2
kilometer.
Dari NasDem Tower.
“Para founding fathers berdebat.
Berdiskusi.
Ada beda pandangan.
Tapi mereka semua.
Dipersatukan rasa cintanya.
Kepada bangsa dan negara.
Yang akan didirikan,” ujar Anies.
Cinta itu melampaui
perbedaan.
Maka mereka bersatu.
Jika dilihat latar
belakangnya.
Luar biasa
variasinya.
Ada insinyur, doktorandus,
dan doktor.
Bervariasi.
“Bagi Insinyur
Soekarno.
Jika kerja di Perusahaan Belanda.
Akan supermakmur.
Pada zaman itu.
Jika Mohammad Hatta.
Bekerja di Perusahaan
Belanda.
Maka supermakmur.
Tapi mereka memilih
jalan berbeda.
Mereka memilih jalan
perjuangan.
Saat mereka memilih
jalan perjuangan.
Maka nama mereka.
Kita kenang hingga
sekarang,” kata Anies.
Anies Baswedan cerita.
Saat masih kecil.
Dia membaca biografi:
1)
Soekarno.
2)
Hatta.
3)
Syahrir.
4)
M. Natsir.
5)
Syaifuddin Zuhri.
6)
Wahid Hasyim.
7)
Dan lainnya.
“Mereka bervariasi
latar belakangnya.
Tapi sesungguhnya.
Mereka itu politisi,”
ujar Anies.
“Mereka para politisi.
Tapi karena pancaran:
1)
Idealisme.
2)
Gagasan.
3)
Perbuatannya.
Kita melihat mereka.
Dengan rasa hormat.
Mereka berkarier di
berbagai bidang.
Mereka memilih bekerja
di wilayah politik,” papar Anies.
Tokoh-tokoh bangsa
itu.
Masuk wilayah
pengambilan keputusan.
Hari ini.
Kita perlu memanggil:
1)
Orang konsisten.
2)
Orang dengan kompetensi.
3)
Orang dengan integritas.
Untuk masuk wilayah
politik.
Bukan justru menjauhi
wilayah politik.
“Saya punya
pengalaman di kampus.
bertanya pada para mahasiswa.
Yang akan lulus:
Setelah lulus akan
kemana?
Dia jawab,
“Saya mau bisnis,
Pak.”
Saya bertanya.
“Kenapa tak berminat
masuk politik?”
Dia jawab dengan
cepat,
“Wah tidak, Pak.”
Kenapa?
“Karena politik itu
kotor, Pak.”
Saya jawab balik,
“Apakah bisnis itu
bersih?”
Anies Baswedan menegaskan.
Soal bersih atau
kotor.
Bukan salah sektornya.
Atau bidang
pekerjaannya.
“Bersih dan kotor.
Yaitu cara menjalankan.
Apa yang dibebankan pada kita.
Artinya.
Dalam sektor mana pun.
Bisa bersih dan bisa kotor.
Hal itu pilihan.
Sekarang harus mengubah mindset.
Jika kita ingin republik lebih baik.
Jika ingin keputusan lebih baik.
Maka orang baik.
Harus masuk politik.
Jika orang baik.
Masuk politik.
Dimasalahkan.
Dan orang bermasalah.
Masuk politik.
Tak dimasalahkan.
Maka bangsa ini.
Sedang menghadapi masalah,” ujar Anies.
Karena itu.
Jika ada orang tak
bermasalah.
Masuk politik.
Maka harus didukung.
Bukan justru dimasalahkan.
“Kita sering merasa
aneh.
Saat orang banyak karyanya.
Lalu dia masuk
politik.
Ternyata dimasalahkan.
Dengan ditanya,
“Buat apa Anda masuk
politik.
Kan sudah ada
karyanya.”
Justru saat ini.
Kita butuh lebih
banyak lagi.
Orang dengan rekam
jejak karya.
Dengan idealis.
Dengan track record baik.
Untuk masuk wilayah
pengambilan keputusan.
Agar keputusan
republik ini.
Keputusan berkualitas,”
terang Anies.
Ketika Anies
mendapat undangan.
Pada Juni 2022.
Untuk jadi salah
satu calon.
Yang dipertimbangkan.
Hal itu.
Sebuah kehormatan.
NasDem memberi
contoh pada semua.
Bahwa NasDem
memikirkan kader bangsa.
Hal itu.
Kami sampaikan
apresiasi.
Kita menyaksikan Partai NasDem mengundang.
Sudah saatnya.
Orang Jawa bilang:
Wis wayahe.
Wis wayahe melu politik.
Wes wayahe ojo ngadohi politik.
Sudah saatnya.
Terlibat langsung.
Sudah waktunya.
It is the time.
Panggilan terlibat politik.
Yaitu menjalankan tugas mulia.
Tugas di jalan.
Yang penuh tantangan,” ujar Anies.
Dalam politik penuh
tantangan .
Seperti di sektor mana
pun juga.
Tapi justru saatnya
kita kembalikan marwah.
Yaitu wilayah ambil
keputusan.
Jalan yang bisa membuat
terhormat.
Jika dijaga dengan
terhormat.
“Panggilan dalam proses
politik.
Yaitu panggilan ikut
urus negara.
Jika dijalani dengan
terhormat.
Maka kita akan mendapat
kehormatan.
Orang tua kita dulu.
Menyebut nama tokoh
bangsa.
Tapi tak sadar.
Bahwa mereka para
politisi.
Mereka disebut pemimpin
bangsa.
Dan tokoh bangsa.
Jadi contoh bagi
kalian.
Jika tumbuh besar.
Jadilah seperti
mereka,” ujar Anies.
“Mereka yang ingin ikut ambil tanggung jawab.
Punya rekam jejak.
Punya karya.
Punya gagasan.
Maka jangan tinggal diam.
Ayo milih terlibat.
Dalam politik kebangsaan,” pungkas Anies.
(sumber kba)
0 comments:
Post a Comment