AYAT QURAN
MUHKAMAT DAN MUTASYABIHAT
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Dalam
Al-Quran.
Disebutkan
ayat:
1)
Muhkamat (jelas).
2)
Mutasyatabihat (samar).
Al-Quran
surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 7.
هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ
الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ ۖ فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ
فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ
تَأْوِيلِهِ ۗ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلَّا اللَّهُ ۗ وَالرَّاسِخُونَ فِي
الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ رَبِّنَا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ
إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ
Dia Allah yang
menurunkan Al-Kitab (Al-Quran) kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat muhkamaat, itu pokok isi Al-Qur'an
dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang dalam hatinya condong kepada sesat, maka
mereka mengikuti sebagian ayat mutasyaabihaat darinya untuk menimbulkan fitnah
untuk mencari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan
Allah. Dan orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat
mutasyaabihaat, semua dari sisi Tuhan
kami". Dan tidak dapat mengambil pelajaran (darinya) melainkan orang yang
berakal.
Catatan.
A.
Ayat Muhkamat.
1)
Ayat maknanya jelas.
2)
Tak banyak kemungkinan tafsir.
3)
Pokok ajaran Islam.
Contoh:
1)
Perintah salat:
"Dirikan salat."
Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) yat 43.
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ
Dan dirikan salat,
tunaikan zakat dan rukuklah beserta orang yang rukuk.
2)
Larangan mencuri:
"Pencuri pria dan pencuri
wanita, potong tangan mereka...".
Al-Quran surah Al-Maidah
(surah ke-5) ayat 38.
وَالسَّارِقُ وَالسَّارِقَةُ فَاقْطَعُوا أَيْدِيَهُمَا جَزَاءً بِمَا كَسَبَا
نَكَالًا مِنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Pria yang mencuri dan wanita
yang mencuri, potong tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka
kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.
Fungsinya:
1)
Fondasi hukum.
2)
Dasar akidah Islam.
3)
Pedoman menafsirkan ayat mutasyabihat.
B.
Ayat Mutasyabihat.
1)
Ayat maknanya samar.
2)
Multitafsir.
3)
Maknanya hanya diketahui Allah.
Jenis
ayat:
1.
Sifat Allah.
Seperti:
1)
Tangan Allah.
2)
Wajah Allah.
3)
Istiwa’ di atas Arsy.
2.
Hal gaib.
Seperti:
1)
Hari kiamat.
2)
Takdir detail.
3)
Surga dan neraka spesifik.
Contoh:
Al-Quran
surah Taha (surah ke-20) ayat 5.
الرَّحْمَٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَىٰ
5. (Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah. Yang bersemayam di atas 'Arsy.
Al-Quran
surah Al-Fath (surah ke-48) ayat 10.
إِنَّ الَّذِينَ يُبَايِعُونَكَ إِنَّمَا يُبَايِعُونَ اللَّهَ يَدُ اللَّهِ
فَوْقَ أَيْدِيهِمْ ۚ فَمَنْ نَكَثَ فَإِنَّمَا يَنْكُثُ عَلَىٰ نَفْسِهِ ۖ وَمَنْ
أَوْفَىٰ بِمَا عَاهَدَ عَلَيْهُ اللَّهَ فَسَيُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا
Bahwa orang-orang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya
mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas
tangan mereka, maka barang siapa
melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya
sendiri dan barang siapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan
memberinya pahala besar.
Catatan.
1)
Orang menyimpang.
Mencari takwil ayat
mutasyabihat.
Untuk menyesatkan.
2)
Ulama kokoh ilmunya.
Mengembalikan ayat
mutasyabihat.
Kepada muhkamat.
Dan berkata, "Kami
beriman, semua dari Allah."
Beda
pendapat.
Kalimat
: “...tidak ada yang tahu takwilnya kecuali Allah…”
1.
Waqaf (berhenti) di kata "Allah".
1)
Takwil ayat mutasyabihat hanya diketahui
oleh Allah.
2)
Ulama hanya bisa mengatakan, “Kami beriman
padanya.”
2.
Wasl (sambung) ke “dan orang-orang yang
mendalam ilmunya…”:
1)
Ulama mendalam ilmunya.
Bisa tahu sebagian tafsir atau
takwilnya.
2)
Pendapat ini dipegang Imam Razi.
Kesimpulan.
Ayat Muhkamat.
1)
Fondasi keyakinan.
2)
Dasar hukum.
Ayat Mutasyabihat.
1)
Tak dipaksakan tafsirnya.
2)
Jika tidak jelas.
3)
Bersikaplah seperti ulama: “Kami beriman,
semua dari Allah.”
4)
Tak terjebak tafsir liar.
5)
Tak ikut tafsir spekulasi.
6)
Ayat Mutasyabihat.
7)
Ujian hati pada kebenaran.
Poin Utama.
Ayat
Muhkamat.
1)
Fondasi agama
2)
Jelas maknanya.
3)
Tegas hukumnya.
4)
Contoh: salat, zakat, puasa, larangan
riba.
5)
Rujukan utama syariat dan akidah.
Ayat
Mutasyabihat.
1)
Ujian keimanan
2)
Maknanya tidak pasti.
3)
Hanya diketahui Allah.
4)
Contoh: “Tangan Allah”, “Allah bersemayam
di atas Arsy”.
5)
Tak boleh ditafsirkan sembarangan.
6)
Tak dipakai membingungkan umat.
Orang
hatinya menyimpang.
Suka
membahas mutasyabihat
Mereka
mencari celah.
Buat fitnah
menyesatkan.
Allah
sebut orang ini.
“Dalam
hatinya ada penyakit”.
Orang
berilmu.
1)
Berkata: "Kami beriman padanya".
2)
Tak paksakan penafsiran.
3)
Menyerahkan makna hakiki pada Allah.
1)
Tanda ulama sejati yang rendah hati.
Pelajaran
akhlak.
1)
Utamakan ilmu yang pasti
2)
Tak debat hal gaib yang belum jelas.
3)
Fokus amal, akhlak, dan ibadah terang dan nyata.
Penegasan.
1.
Ayat muhkamat.
Menjadi pegangan hidup.
2.
Ayat mutasyabihat.
1)
Tetap beriman.
2)
Bersikap tawadu.
3)
Tak sok tahu.
Semoga
hati kita.
Diselamatkan
dari fitnah dan ragu.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.

0 comments:
Post a Comment