Saturday, September 5, 2009

22. Agama: Keistimewaan Air Zam-Zam


KEISTIMEWAAN AIR ZAM-ZAM


Oleh

Drs HM Yusron Hadi

Bin HM Tauhid Ismail





PENDAHULUAN

Pada musim haji tahun 2005, sewaktu penulis melaksanakan ibadah haji, para jamaah haji dari seluruh dunia ketika ingin minum air zam-zam tidak lagi berada di sumur zam-zam. Kerajaan Saudi Arabia telah menyiapkan air zam-zam berupa galon-galon yang dilengkapi dengan kran tombol dan gelas plastik sekali pakai. Jumlah galon-galon tersebut sangat banyak dan ditempatkan di setiap lokasi yang mudah dicapai oleh para jamaah. Air zam-zam disiapkan baik di Masjidil Haram, Mekah, maupun di Masjid Nabawi, Medinah. Juga disiapkan di beberapa tepi jalan pedestrian yaitu jalan khusus untuk pejalan kaki selama kegiatan haji.

Ketika para jamaah haji pulang kembali ke tanah air mereka, salah satu buah tangan yang sangat ditunggu oleh keluarga maupun para tamu lainnya adalah air zam-zam. Oleh karena kita perlu mengetahui keutamaan dan keistimewaan air zam-zam tersebut.



SEJARAH AIR ZAM-ZAM

Dalam sejarah dikisahkan, ketika Nabi Ibrahim dan isterinya, Hajar, serta putra mereka, Ismail, berada di Mekah. Kemudian Nabi Ibrahim kembali ke Palestina yang berjarak sekitar 1000 km dari Mekah, dengan meninggalkan Hajar dan putranya, Ismail, di padang pasir dan gunung batu yang tandus hanya dengan bekal sedikit kurma dan air. Tatkala bekal tersebut habis dan keduanya merasa sangat haus, maka Hajar berdiri di bukit Sofa dengan harapan akan melihat seseorang dari tempat tersebut.

Demikianlah Hajar berlari-lari kecil bolak-balik antara bukit Sofa dan bukit Marwa. Pada saat berlari yang ketujuh, dia mendengar suara orang memanggil-manggil, padahal di sekitar daerah tersebut tidak ada orang lain selain dia dan putranya, Ismail, yang masih bayi. Kemudian Hajar berseru : “Aku mendengar suaramu, tolonglah aku jika engkau orang yang baik. “ Lalu muncullah Malaikat Jibril yang menghentakkan tumitnya ke tanah, dan memancarlah air dari tempat tersebut. Kemudian Hajar dengan tergesa-gesa membendung air tersebut dengan tanah dan pasir agar air tersebut tidak mengalir menyebar. Maka disebutlah air itu dengan nama Zam-zam yang berarti air yang gemercik tetapi terkumpul.

Setelah beberapa hari Hajar dan putranya, Ismail, berada di sekitar sumber air tersebut, maka berdatanganlah orang-orang dari suku Jurhum, suatu kabilah dari Yaman, untuk berkenalan sekaligus meminta ijin untuk memanfaatkan air tersebut. Kemudian terbentuklah sekumpulan masyarakat baru di sekitar mata air zam-zam tersebut, dan akhirnya menjadi sebuah kota ramai yang sekarang disebut kota Mekah.

Ketika kesucian Ka’bah tercemari oleh kemusyrikan, maka mata air zam-zam pun mengering dan sumurnya tenggelam, serta tidak diketahui oleh siapapun selama ratusan tahun. Suatu malam, kakek Nabi Muhammad SAW, Abdul Muthalib, bermimpi disuruh seseorang untuk menggali sumur zam- zam kembali, yang letaknya persis di tempat sumber air zam-zam semula. Setelah digali, maka keluarlah air. Dengan demikian, maka Abdul Muthalib beserta anak cucunya yang berhak memberi minum kepada masyarakat sekitarnya.



LOKASI SUMUR AIR ZAM-ZAM

Sumur air zam-zam terletak sekitar 21 meter di sebelah tenggara Ka’bah. Dulu sumur zam-zam dapat dilihat dari luar, yang diberi pagar dari kaca yang tebal dan dapat diambil airnya dengan timba atau gayung. Kedalaman air zam-zam dari bibir sumur sekitar 4 meter, dan kedalaman air zam-zam dari bibir sumur sampai dasar sumur sekitar 30 meter.

Mulai tahun 1973 M / 1373 H dibangun pompa air untuk menggantikan gayung, dan saat ini sumur zam-zam sudah ditutup untuk memperluas daerah tawaf. Berdasarkan penelitian, dari sumur air zam-zam ini dapat dipompa air sebanyak 11 sampai 19 liter per detik atau 660 liter sampai 1140 liter per menit.

