VISI
PENDIDIKAN 2019
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. TEMPO.CO,
Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim memaparkan lima
arahan Presiden Joko Widodo untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul.
1) Pendidikan
karakter.
2) Deregulasi
dan debirokrasi.
3) Investasi
dan inovasi.
4) Penciptaan
lapangan kerja.
5) Pemberdayaan
teknologi.
2. Ke-1:
Aspek penididikan karakter.
1) Nadiem
memaparkan visi dan misi dalam aspek pendidikan karakter.
2) Nadiem
menjelaskan, akar permasalahan itu muncul bersamaan dengan besarnya peran
teknologi dan informasi.
3) Menurut
dia, jika SDM tidak memiliki karakter yang kuat, maka akan tergerus dengan
informasi yang tidak benar.
4) "Sehingga
ini bisa memojokkan pemikiran. Setiap pemuda, kita harus berpikir
independen," kata Nadiem dalam Rapat Kerja Perdana Mendikbud dengan Komisi
X DPR RI di Kompleks Parlemen pada Rabu, 6 November 2019 .
5) Nadiem
mengatakan, banyak perusahaan skala kecil dan besar mengeluhkan tak adanya
sikap profesionalisme dalam diri anak muda Indonesia.
6) "Itu
sebenarnya adalah karakter, apakah saya bangga dengan kemampuan saya,
menghormati sesama pekerja atau atasan atas saya," katanya.
7) Dia
menegaskan, pendidikan karakter penting untuk mendorong kultur profesional di
Indonesia.
8) Baginya,
sebagai nomenklatur milenial, konsep pendidikan karakter sudah ada dan baik.
9) Namun,
Nadiem akan menerjemahkannya ke konten yang mudah dimengerti.
10) "Ini
tidak bisa hanya dengan membaca buku, tapi harus berbentuk kegiatan yang
langsung ke masyarakat.
11) Agar
bisa mengerti apa itu moralitas, apa itu civil society, dengan contoh nyata dan
bukan filosofis," tutur Nadiem.
3. Ke-2:
Aspek deregulasi dan debirokratisasi.
1) Nadiem
mengatakan banyak guru dan dosen yang mengeluhkan beban administratif dan
berdampak pada kegiatan belajar mengajar.
2) "Sering
dibilang hal yang tidak ada hubungannya bagi murid.
3) Banyak
dari pemerintahan yang ingin meningkatkan mutu, ada aturan tapi apakah itu
semua diperlukan atau berguna untuk pembelajaran murid?" kata Nadiem.
4) Nadiem
mengatakan, perubahan yang dikehendaki Presiden Jokowi itu masih perlu melalui berbagai macam
kajian.
5) "Dia
menginginkan penyederhanaan, jumlah buku dan konten sangat banyak dan
pertanyaannya, apakah banyak ya konten?
6) Atau
pembelajaran kompentensi yang terpenting?" katanya.
7) Pada
aspek debirokratisasi kelembagaan, Nadiem mengatakan mendengar keluhan mengenai
lembaga instansi pemerintahan yang terlalu banyak.
4. Ke-3:
Aspek peningkatan investasi dan inovasi.
1) Nadiem
mengatakan, investasi memiliki dependensi dengan kualitas SDM.
2) Menurut
dia, banyak pelajaran, keterampilan serta kompetensi dalam pendidikan Indonesia
yang tidak dibutuhkan di dunia pekerjaan, industri dan kewirausahaan.
3) "Kita
harus menciptakan lingkungan pola pembelajaran dimana soft skill tadi yang
paling banyak dibutuhkan dan harus dilatih.
4) Bukan
konten yang penting tapi bagaimana caranya," kata Nadiem.
5) Menurut
dia, Indonesia sedang dalam proses revitalisasi untuk semua pendidikan vokasi.
6) Tingkat
pengangguran SMK cukup tinggi, dan rapor dari industri masih jauh dari harapan.
7) "Ini
peran Kemendikbud untuk bisa meng-empower untuk berpartisipasi dalam
pendidikan," katanya.
8) Nadiem
menjelaskan, Presiden juga menyebutkan pentingnya investasi di pendidikan yang
besar.
9) Namun,
kondisi regulasi yang ada kurang memadai untuk diminatinya investasi dan banyak
halangan.
10) "Kenapa
belum banyak sekolah luar negeri untuk masuk ke Indonesia?
11) Ini
harus dikaji lagi.
12) Sekolah
dari luar negeri itu bisa menjadi roll model, oh ini ada pembelajaran yang
berbeda, oh ada konsep yang berbeda. Ini pentingnya," kata Nadiem.
5. Ke-4:
Aspek penciptaan lapangan kerja.
1) Nadiem
menyampaikan bahwa Kemdikbud harus menciptakan institusi yang tidak hanya
menciptakan tenaga kerja, tapi juga yang bisa menciptakan lapangan kerja dan
wirausahawan.
2) "Jadi
aspek kreativitas dan enterpreneurship ini nyambung.
3) Kreativitas
dan seni itu adalah jiwa enterprenership.
4) Apapun
yang ingin kita ciptakan itu harus dilatih dari kecil," lanjut Nadiem.
6. Ke-5:
Aspek pemberdayaan teknologi.
1) Dia
mengatakan saat ini banyak persepsi yang salah mengenai teknologi dan
pendidikan.
2) Apalagi
ada yang menyebut pemilihan Nadiem sebagai Mendikbud akan mengganti semua
sistem dengan aplikasi.
3) "Saya
cukup lucu dengan itu," katanya.
4) Nadiem
menjelaskan, pendidikan adalah apa yang terjadi dalam dua ruang, yaitu di kelas
murid dan guru, serta di rumah orang tua dan anak.
5) Teknologi
tidak akan mungkin bisa menggantikan koneksi itu.
6) Karena
pemberlajaran terbaik itu adanya koneksi batin kuat dan bisa timbul rasa
percaya," ujar Nadiem.
7) Dia
menjelaskan, teknologi akan membantu apa yang terjadi di ruang didik untuk
meningkatkan kualitas pendidikan, bukan untuk menggantikan pendidikan.
8) "Jadi
teknologi itu untuk satu efesiensi, budget dan waktu, apapun yang sifatnya
administratif dengan teknologi bisa memotong waktu dan anggaran," kata
Nadiem.
9) Selain
itu, keuntungan dari teknologi adalah transparansi.
10) Hal
ini dikarenakan kebijakan dan aturan itu harus berbasis data.
11) Teknologi
juga bisa memberikan fleksibilitas tanpa ada personalisasi dan segmentasi.
12) "Dengan
teknologi semua bisa mendapatkan manfaat yang sama tapi mungkin konten yang
berbeda.
13) Teknologi juga membuka jalan customisasi.
14) Teknologi
punya peran sangat baik untuk memastikan 20 persen APBN yang bukan cuma send
tapi delivered," ujar Nadiem.
(Sumber:
Tempo.com)
0 comments:
Post a Comment