Wednesday, September 9, 2009

21. Artikel:Iklim Sekolah Yang Positif



IKLIM SEKOLAH YANG POSITIF


(dimuat tabloid Pena Dinas Pendidikan Kab. Sidoarjo edisi September 2009 hal 7)

Oleh : Drs. H. Yusron Hadi, MM

Kepala SMP Negeri 2 Buduran Sidoarjo





PENDAHULUAN

Iklim sekolah yang positif merupakan kondisi yang menggambarkan keadaan sekolah dan lingkungannya yang sangat aman, damai, dan menyenangkan untuk kegiatan belajar mengajar. Iklim sekolah terbebas dari segala kebisingan, keramaian, maupun kejahatan. Suasananya selalu dalam kondisi tenteram, dan hubungan yang sangat bersahabat tampak menonjol di antara para penghuninya.

Mulai dari kepala sekolah, para guru, pegawai, maupun para siswa selalu kelihatan rukun, akrab dan saling menghargai dalam kegiatan sehari-hari. Keadaan semacam ini, menyebabkan para siswa merasa aman, tenteram, dan terbebas dari segala tekanan maupun ancaman yang dapat merugikan kegiatan belajarnya.



IKLIM SEKOLAH DICIPTAKAN DAN DIBENTUK

Menurut para ahli, Iklim sekolah dapat diciptakan dan dibentuk. Artinya, iklim sekolah yang kurang baik dapat diubah dan dibentuk menjadi baik apabila para personil sekolah memang menginginkannya. Sebaliknya, iklim sekolah yang sudah positif, jika tidak dijaga dan dipertahankan serta dipelihara keberadaanya, maka dapat berubah menjadi iklim sekolah yang jelek.

Seringkali terjadi perubahan iklim secara berangsur-angsur, dan tidak terasakan. Namun, jika terjadi pergantian kepala sekolah, dan penggantinya merupakan seorang pendobrak dan pembaharu yang menonjol, tidak tertutup kemungkinan terjadinya perubahan iklim sekolah secara cepat dan drastis. Yang malas akan tergilas, yang lamban akan jadi korban, dan yang cerdas akan mendapat tugas. Suatu revolusi iklim sekolah dapat terjadi, dan ini merupakan hal yang positif.

Hubungan kerja di antara, dan di dalam kelompok guru, para siswa maupun para orang tua memberikan kejelasan tentang iklim kerja yang terdapat di sekolah. Personil di sekolah yang positif selalu bekerja bersama-sama dalam banyak cara, baik yang formal maupun yang tidak formal. Interaksi di dalam kelas, baik secara lisan maupun tulisan mutlak diperlukan yang diharapkan akan memberikan dampak pada proses belajar dan hasil belajar yang positif. Interaksi semacam ini harus selalu dijaga dan bahkan harus selalu ditingkatkan apabila memungkinkan. Karena itu, perlu dijaga semangat dan motivasi siswa agar selalu berani dan bergairah untuk berinteraksi dengan para guru.

Iklim sekolah bukan saja menunjukkan mutu kehidupan di sekolah, tetapi juga memberikan pengaruh perubahan terhadap kebiasaan kerja, gaya kepala sekolah, sikap guru, maupun semangat para siswa di sekolah. Iklim terutama memberikan perubahan terhadap mutu belajar dan mengajar di sekolah.



IKLIM SEKOLAH YANG POSITIF

Menurut para ahli, iklim merupakan energi yang terdapat dalam suatu organisasi yang dapat memberikan pengaruh terhadap sekolah, bergantung kepada bagaimana cara kepala sekolah menggunakan dan menyalurkan energi tersebut. Semakin baik energi dapat disalurkan dan diarahkan akan semakin baik pula pengaruhnya terhadap sekolah, dan sebaliknya, semakin jelek energi disalurkan akan semakin jelek pula pengaruhnya terhadap sekolah.

Iklim sekolah yang positif menunjukkan suatu norma, harapan, dan kepercayaan para personil yang terlibat dalam organisasi sekolah, yang dapat memberikan dorongan untuk bertindak yang mengarah pada prestasi siswa yang tinggi. Pimpinan sekolah memberikan perlindungan dan pengayoman terhadap tenaga pengajar, sehingga mereka dapat menfokuskan dirinya pada pengajaran. Para personil sekolah menghargai setiap prestasi tenaga pengajarnya, termasuk pencapaian sasaran minimal dan penilaian terhadap semangat kerja para tenaga pengajarnya.

