Thursday, July 31, 2025

41403. BEDANYA TUHAN DAN ALLAH DI QURAN

 

 





BEDANYA TUHAN DAN  ALLAH DI ALQURAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

 

 

Perbedaan kata:

1)                ALLAH.

2)                TUHAN.

 

Dalam Al-Qur'an.

 

A.       Kata "Allah".

 

1)        "Allah" (اللَّه) adalah nama khusus.

2)        Untuk Tuhan yang Maha Esa.

3)        Dalam Islam.

 

Kata ALLAH.

1)        Tak bisa diterjemahkan jadi nama lain.

2)        Sebab mengandung sifat ESA.

3)        Nama sempurna unik.

 

Allah adalah nama Zat.

Tak sekadar gelar.

 

Dipakai lebih dari 2.700 kali.

Dalam Al-Qur'an.

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 255 ,

Disebut Ayat Kursi.


اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

 

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tidak ada dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah tahu apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak tahu apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

 

Catatan.

 

1)         اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ

"Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia, Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri..."

 

B.       Arti "Zat" dalam bahasa Arab dan Islam

 

Secara bahasa:

 

Kata “zat” dalam bahasa Indonesia.

Dari bahasa Arab: ذَات (dzāt).

 

Arti literal:

Kata “Zat”

Yaitu:

 

1)        Sesuatu yang punya keberadaan.

2)        Inti.

3)        Hakikat dari sesuatu.

 

Dalam istilah Islam.

Khususnya ilmu akidah dan kalam.

 

 

"Zat" = Diri atau Wujud

 

Ketika disebut “Zat Allah”.

Maksudnya adalah:

 

1)        Diri Allah.

2)        Wujud Allah.

 

Yang punya sifat sempurna.

 

Contoh.

1)        Allah adalah Zat yang Maha Mengetahui.

 

Artinya:

Diri Allah yang punya sifat Maha Mengetahui.

 

Catatan Penting:

 

1)        "Zat" Allah tak sama dengan zat makhluk.

 

2)        Tak boleh membayangkan.

 

3)        Dilarang menyerupakan Zat Allah.

Seperti makhluk.

 

Al-Quran surah Asy-Syura (surah ke-42) ayat 11.


فَاطِرُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَمِنَ الْأَنْعَامِ أَزْوَاجًا ۖ يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ ۚ لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ


(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagimu dari jenismu sendiri pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia yang Maha Mendengar dan Melihat.

 

 

Catatan.

 

1)        “Laisa kamitslihi syai’un”.

2)        Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya.”

 

Para ulama tegaskan:

 

1)        Kita yakin Allah punya Zat.

 

2)        Tapi tak boleh menyifati secara fisik.

3)        Seperti makhluk.

 

Contoh kalimat Islami:

 

1)        Zat Allah Maha Sempurna.

 

2)        Zat yang Wajibul Wujud.

 

Zat yang pasti ada.

Mustahil tidak ada.

Hanya Allah.

 

3)        Allah Zat  tak butuh apa pun.

4)         Allah tak butuh ruang dan waktu.

 

5)        Allah tak butuh makhluk.

 

 

 

C.       Kata "Tuhan".

 

Kata “Tuhan”.

Dalam bahasa Arab.

 

Disebut “Rabb” (رَبّ).

 

Artinya:

1)        Pemelihara.

2)        Pencipta.

 

3)        Pengatur.

4)        Penguasa.

 

Dalam bahasa Inggris.

Tuhan diterjemahkan “Lord”.

 

Tuhan.

 

1)        Bersifat umum.

2)        Bisa merujuk pada Allah (dalam Islam).

 

3)        Tuhan lain yang disembah manusia.

 

Dipakai seperti:

 

1)        “Rabbuka” (Tuhanmu).

2)        “Rabbana” (Tuhan kami).

 

Al-Quran surah Al-An‘am (surah ke-6) ayat 164.

 


قُلْ أَغَيْرَ اللَّهِ أَبْغِي رَبًّا وَهُوَ رَبُّ كُلِّ شَيْءٍ ۚ وَلَا تَكْسِبُ كُلُّ نَفْسٍ إِلَّا عَلَيْهَا ۚ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ ۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمْ مَرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

 

Katakan (Muhammad): "Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu. Dan tidak seorang membuat dosa melainkan mudaratnya kembali pada diri sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan".

 

Catatan.

 

1)         قُلْ أَغَيْرَ اللَّهِ أَبْغِي رَبًّا

 

2)        "Katakan: Apakah aku akan mencari Tuhan (Rabb) selain Allah...?"

 

 

Kesimpulan

 

1)        "Allah" adalah nama satu-satunya Tuhan sejati.

Menurut Islam.

 

2)        "Tuhan" adalah istilah umum.

Untuk menyebut sosok dianggap Ilahi.

Dalam Islam atau agama lain.

 

3)        Dalam Islam.

Semua "Tuhan" yang benar adalah Allah.

 

4)        Semua "rabb" yang lain.

Jika bukan Allah.

 

Atau selain Allah.

Maka disebut syirik atau sesat.

 

 

 

Sumber

1)        Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.

2)        ChatGPT.

 

3)        Copilot.

4)        Cici.

 

5)        Claude.

6)        Grok.

 

 

0 comments:

Post a Comment