Thursday, November 14, 2019

3710. PENYAKIT ABU JAHAL


PENYAKIT ABU JAHAL
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1.    Sindrom Abu Jahal, Penyakit Penghapus Berkah
2.    Ngelmu.co – Sindrom Abu Jahal, penyakit penghapus berkah.
3.    Penyakit ini bukan hanya bisa menghapus keberkahan, bahkan di level berikutnya, penyakit ini bisa menutup pertolongan Allah dalam hidup.
4.    Apa jadinya hidup ini ketika Allah sudah tidak mau lagi menolong kita?
5.    Adakah selain-Nya?
6.    Sindrom Abu Jahal, Penyakit Penghapus Berkah
7.    ‘Warisan Abu Jahal”, begitu saya menyebut penyakit ini.
8.    Sindrom yang betul-betul harus disadari, untuk kemudian kita buang jauh-jauh.
9.    Allah menyebutkan penyakit ini dalam QS. Al Anfal (8) ayat 47.

10. وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ خَرَجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ بَطَرًا وَرِئَاءَ النَّاسِ
11. “Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang keluar dari kampung halamannya dengan rasa angkuh dan ingin dipuji orang (riya)…”
12. Kaum musyrik Mekah bergerak menuju Perang Badar, dengan kekuatan 1.300 pasukan, persenjataan lengkap, dan persiapan sempurna.
13. Abu Jahal (Amr bin Hisyam) memberikan arahan  selaku komandan umum;
1)    Kita tidak akan pulang sebelum mengambil alih Badar.
2)    Membinasakan Muhammad dan para sahabatnya.
3)    Menetap di sana selama 3 hari sambil menyembelih unta, makan-makan, minum khamr, dan menikmati nyanyian dari para biduan.
4)    Hingga seluruh bangsa Arab mendengar keberadaan dan cerita tentang kita.
5)    Setelah itu untuk selamanya bangsa Arab akan segan terhadap kita.
14. Sindrom Abu Jahal
15. Kita sudah tahu akhir cerita dari perang Badr.
16. Abu Jahal terbunuh dalam Perang Badar.
17. Pasukan musyrik Mekah harus merasakan kekalahan telak, padahal dalam keadaan yang lebih siap, lebih banyak, dan lebih kuat.
18. Yang ingin dibahas dalam tulisan ini adalah 2 penyakit yang menjadi sumber kerugian dan kekalahan dalam hidup.
19. Dan 2 hal itu terbaca dengan jelas dalam pidato Abu Jahal di atas, yaitu:
1)    Penyakit kesombongan.
2)    Penyakit pamer dan ingin dilihat orang lain.

20. Penyakit Arogansi (Kesombongan)
21. Ini adalah satu hal pasti yang akan menghilangkan berkah dalam hidup, dan akan menutup pertolongan Allah.
22. Sombong itu bukan tentang berpakaian bagus atau berkendaraan mahal.
23. Rasulullah bersabda,” Sombong adallah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain.”
24. Gejala penyakit sombong:
1)    Merasa lebih dari yang lain,
2)    Memicingkan mata kepada orang lain,
3)    Merendahkan sesama,
4)    Berat dan tidak mau menerima kritik,
5)    Tidak betah mendengarkan orang lain, lebih-lebih jika yang berbicara adalah orang levelnya lebih rendah dalam pandangan duniawi.
6)    Dan turunan dari penyakit yang pertama ini adalah sindrom yang kedua.

25. Gejala penyakit pamer dan ingin dilihat orang lain:
1)    Niat yang sempit, melakukan sesuatu hanya untuk dinilai manusia.
2)    Berjuang untuk bisa sukses dalam hidup di dunia saja.
3)    Berkarya dan berupaya bisa meraih pencapaian hebat dalam karir atau usaha, hanya untuk membuat orang lain kagum.
4)    Jika sudah begitu, tak peduli sehebat apa pun, maka nol besar nilainya di sisi Allah.
5)    Gejala pertama, ketika yang kita betul-betul pedulikan adalah, “Apa kata orang?”
6)    Khawatir sekali dengan, “Apa kata orang”
7)    Memutuskan sesuatu dengan pertimbangan “Apa kata orang”
8)    Rela membayar cicilan seumur hidup, hanya untuk,“Apa kata orang”
9)    Kita meletakkan kebahagiaan di mulut orang lain.
10) Mati-matian melakukan apa pun demi mengesankan orang lain.
11) Ada rasa puas yang luar biasa ketika berhasil membuat orang lain terkesan.
12) Seakan-akan tidak terlalu menghiraukan bagaimana Allah melihat, yang penting bagaimana orang lain melihat.

26. Gejala penyakit kedua:
1)    Mudah tersinggung, mudah sakit hati,
2)    Mudah sekali merasa diremehkan.
3)    Sangat haus akan penghargaan dan pengakuan dari orang lain.
4)    Ingin selalu terlihat,
5)    ingin selalu tampil,
6)    ingin selalu dikenal,
7)    ingin selalu disebut,
8)    ingin selalu diketahui,
9)    Ingin selalu dihargai.
10) Ini saya, ini saya…
11) Mudah kecewa,
12) Mudah marah,
13) Memang selalu begitulah akhir ceritanya bagi siapa saja yang menaruh harapan pada selain Allah.

27. Gejala penyakit ketiga:
1)    Biasanya diikuti juga dengan gejala tambahan, yaitu kondisi perasaan yang amat bergemuruh untuk bersaing dengan orang lain dalam urusan dunia.
2)    Seolah-olah hidup hanya tentang persaingan, untuk saling mengalahkan satu sama lain.
3)    Hidup yang dipenuhi dengan ambisi-ambisi sempit, yang menjadi hobinya adalah membandingkan-bandingkan.
4)    Jika tidak segera disadari, yang paling bahaya dari itu semua adalah puncak penyakit berupa hati yang penuh dengan kedengkian.
5)    Susah melihat orang lain senang, senang melihat orang lain susah.
6)    Sungguh cara hidup seperti itu sangat melelahkan.

Daftar Pustaka
1.    Internet.
2.    Hatta, DR. Ahmad. Tafsir Quran Per Kata, Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah. Penerbit Pustaka Maghfirah, Jakarta 2011.
3.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
4.    Tafsirq.com online.


Related Posts:

0 comments:

Post a Comment