Saturday, November 9, 2019

3680. JANGAN MERENDAHKAN ORANG LAIN



JANGAN MERENDAHKAN ORANG LAIN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
1.    Tulisan ini nasihat buat diri saya sendiri.
2.    Biasanya kita akan disibukkan bersilaturahmi dengan sanak-saudara, karib-kerabat, klien, sejawat hingga teman-teman lama.
3.    Berkunjung dari satu rumah ke rumah lain atau bertemu kembali di tempat-tempat penuh kenangan dari masa lampau.
4.    Biasa, namanya manusia.
5.    Saat bertemu orang sukanya sibuk memberi penilaian.
6.    Kadang ada yang cuma disimpan dalam hati.
7.    Tetapi sering sampai tega terucap di bibir:
1)    "Kok rumahmu masih ngontrak?"
2)    "Kapan nih dinding lapuk rumahmu diganti tembok batu bata?"
3)    "Kok belum bawa mobil?"
4)    "Kok tasmu jelek?"
5)    "Kok tanganmu polosan (tidak ada emas menghiasi)?"
6)    "Sudah kerja kok tampilanmu begini-begini saja?"
7)    Dan lain sebagainya.

8.    Bisa jadi yang rumahnya ngontrak dan belum bawa mobil mereka memang sedang menabung.
9.    Biar bisa beli cash (kontan).
10. Gak pakai riba.
11. Bisa jadi yang harta duniawinya sedikit itu karena mereka fokus memilih prioritas memberikan pendidikan terbaik ke anak-anaknya.
12. Bisa jadi yang hidupnya sederhana karena mereka juga sedang menanggung biaya hidup orang tua atau sekolah adik-adiknya.
13. Bisa jadi yang hidupnya prihatin itu karena mereka sedang menjaga diri daripada hidup mewah bergelimang hutang.
14. an lain sebagainya.
15. Saya punya teman yang dulu dibuly orang sekitarnya, karena motornya jelek, rumah ngontrak, penampilannya biasa saja.
16. Dia hanya sedang menjalani hidup dengan membuat skala prioritas.
17. Rumah, mobil dan penampilan mewah baginya saat itu bukan prioritas sebab dia sedang bersekolah sehingga harus hidup prihatin.
18. Dia juga sedang menabung.
19. Lalu pada saatnya dia akhirnya bisa beli mobil dan rumah dengan uang tunai.
20. Gak pakai utang.
21. Masya Allah...
22. (Terus yang dulu suka membuly,  ya cuma bisa diam saja)
23. Stop jadi teman/saudara/orang matre yang sukanya menilai orang lain hanya sekedar dari harta duniawi semata.
24. Tundukkan pandangan mata. Jangan suka menyelidiki banyak-sedikitnya harta orang lain.
25. Hidup orang lain bukanlah urusanmu, terlebih jika mereka bahagia dengan hidupnya juga tidak merepoti sekitar.
26. Toh kamu bukan petugas yang bertugas audit harta orang lain.
27. Jangan sombong jika hartamu melimpah, rumah kokoh, mobil bagus serta baju bermerek.
28. Itu semua cuma titipan.
29. Juga benda-benda yang tidak kekal.
30. Fashion dan tingkat kekerenannya dengan cepat berganti. Juga bisa musnah hilang sekejap mata.
31. Harta sedikit tapi berkah akan membuat hidup damai bahagia sejahtera lahir batin.
32. Roda kehidupan juga berputar.
33. Dulu miskin bisa kaya.
34. Dulu kaya bisa miskin.
35. Jangan sombong saat hidup enak.
36. Tidak perlu minder malu saat masih harus berjuang.
37. Paling penting mari menjadi orang baik yang menjalani kehidupan sebaik mungkin serta membawa banyak berkah kebaikan bagi sesama.

38. *Jangan membentuk diri sendiri yang rela menjadi kaum materialistic (penyembah benda dunia atau Qorunisme).
39. *Jangan pula menjadikan diri menjadi kaum tahta (dengan jabatan berbuat paling zholim saat berkuasa melebihi Allah atau  Fir'aunisme).
40. *Jangan pernah ada penyakit gangguan jiwa, yaitu merasa minder; rendah diri; merasa terabaikan jika dalam dirimu masih ada Iman, 'amal, mencintai Allah dan Rosul-Nya !.
41. *Barang siapa mencintai benda duniawi, nanti dia akan menyesal kekal selama-lamanya, sebaliknya, cintai yang telah menciptakan dunia ini yaitu Allah.
42. Mari kita cinta Allah dari dunia sampai ke akhirat.
43. Semoga bermanfaat.
(Sumber: internet)

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment