ALQURAN
MUKJIZAT TELINGA BUKAN MATA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Al-Qur’an.
Mukjizat
Auditori (Telinga)
Secara
asli.
Al-Qur’an
mukjizat pertama.
Disampaikan
lewat suara.
Bukan
tulisan.
Nabi
Muhammad.
Menerima
wahyu dengan mendengar.
Menyampaikan
wahyu pada para sahabat.
Juga
dengan melafalkan.
Artinya:
Dari mulut ke telinga.
Disebut:
TALAQQI.
Yaitu
menerima langsung.
Para
sahabat mendengar.
Dari
Nabi Muhammad.
Lalu
menghafal.
Al-Quran
surah Fussilat (surah ke-41) ayat 26.
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَا تَسْمَعُوا لِهَٰذَا الْقُرْآنِ وَالْغَوْا فِيهِ
لَعَلَّكُمْ تَغْلِبُونَ
Dan orang-orang kafir
berkata: "Jangan kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al-Quran ini
dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan
mereka".
Catatan.
1)
Efek utama Al-Qur’an lewat pendengaran.
Atau lewat suara, lewat
telinga.
2)
Orang kafir takut.
3)
Jika mendengar lantunan ayat Al-Quran.
A. Al-Qur’an
disebut “Qur'an”.
Atau “Yang dibaca”.
Kata
"Qur'an"
Berasal
dari kata "qara’a" (قرأ).
Artinya:
1)
Membaca secara “suara”.
2)
Bukan “menulis”.
3)
Bukan “melihat”.
Al-Quran
surah Al-Qiyamah (surah ke-75) ayat 17-18.
إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْآنَهُ
17. Sesungguhnya atas tanggungan Kami mengumpulkannya (di
dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.
فَإِذَا قَرَأْنَاهُ فَاتَّبِعْ
قُرْآنَهُ
18. Jika Kami
selesai membacakannya, maka ikuti bacaan itu.
Catatan.
1)
Allah tekankan: “bacaan” dan “didengar”.
2)
Bukan dilihat atau ditulis.
B. Kekuatan
utama ayat Al-Quran
Yaitu:
1)
Irama.
2)
Bahasa.
3)
Bunyi indah.
Banyak
ulama dan orientalis.
Seperti
Karen Armstrong dan Montgomery Watt.
Mengakui
bahwa:
Kekuatan
utama Al-Qur’an.
Yaitu pada:
1)
Irama bacaan.
2)
Pilihan kata.
3)
Keindahan suara.
4)
Menggugah jiwa.
Bahkan
bagi orang.
Yang
tak paham maknanya.
Itu
sebabnya.
Kaum Arab
Quraisy.
Tak
mampu menandingi Qur’an.
Meskipun
mereka ahli :
1)
Sastra.
2)
Puisi.
C. Ulama
Tafsir tegaskan.
Al-Qur’an
lebih dirasakan lewat telinga.
Imam
Ghazali.
Dalam Ihya
Ulumuddin sebut.
Bahwa
keutamaan Al-Qur’an.
1)
Akan lebih terasa.
2)
Saat dibaca dengan suara.
3)
Tak hanya dibaca dalam hati.
4)
Tak cuma dilihat dengan mata.
Imam
Nawawi katakan.
Bahwa
mendengarkan Al-Qur’an.
Dengan:
1)
Tartil.
2)
Pelan.
3)
Meresapi.
Terasa
lebih utama.
Dalam
banyak kondisi.
Dibanding
membaca diam-diam.
D. Suara
Al-Qur’an menggetarkan jiwa.
Al-Quran surah Al-Isra’ (surah
ke-17) ayat 107-109.
قُلْ آمِنُوا بِهِ أَوْ لَا تُؤْمِنُوا ۚ إِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ مِنْ
قَبْلِهِ إِذَا يُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ يَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ سُجَّدًا
107. Katakan (Muhammad): "Berimanlah kamu kepadanya
atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yang
diberi pengetahuan sebelumnya jika Al-Quran dibacakan
kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud,
وَيَقُولُونَ سُبْحَانَ رَبِّنَا إِنْ
كَانَ وَعْدُ رَبِّنَا لَمَفْعُولًا
108. dan mereka berkata: "Maha Suci Tuhan kami,
sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi".
وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ
وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا ۩
109. Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis
dan mereka bertambah khusyuk.
Catatan.