Iklim sekolah yang positif dirasakan sebagai suasana yang penuh kekeluargaan, bersifat praktis, dan penuh kejujuran. Para personil sekolah selalu beranggapan bahwa lingkungan sekolah yang baik merupakan prioritas utama untuk mencapai kemajuan. Semua personil sekolah selalu aktif mengemukakan pendapatnya dalam setiap kegiatan pendidikan. Setiap pengambilan keputusan oleh kepala sekolah, kepentingan belajar siswa selalu menjadi pertimbangan utama yang terpenting. Kegiatan yang mengganggu kegiatan belajar siswa tentu dikesampingkan. Sekolah juga menyediakan waktu dan jam tambahan apabila diperlukan dan jika para orang tua siswa memang membutuhkannya.

Iklim sekolah yang positif menunjukkan adanya rasa kekeluargaan yang kuat di antara para personil sekolah. Perasaan kekeluargaan di antara kepala sekolah, para guru, pegawai, dan siswa sedemikian kuatnya sehingga menimbulkan perasaan wajib saling memberikan bantuan. Semua personil sekolah menjalankan tugasnya secara ikhlas, sukarela, dan penuh tanggung jawab. Seluruh keluarga besar sekolah mulai dari kepala sekolah, para guru, pegawai, siswa, orang tua siswa, bahkan masyarakat lingkungan sekolah merasa ikut bertanggung jawab terhadap pemeliharaan dan kebersihan gedung sekolah.

Kepala sekolah memiliki sifat asah, asih, asuh yang tinggi. Intinya, kepada para bawahan dan siswa ingin mencerdaskan, dan memberikan kasih sayang sebagaimana orang tua kepada anaknya, dan memberikan perlindungan terhadap gangguan yang dapat menghambat kelancaran belajar dan mengajar. Para guru senang melakukan diskusi dengan rekan seprofesinya untuk meningkatkan mutu pengajaran, sedangkan para siswa sangat antusias karena dapat menggunakan buku-buku dan bahan bacaan lainnya yang tersedia di perputakaan dengan sebebas-bebasnya.

Semua kegiatan sekolah diatur dengan tertib, dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Para siswa memproleh perlakuan yang adil, tidak dibedakan antara yang kaya dengan yang miskin, yang pandai dengan yang lamban berpikir. Semuanya mendapatkan kesempatan yang sama untuk berprestasi setinggi-tingginya.

Di dalam kelas terlihat suasana aktifitas belajar yang tinggi. Para siswa sangat aktif mengajukan pertanyaan tentang pelajaran yang belum dipahaminya, sedangkan guru dengan senang hati bersedia menjawabnya. Untuk pertanyaan yang belum bisa dijawab, dengan bijaksana guru meminta waktu untuk mencari data dan informasi lebih lanjut, agar dapat menjawab pertanyaan para siswa dengan benar.

Suasana yang tertib, tenang, dan jauh dari kegaduhan maupun kekacauan dapat dilihat di setiap kelas yang sekolahnya memiliki iklim sekolah yang positif. Para siswa saling menghargai sesamanya, dan terhadap para gurunya, semua siswa memiliki perasaan hormat yang tinggi. Hasil penataran yang diikuti para guru segera diterapkan dan dievaluasi. Jika hasil evaluasi menunjukkan suatu peningkatan dibandingkan dengan metode sebelumnya, maka metode mengajar yang baru akan diteruskan. Para personil sekolah senang mengkomunikasikan perasaan bangganya terhadap prestasi sekolahnya, ketika berbicara tentang sekolah, dan tentu saja, dengan tidak merendahkan apalagi menghina pihak lainnya.



DAFTAR RUJUKAN

Moedjiarto, 2002. Manajemen Sekolah: Sekolah Unggul. Penerbit Duta

Graha Pustaka.

Gordon, Thomas. 1990. Guru Yang Efektif. Penerbit Rajawali Pers.

0 comments:

Post a Comment