LEMBAGA
SURVEI BAWA MOTIF POLITIK DAN BISNIS
Oleh : Drs HM Yusron Hadi, MM
Dalam tabel terlihat:
1)
Litbang Kompas.
2)
Charta Politika.
3)
Vox Populi.
Semua memberi angka terlalu tinggi.
Pada PDI Perjuangan.
Rerata prediksi 3 lembaga.
Meleset 6,84 persen.
September dan Oktober 2022.
Ada 3 lembaga survei.
Merilis hasil elektabilitas partai politik.
Yaitu:
1)
SMRC.
2)
Indikator.
3)
Litbang Kompas.
Rekam jejak 3 institusi ini.
Baik dan kredibel.
Hasil survei
elektabilitas.
Dari data
agregat nasional.
Wawancara
2.000-3.000 responden.
Tak perlu
direspon berlebihan.
Pemilu 2019.
Jadi pelajaran baik.
Maret 2019.
Sebulan menjelang pemungutan suara.
Ada 3 lembaga umumkan hasil survei.
Yaitu:
1)
Litbang Kompas.
2)
Charta Politika.
3)
Vox Populi.
Dibanding hasil resmi KPU.
Hasil survei 3 lembaga ini.
Meleset dalam prediksi.
Partai besar.
Dan lolos ke parlemen.
Harusnya
prediksinya tak meleset.
Karena
waktu kumpul data survei.
Hanya terpaut
1 bulan.
Dengan
hari-H.
Dalam tabel terlihat.
1)
Litbang Kompas.
2)
Charta Politika.
3)
Vox Populi.
Semua memberi angka terlalu TINGGI.
Pada PDI Perjuangan.
Rerata 3 lembaga itu.
Meleset 6,84 persen.
Dan sebaliknya.
Survei 3 lembaga.
Memberi angka terlalu RENDAH.
Pada:
1)
Partai NasDem.
2)
PAN.
Hasil survei Litbang Kompas.
Menyebut Nasdem dan PAN.
Di bawah ambang batas.
Kursi parlemen.
Tapi ternyata.
Partai NasDem dan PAN.
Mendapat lebih dari 6 persen.
Bahkan
Partai NasDem mengejutkan.
1)
PDI Perjuangan.
2)
Partai Gerindra.
3)
Partai Golkar.
4)
PKB.
5)
Nasdem.
Rerata
keliru prediksi.
Terhadap
NasDem 5,12 persn.
Survei
elektabilitas partai politik.
Bersumber 2.000 responden.
Tak usah direspon serius.
Survei semacam ini.
Tak mengukur.
Tak ilmiah.
Tak valid.
Data KPU.
Sekitar
85– 90 persen pemilih.
Mencoblos
nama caleg.
Hanya
10 – 15 persen.
Memilih
partai politik.
Hal ini.
Bukan lembaga mana yang kredibel.
Tapi siapa tertib
metodologi.
Saat ini.
Lembaga Pollster .
Dalam posisi dicurigai.
Membawa agenda politik.
Dan bisnis.
Hal ini bisa
merusak.
Kebanggaan peneliti opini publik.
Cara selamatkan diri.
Yaitu tertib metodologi.
(Sumber Agung Prihatna)
0 comments:
Post a Comment