1)
Kekuatan Al-Qur’an datang lewat
pendengaran.
Atau lewat telinga.
2)
Bukan visual.
3)
Tak lewat mata.
Kesimpulan
1)
Al-Qur’an mukjizat utama dalam bentuk
audio.
Atau lewat telinga.
2)
Bukan tulisan.
3)
Tak lewat visual.
Mukjizat
Al-Quran.
1)
Pada lafaz Arab.
2)
Irama menggetarkan.
3)
Kedalaman makna dalam suara.
Bahkan
orang kafir.
1)
Terdiam.
2)
Terpesona.
3)
Menolak mendengar.
Sebab efek
suara Al-Qur’an.
Terlalu
kuat.
Al-Quran
surah Al-Ahqaf (surah ke-46) ayat 29-32.
Kisah
jin mendengar bacaan Al-Qur'an.
Lalu
beriman.
Nabi
Muhammad.
Tak datang
membawa mukjizat.
1)
Membelah laut, seperti tongkat Nabi Musa.
2)
Menyembuhkan orang sakit,
seperti Nabi Isa.
Tapi Nabi Muhammad
Membawa
mukjizat Al-Qur’an.
Yang
dibaca, dilafalkan, dan didengar.
Al-Quran
surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 204.
وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ
تُرْحَمُونَ
204. Dan jika
dibacakan Al-Quran, maka dengarkan baik-baik, dan perhatikan dengan tenang agar
kamu mendapat rahmat.
Catatan.
1)
Allah tak perintah “lihatlah”.
2)
Tak perintah “bacalah dalam hati”.
3)
Tapi “dengarkan”.
Kekuatan
utama Al-Qur’an.
1)
Pada suara.
2)
Pada bacaan.
3)
Bukan tulisan.
4)
Tak visual.
Kaum Quraisy.
Tak bisa
membantah indah.
Dan
kekuatan Al-Qur’an.
Mereka
terdiam.
Saat mendengarnya.
Bahkan
musuh Nabi.
Diam-diam
mendengar bacaan Al-Qur’an.
Pada malam
hari.
Seban getaran
bacaan.
Menyentuh
hati.
Al-Quran
surah Al-Māidah (surah ke-5) ayat 83.
وَإِذَا سَمِعُوا مَا أُنْزِلَ إِلَى الرَّسُولِ تَرَىٰ أَعْيُنَهُمْ تَفِيضُ مِنَ
الدَّمْعِ مِمَّا عَرَفُوا مِنَ الْحَقِّ ۖ يَقُولُونَ رَبَّنَا آمَنَّا
فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ
Dan jika mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada
Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata sebab kebenaran
(Al-Quran) yang mereka ketahui (dari
kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman,
maka catat kami bersama orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al-Quran dan
kenabian Muhammad s. a. w.).
Bahkan
bangsa jin.
Saat mendengar
bacaan Al-Qur’an.
Mereka
berkata:
QS.
Al-Ahqaf: 29–30:
“…Kami
mendengar bacaan menakjubkan. Ia memberi petunjuk, maka kami pun beriman…”
Ini
kekuatan suara Al-Qur’an.
Ia menyentuh telinga.
Masuk
hati dan menggugah jiwa.
Al-Qur’an
turun sebagai bacaan.
Bukan buku
cetak
Malaikat
Jibril kirim wahyu.
Kepada
Rasulullah.
Bukan
berupa tulisan.
Tapi berupa
suara.
Nabi mendengarkan.
Lalu
menghafal.
Menyampaikan
dengan suara.
Kepada
para sahabat.
Al-Quran
mukjizat tak tertandingi.
oleh Kata-kata Manusia
Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 23.
وَإِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا فَأْتُوا
بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ
كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Dan jika kamu (tetap) ragu tentang Al-Quran yang Kami
wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah
1 surah (saja) yang semisal Al-Quran dan ajak penolongmu
selain Allah, jika kamu orang yang benar.
Catatan.
1)
Hingga kini.
2)
Tak ada manusia bisa membuat bacaan
seindah, sedalam, dan sekuat Al-Qur’an.
3)
Banyak penyair Arab masuk Islam.
4)
Sebab mendengar 1 ayat saja.
5)
Efek suara Al-Qur’an
6)
Menyentuh siapa saja.
7)
Mereka langsung beriman.
8)
Hanya mendengar bacaan Nabi Muhammad.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.
.bmp)
0 comments:
Post a Comment