HUMOR
GENDENG GAK GOBLOK SMPN 1 BALONG BENDO
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Pada
suatu hari yang cerah.
Pak Basuki,
guru SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo.
Menyetir
mobil Avanza.
Mengantar
beberapa muridnya ke Surabaya.
Sampai
di sekitar RS Menur Surabaya.
Mobil
Avanza berhenti di pinggir jalan.
Ternyata,
ban mobil kiri depan kempes terkena paku.
Beberapa
murid berusaha melepas ban yang bocor pakai kunci pas berbentuk segitiga.
Beberapa
murid memasang dongkrak mobil untuk mengganti ban yang bocor dengan ban
cadangan.
Pak Basuki
memberikan instruksi kepada para muridnya tentang cara menggunakan dongkrak dan
kunci pas untuk melepas ban mobil yang bocor.
Beberapa
siswa kurang waspada.
Sehingga
4 buah mur ban yang dilepasnya tersenggol dan melompat masuk ke dalam got yang
penuh dengan kotoran.
Murid
Agus berkata,
“Waduh,
semua murnya tenggelam masuk dalam got!”
Semua
murid yang menyaksikan mur tersenggol dan melompat terbang masuk dalam got yang kotor menjadi bingung dan
kaget, termasuk Pak Basuki.
Semua
kejadian itu.
Disaksikan
oleh Pak Mukiyo.
Tak
jauh dari lokasi kejadian.
Pak Mukiyo
adalah seorang pasien yang dirawat Rumah Sakit Jiwa Menur, Surabaya.
Dia duduk
sambil menggenggam seekor burung.
Posisinya
tidak jauh dari mereka.
Pak
Mukiyo mendekat dan berteriak dengan keras,
”Jangan
bingung Mas! Mur untuk bautnya ‘kan masih banyak.
Cepat ambilkan
3 mur dari ke-3 ban mobil yang lain.
Ambilkan
dari tiap ban 1 mur saja.
Untuk mengganti
mur yang hilang.
Kemudian
pasangkan dan berangkatlah ke toko
onderdil mobil untuk membeli mur!”
Semua
murid kaget, heran, dan melongo menyaksikan seorang pasien rumah sakit jiwa
sedang memberi ceramah kepada mereka.
Pak Basuki
berkata,
”Hei
Pak, sampean ‘kan wong gendeng!”
Pasien
rumah sakit menjawab,
”Yo,
aku GENDENG, tapi GAK GOBLOK!”
Pak Basuki
dan semua murid kaget, heran, dan terdiam, lalu tertawa meledak berderai
bersama.
Pak
Basuki bergumam,
”Ternyata
saya bertemu dengan orang yang gila, tetapi tidak bodoh.”
0 comments:
Post a Comment