JANGAN MERENDAHKAN ORANG LAIN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. Tulisan
ini nasihat buat diri saya sendiri.
2. Biasanya
kita akan disibukkan bersilaturahmi dengan sanak-saudara, karib-kerabat, klien,
sejawat hingga teman-teman lama.
3. Berkunjung
dari satu rumah ke rumah lain atau bertemu kembali di tempat-tempat penuh
kenangan dari masa lampau.
4. Biasa,
namanya manusia.
5. Saat
bertemu orang sukanya sibuk memberi penilaian.
6. Kadang
ada yang cuma disimpan dalam hati.
7. Tetapi
sering sampai tega terucap di bibir:
1) "Kok
rumahmu masih ngontrak?"
2) "Kapan
nih dinding lapuk rumahmu diganti tembok batu bata?"
3) "Kok
belum bawa mobil?"
4) "Kok
tasmu jelek?"
5) "Kok
tanganmu polosan (tidak ada emas menghiasi)?"
6) "Sudah
kerja kok tampilanmu begini-begini saja?"
7) Dan
lain sebagainya.
8. Bisa
jadi yang rumahnya ngontrak dan belum bawa mobil mereka memang sedang menabung.
9. Biar
bisa beli cash (kontan).
10. Gak
pakai riba.
11. Bisa
jadi yang harta duniawinya sedikit itu karena mereka fokus memilih prioritas
memberikan pendidikan terbaik ke anak-anaknya.
12. Bisa
jadi yang hidupnya sederhana karena mereka juga sedang menanggung biaya hidup
orang tua atau sekolah adik-adiknya.
13. Bisa
jadi yang hidupnya prihatin itu karena mereka sedang menjaga diri daripada
hidup mewah bergelimang hutang.
14. an lain
sebagainya.
15. Saya
punya teman yang dulu dibuly orang sekitarnya, karena motornya jelek, rumah
ngontrak, penampilannya biasa saja.
16. Dia
hanya sedang menjalani hidup dengan membuat skala prioritas.
17. Rumah,
mobil dan penampilan mewah baginya saat itu bukan prioritas sebab dia sedang
bersekolah sehingga harus hidup prihatin.
18. Dia
juga sedang menabung.
19. Lalu
pada saatnya dia akhirnya bisa beli mobil dan rumah dengan uang tunai.
20. Gak
pakai utang.
21. Masya
Allah...
22. (Terus
yang dulu suka membuly, ya cuma bisa
diam saja)
23. Stop
jadi teman/saudara/orang matre yang sukanya menilai orang lain hanya sekedar
dari harta duniawi semata.
24. Tundukkan
pandangan mata. Jangan suka menyelidiki banyak-sedikitnya harta orang lain.
25. Hidup
orang lain bukanlah urusanmu, terlebih jika mereka bahagia dengan hidupnya juga
tidak merepoti sekitar.
26. Toh
kamu bukan petugas yang bertugas audit harta orang lain.
27. Jangan
sombong jika hartamu melimpah, rumah kokoh, mobil bagus serta baju bermerek.
28. Itu
semua cuma titipan.
29. Juga
benda-benda yang tidak kekal.
30. Fashion
dan tingkat kekerenannya dengan cepat berganti. Juga bisa musnah hilang sekejap
mata.
31. Harta
sedikit tapi berkah akan membuat hidup damai bahagia sejahtera lahir batin.
32. Roda
kehidupan juga berputar.
33. Dulu
miskin bisa kaya.
34. Dulu
kaya bisa miskin.
35. Jangan
sombong saat hidup enak.
36. Tidak
perlu minder malu saat masih harus berjuang.
37. Paling
penting mari menjadi orang baik yang menjalani kehidupan sebaik mungkin serta
membawa banyak berkah kebaikan bagi sesama.
38. *Jangan
membentuk diri sendiri yang rela menjadi kaum materialistic (penyembah benda
dunia atau Qorunisme).
39. *Jangan
pula menjadikan diri menjadi kaum tahta (dengan jabatan berbuat paling zholim
saat berkuasa melebihi Allah atau
Fir'aunisme).
40. *Jangan
pernah ada penyakit gangguan jiwa, yaitu merasa minder; rendah diri; merasa
terabaikan jika dalam dirimu masih ada Iman, 'amal, mencintai Allah dan Rosul-Nya
!.
41. *Barang
siapa mencintai benda duniawi, nanti dia akan menyesal kekal selama-lamanya,
sebaliknya, cintai yang telah menciptakan dunia ini yaitu Allah.
42. Mari
kita cinta Allah dari dunia sampai ke akhirat.
43. Semoga
bermanfaat.
(Sumber: internet)
0 comments:
Post a Comment