MUNAFIK MEMFITNAH AISYAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. Al-Quran surah An-Nur (surah
ke-24) ayat 11.
إِنَّ الَّذِينَ
جَاءُوا بِالْإِفْكِ عُصْبَةٌ مِنْكُمْ ۚ لَا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَكُمْ ۖ بَلْ
هُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۚ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ مَا اكْتَسَبَ مِنَ الْإِثْمِ ۚ
وَالَّذِي تَوَلَّىٰ كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Sesungguhnya orang-orang yang membawa
berita bohong dari golonganmu juga. Kamu jangan mengira berita bohong itu buruk
bagimu bahkan ia baik bagimu. Setiap orang dari mereka akan mendapat balasan
dari dosa yang dikerjakannya. Dan barang siapa di antara mereka mengambil
bagian terbesar dalam penyiaran berita bohong itu, dia akan mendapat azab yang
besar pula.
2. Al-Quran surah An-Nur
(surah ke-24) ayat 12.
لَوْلَا إِذْ
سَمِعْتُمُوهُ ظَنَّ الْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بِأَنْفُسِهِمْ خَيْرًا
وَقَالُوا هَٰذَا إِفْكٌ مُبِينٌ
Mengapa orang-orang mukmin dan mukminat tidak
berbaik sangka terhadap diri mereka sendiri, ketika kamu mendengar berita
bohong itu dan berkata, "Ini adalah suatu berita bohong yang nyata."
3. Al-Quran surah An-Nur
(surah ke-24) ayat 19.
إِنَّ
الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَنْ تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا لَهُمْ
عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۚ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا
تَعْلَمُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar perbuatan
amat keji itu (berita bohong) tersiar di
kalangan orang-orang yang beriman, mereka akan mendapat azab yang pedih di
dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.
4. Al-Quran surah An-Nur
(surah ke-24) ayat 20.
وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ
وَرَحْمَتُهُ وَأَنَّ اللَّهَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
Dan kalau bukan karena karunia Allah dan
rahmat-Nya kepadamu semua, niscaya kamu akan ditimpa azab yang besar. Sungguh,Allah
Maha Penyantun dan Maha Penyayang.
5. Asbabun nuzul (penyebab
turunnya) surah An-Nur (surah ke-24) ayat 11-20.
1) Aisyah (istri Rasulullah)
berkata,”Ayat-ayat ini turun berkenaan dengan fitnah tokoh munafik (Abdullah
bin Ubay) terhadap diriku.”
2) Aisyah dituduh
berselingkuh dengan Shafwan bin Mu’aththal, setelah pulang dari peperangan.
3) Ayat-ayat ini turun
setelah ayat tentang hijab diturunkan.
4) Awalnya, Rasulullah
percaya kepada berita itu.
5) Aisyah pamit pulang
ke rumah orang tuanya (Abu Bakar) dan Rasulullah
mengizinkan.
6) Sebulan telah berlalu
dan belum turun wahyu tentang berita tersebut.
7) Rasulullah datang ke
rumah Abu Bakar.
8) Rasulullah bersyahadat
dan bersabda,”Aisyah, aku telah mendengar berita tentang dirimu. Jika kamu
tidak bersalah, pasti Allah akan membersihkan namamu.”
9) “Tetapi jika kamu
bersalah, maka mohon ampun kepada Allah dan bertobat.
10) Karena jika seorang
hamba menginsyafi dosa-dosanya dan bertobat, maka Allah pasti menerima
tobatnya.”
11) Aisyah berkata,”Aku
wanita masih belia. Demi Allah, aku telah tahu Anda telah mendengar berita itu.”
12) “Berita itu sangat membekas
di hati Anda dan Anda telah mempercayainya.
13) Jika aku berkata kepada
Anda bahwa aku bersih, maka Allah Maha Mengetahui bahwa aku bersih. Tetapi Anda
pasti tak percaya kepadaku.”
14) Kemudian, Aisyah masuk
ke dalam kamar.
15) Tak lama kemudian
wahyu turun.
16) Rasulullah bersabda,”Bergembiralah
Aisyah, Allah telah membersihkanmu.”
17) Ibunya Aisyah berkata
kepada Aisyah,”Aisyah, bangunlah dan temui Rasulullah.”
18) Aisyah berkata,”Aku
tidak akan menemuinya, dan aku hanya bersyukur Allah telah menurunkan wahyu
bahwa aku tidak bersalah.”
19) Kemudian turun ayat 11-20
ini.
6. Pada tahun ke-5 Hijriah,
Aisyah difitnah oleh orang-orang munafik setelah pulang dari Perang Bani Musthaliq.
7. Pada Perang Bani
Musthaliq, Aisyah mendapat giliran mengikuti Rasulullah.
8. Kaum munafik juga ikut
dalam rombongan tersebut.
9. Dalam perjalanan pulang,
rombongan berhenti pada suatu tempat.
10. Aisyah keluar dari
sekedupnya, untuk suatu keperluan.
11. Sekedup adalah pelana
atau tempat duduk dari kayu yang dipasang di punggung unta.
12. Aisyah sudah masuk ke
dalam sekedupnya, dan tiba-tiba keluar lagi untuk mengambil anting-anting yang
tertinggal.
13. Rombongan berangkat
dan Aisyah dianggap sudah berada di dalam sekedupnya.
14. Aisyah yang tertinggal
lalu menunggu di tempat semula, dengan harapan rombongan sekedup akan kembali menjemputnya.
15. Sahabat Nabi, Shafwan
bin Mu’aththal lewat di tempat tersebut, dan terkejut melihat Aisyah tidur
sendirian.
16. Shafwan bin Mu’aththal
berkata,”Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun, istri Rasulullah.”
17. Aisyah dipersilakan
naik untanya dan Shafwan bin Mu’aththal menuntun untanya sampai tiba di Madinah.
18. Orang-orang yanfg
melihat membicarakannya dengan versi masing-masing.
19. Dan orang-orang
munafik membesar-besarkannya.
20. Muncul desas-desus dan
fitnah meluas.
21. Masyarakat Madinah terguncang,
karena fitnah dari kaum munafik.
Daftar Pustaka
1. Hatta, DR. Ahmad.
Tafsir Quran Per Kata, Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah. Penerbit
Pustaka Maghfirah, Jakarta 2011.
2. Al-Quran Digital,
Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
3. Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment