Sunday, August 16, 2009

2. Orang tua, Artikel: Menjalin Komunikasi Orang Tua dan Anak



MENJALIN KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK

Oleh :Drs H Yusron Hadi, MM
Kepala SMP Negeri 2 Buduran Sidoarjo

PENDAHULUAN
      Meluangkan waktu bersama-sama merupakan syarat utama untuk menciptakan komunikasi antara orang tua dengan anak. Karena dengan adanya waktu bersama, barulah keintiman dan keakraban dapat diciptakan antar anggota keluarga. Bagaimanapun juga, tidak seorang pun dapat berkomunikasi dengan baik apabila mereka tidak pernah bertemu ataupun bercakap-cakap bersama.
      Apabila orang tua membiasakan diri meluangkan waktu bersama, tentu perasaan saling asing akan hilang. Jika suasana akrab telah terbina dengan baik dan orang tua dapat melakukan pendekatan pribadi kepada anak, maka semua masalah yang dirasakan anak akan mudah diketahui oleh orang tua.

KOMUNIKASI ANTARA ORANG TUA DENGAN ANAK
      Kita mengetahui, bahwa anak-anak sering menghadapi berbagai macam persoalan, kesulitan, dan kekhawatiran. Persoalan yang dihadapi anak, umumnya relatif masih kecil, tidak sebesar masalah yang dihadapi oleh para orang tuanya.
         Memang, pada umumnya para orang tua sudah memperhatikan mereka, terutama jika mereka mengalami kesusahan. Tetapi, sebenarnya para orang tua tidak benar-benar merasakan kesulitan yang sebagaimana kesulitan yang dihadapi oleh anak. Para orang tua, pada umumnya merasa sudah mengetahui jalan keluar dari masalah yang dihadapi anak. Sayangnya, anak seringkali merasa masalahnya tidak selesai, bahkan anak menganggap orang tuanya tidak mengerti masalah yang dihadapi anak.
      Suatu sikap yang bijaksana apabila orang tua menyediakan cukup waktu untuk percakapan pribadi dengan anak-anak mereka. Pada kesempatan seperti ini, para orang tua akan mendengar atau menemukan banyak hal di luar masalah rutin. Mungkin ada pula hal-hal yang serius. Sebagai orang tua, tentu kita merasa lega apabila anak-anak mau membuka isi hatinya. Kita pun harus waspada dan berhati-hati untuk memisahkan perasaan anak-anak dengan persepsi orang tua. Tentu saja, ada hal-hal yang di luar pemahaman mereka, sehingga orang tua perlu menempatkan segala sesuatu dalam proporsi yang wajar.
      Ketika anak-anak maupun para orang tua sedang menghadapi suatu masalah dan bersedia mengemukakannya, salah satu pihak biasanya merasa perlu untuk membantu pihak yang lain. Yang lebih sering terjadi adalah para orang tua berusaha untuk menangani masalah yang dihadapi oleh anak-anak mereka.
      Sayangnya, niat baik tersebut seringkali tidak mencapai hasil yang diharapkan. Kadang-kadang anak tetap merasa masalahnya tidak selesai dan bahkan anak menganggap orang tuanya telah meremehkannya. Tidak jarang terjadi, orang tua menyambut keluhan anak dengan menyalahkannya. Apabila hal demikian yang terjadi, berarti komunikasi antara orang tua dengan anak mengalami hambatan. Dalam hal ini, orang tua telah bersikap tidak efektif dalam masalah yang dialami anak.

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
      Beberapa resep untuk mengadakan komunikasi yang efektif antara orang tua dengan anak adalah sebagai berikut.
1. Orang tua harus mencintai anaknya dengan sepenuh hati dan tanpa pamrih apapun.
2. Orang tua perlu terus belajar tentang perkembangan dan sifat-sifat anak, dan mau mendengarkan pendapat mereka.
3. Orang tua harus kreatif dalam berkomunikasi dengan anak-anak mereka dan mampu menciptakan suasana yang menyegarkan
4. Komunikasi harus dalam suasana saling menghargai, dalam bertegur sapa tidak boleh saling melukai harga diri anak maupun orang tua.
5. Orang tua harus menunjukkan pengertian lebih dulu kepada kondisi anak, baru memberikan nasihat atau perintah.
      Apabila para orang tua terampil dalam berkomunikasi dengan anak-anak mereka, maka anak-anak akan merasa memiliki kontrol yang semakin baik atas dirinya sendiri. Dengan cara memberikan beberapa alternatif kepada anak, akan menghindarkan orang tua pada jalan buntu yang akan menjebak diri sendiri. Jelasnya, tujuan dari komunikasi dengan anak adalah menciptakan suasana persahabatan yang hangat, sehingga anak-anak akan merasa aman bersama dengan orang tuanya.

KESIMPULAN
      Sekarang ini banyak orang yang berpendapat bahwa orang tua tidak perlu lagi memperhatikan anak-anak mereka. Kalau anak sudah dimasukkan sekolah, maka semuanya sudah beres.
      Tentu saja, pendapat seperti ini perlu diperbaiki. Pada umumnya, anak-anak berada di lingkungan sekolah hanya sekitar 6 jam dalam sehari. Hal ini berarti lama waktu ketika berada di lingkungan keluarga adalah lebih banyak yaitu sekitar 18 jam sehari.
      Ketika berada di lingkungan sekolah, anak-anak mendapatkan ilmu sesuai dengan kurikulum sekolah, sedangkan ilmu kemasyarakatan dan pergaulan lebih banyak diperoleh di luar sekolah. Kekosongan ilmu yang tidak diperoleh anak-anak di sekolah itulah yang menjadi kewajiban bagi orang tua untuk mengisinya.

DAFTAR PUSTAKA
Sobur, Alex. 1995. Membina Komunikasi antar Orang Tua dan Anak. Penerbit Angkasa Bandung.
Hadi, Yusron 2003. Gaya Orang Tua Mendidik Anak. Majalah Media yang diterbitkan Dinas P dan K Provinsi Jawa Timur. Edisi bulan November 2003.












0 comments:

Post a Comment