Sunday, November 24, 2019

3794. MUNAFIK MEMFITNAH AISYAH


MUNAFIK MEMFITNAH AISYAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1.    Al-Quran surah An-Nur (surah ke-24) ayat 11.
إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِالْإِفْكِ عُصْبَةٌ مِنْكُمْ ۚ لَا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَكُمْ ۖ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۚ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ مَا اكْتَسَبَ مِنَ الْإِثْمِ ۚ وَالَّذِي تَوَلَّىٰ كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ عَظِيمٌ
      Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong dari golonganmu juga. Kamu jangan mengira berita bohong itu buruk bagimu bahkan ia baik bagimu. Setiap orang dari mereka akan mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan barang siapa di antara mereka mengambil bagian terbesar dalam penyiaran berita bohong itu, dia akan mendapat azab yang besar pula.

2.    Al-Quran surah An-Nur (surah ke-24) ayat 12.
لَوْلَا إِذْ سَمِعْتُمُوهُ ظَنَّ الْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بِأَنْفُسِهِمْ خَيْرًا وَقَالُوا هَٰذَا إِفْكٌ مُبِينٌ
      Mengapa orang-orang mukmin dan mukminat tidak berbaik sangka terhadap diri mereka sendiri, ketika kamu mendengar berita bohong itu dan berkata, "Ini adalah suatu berita bohong yang nyata."

3.    Al-Quran surah An-Nur (surah ke-24) ayat 19.
إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَنْ تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۚ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
      Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar perbuatan amat keji itu (berita bohong)  tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, mereka akan mendapat azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.

4.    Al-Quran surah An-Nur (surah ke-24) ayat 20.
وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ وَأَنَّ اللَّهَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

      Dan kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu semua, niscaya kamu akan ditimpa azab yang besar. Sungguh,Allah Maha Penyantun dan Maha Penyayang.

5.    Asbabun nuzul (penyebab turunnya) surah An-Nur (surah ke-24) ayat 11-20.
1)    Aisyah (istri Rasulullah) berkata,”Ayat-ayat ini turun berkenaan dengan fitnah tokoh munafik (Abdullah bin Ubay) terhadap diriku.”
2)    Aisyah dituduh berselingkuh dengan Shafwan bin Mu’aththal, setelah pulang dari peperangan.
3)    Ayat-ayat ini turun setelah ayat tentang hijab diturunkan.
4)    Awalnya, Rasulullah percaya kepada berita itu.
5)    Aisyah pamit pulang ke  rumah orang tuanya (Abu Bakar) dan Rasulullah mengizinkan.
6)    Sebulan telah berlalu dan belum turun wahyu tentang berita tersebut.
7)    Rasulullah datang ke rumah Abu Bakar.
8)    Rasulullah bersyahadat dan bersabda,”Aisyah, aku telah mendengar berita tentang dirimu. Jika kamu tidak bersalah, pasti Allah akan membersihkan namamu.”
9)    “Tetapi jika kamu bersalah, maka mohon ampun kepada Allah dan bertobat.
10) Karena jika seorang hamba menginsyafi dosa-dosanya dan bertobat, maka Allah pasti menerima tobatnya.”
11) Aisyah berkata,”Aku wanita masih belia. Demi Allah, aku telah tahu Anda telah mendengar berita itu.”
12) “Berita itu sangat membekas di hati Anda dan Anda telah mempercayainya.
13) Jika aku berkata kepada Anda bahwa aku bersih, maka Allah Maha Mengetahui bahwa aku bersih. Tetapi Anda pasti tak percaya kepadaku.”
14) Kemudian, Aisyah masuk ke dalam kamar.
15) Tak lama kemudian wahyu turun.
16) Rasulullah bersabda,”Bergembiralah Aisyah, Allah telah membersihkanmu.”
17) Ibunya Aisyah berkata kepada Aisyah,”Aisyah, bangunlah dan temui Rasulullah.”
18) Aisyah berkata,”Aku tidak akan menemuinya, dan aku hanya bersyukur Allah telah menurunkan wahyu bahwa aku tidak bersalah.”
19) Kemudian turun ayat 11-20 ini.

6.    Pada tahun ke-5 Hijriah, Aisyah difitnah oleh orang-orang munafik setelah pulang dari Perang Bani Musthaliq.
7.    Pada Perang Bani Musthaliq, Aisyah mendapat giliran mengikuti Rasulullah.
8.    Kaum munafik juga ikut dalam rombongan tersebut.
9.    Dalam perjalanan pulang, rombongan berhenti pada suatu tempat.
10. Aisyah keluar dari sekedupnya, untuk suatu keperluan.
11. Sekedup adalah pelana atau tempat duduk dari kayu yang dipasang di punggung unta.
12. Aisyah sudah masuk ke dalam sekedupnya, dan tiba-tiba keluar lagi untuk mengambil anting-anting yang tertinggal.
13. Rombongan berangkat dan Aisyah dianggap sudah berada di dalam sekedupnya.
14. Aisyah yang tertinggal lalu menunggu di tempat semula, dengan harapan rombongan sekedup akan kembali menjemputnya.
15. Sahabat Nabi, Shafwan bin Mu’aththal lewat di tempat tersebut, dan terkejut melihat Aisyah tidur sendirian.
16. Shafwan bin Mu’aththal berkata,”Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun, istri Rasulullah.”
17. Aisyah dipersilakan naik untanya dan Shafwan bin Mu’aththal menuntun untanya sampai tiba di Madinah.
18. Orang-orang yanfg melihat membicarakannya dengan versi masing-masing.
19. Dan orang-orang munafik membesar-besarkannya.
20. Muncul desas-desus dan fitnah meluas.
21. Masyarakat Madinah terguncang, karena fitnah dari kaum munafik.



Daftar Pustaka
1.    Hatta, DR. Ahmad. Tafsir Quran Per Kata, Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah. Penerbit Pustaka Maghfirah, Jakarta 2011.
2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
3.    Tafsirq.com online.










Related Posts:

  • 330. REKATMEMAHAMI PEREKAT PERNIKAHAN Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.       Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentan… Read More
  • 330. REKATMEMAHAMI PEREKAT PERNIKAHAN Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.       Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentan… Read More
  • 330. REKATMEMAHAMI PEREKAT PERNIKAHAN Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.       Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentan… Read More
  • 330. REKATMEMAHAMI PEREKAT PERNIKAHAN Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.       Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentan… Read More
  • 330. REKATMEMAHAMI PEREKAT PERNIKAHAN Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.       Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentan… Read More

0 comments:

Post a Comment