Pada tahun 1415 H Kerajaan Saudi Arabia membentuk lembaga yang bertugas mengurusi air zam-zam. Lembaga ini dilengkapi dengan peralatan untuk menyalurkan air dari sumur ke dalam tangki penampungan air yang terbuat dari beton dengan volume 15.000 meter kubik. Tangki ini bersambung dengan tangki lain yang berada di atas Masjidil Haram guna melayani para pejalan kaki dan musafir, juga untuk diangkut dengan truk-truk tangki ke tempat yang lain , terutama ke Masjid Nabawi di Medinah.



KEISTIMEWAAN AIR ZAM-ZAM

Beberapa keutamaan dan keistimewaan air zam-zam sebagai berikut.

1. Air zam- zam berasal dari mata air surga.

2. Pemberian dari Allah SWT atas doa Nabi Ibrahim

3. Menjadi bukti kebesaran Allah SWT di tanah suci Mekah.

4. Menjadi faktor penentu perkembangan kota Mekah.

5. Munculnya melalui perantara Malaikat Jibril.

6. Berada di lokasi paling suci di muka bumi.

7. Air yang digunakan untuk mencuci hati Rasulullah SAW.

8. Rasulullah SAW memberkatinya dengan air ludah beliau yang suci.

9. Keinginan untuk mengetahui seluk beluknya merupakan tanda keimanan dan akan terbebas dari sifat munafik.

10. Air minum untuk orang-orang yang baik.

11. Membawa manfaat yang sangat besar untuk Masjidil Haram.

12. Air yang dapat berfungsi sebagai makanan dan penyembuh segala penyakit.

13. Dapat mempertajam penglihatan mata seseorang yang melihat air zam-zam.

14. Jika diminum dengan niat kebaikan, maka Allah SWT akan mengabulkannya.

15. Dapat memperkuat badan orang yang meminumnya.

16. Jenis air yang paling baik di muka bumi.

17. Sudah ada sejak 5.000 tahun yang lalu, sehingga menjadi sumur tertua di muka bumi.

18. Tidak akan habis, meskipun airnya selalu diambil.

Rasulullah SAW bersabda : “ Jika engkau minum air zam-zam dengan maksud agar sembuh dari penyakitmu, maka Allah akan menyembuhkanmu. Jika engkau minum dengan maksud ingin kenyang, maka Allah akan mengenyangkanmu. Jika engkau minum dengan maksud ingin menghilangkan perasaan hausmu, maka Allah akan menghilangkan hausmu. Air zam-zam adalah minuman dari Allah untuk Ismail melalui tekanan tumit malaikat Jibril.” ( Hadis Riwayat Daruqutni, Ahmad, Ibnu Majah, dari Ibnu Abbas ).









MANFAAT AIR ZAM-ZAM

Adapun beberapa manfaat air zam-zam adalah sebagai berikut.

1. Murwiyah yang berarti segar, karena air zam-zam dapat menghilangkan rasa haus dan tubuh menjadi segar.

2. Syabaah yang berarti kenyang, karena setelah minum air zam-zam perut menjadi kenyang.

3. Nafiah yang berarti sehat, karena air zam-zam dapat menolak penyakit.

4. Maimunah yang berarti berkah, karena minum air zam-zam akan membawa keberkahan.

5. Barrah yang berarti kebaikan, karena dengan minum air zam-zam akan membawa kebaikan.

6. Madhmunah yang berarti bagus, karena keindahan air zam-zam, maka Allah melarang satu kaum dari bangsa Arab tinggal di sekitarnya karena berbuat maksiat.

7. Kafiyah yang berarti mencukupi, karena setelah minum air zam-zam akan merasa cukup atau puas.

8. Mu’dzibah yang berarti mencegah rasa haus, karena air zam-zam mengandung rasa antara manis dan tawar.

9. Syifa Saqamin yang berarti menyembuhkan penyakit, karena air zam-zam dapat menjadi obat bagi penyakit seseorang.

10. Tho’amu Thu’min yang berarti mengenyangkan, karena dengan minum air zam-zam akan menghasilkan perasaan kenyang.

11. Maghfurah yang berarti ampunan, karena orang yang minum air zam-zam akan diampuni dosanya.



ADAB TATA CARA MINUM AIR ZAM-ZAM

Adab tata cara minum air zam-zam adalah sebagai berikut.

1. Mengambil air zam-zam dengan tangan kanan.

2. Minum air zam-zam dengan menghadap kiblat.

3. Sebelum minum air zam-zam membaca basmalah.

4. Ketika minum air zam-zam boleh dengan berdiri atau duduk.

5. Bernafas tiga kali, lalu berhenti sejenak, apabila ingin minum lagi.

6. Setelah minum air zam-zam membaca hamdalah.

7. Membaca doa untuk kebaikan dunia akherat.



KESIMPULAN

Minum air zam-zam akan mengingatkan manusia kepada nikmat dari Allah SWT kepada hamba-Nya yang mengalami kesulitan. Sekaligus mensyukuri nikmat yang sangat besar dari Allah SWT di bumi Mekah yang tandus tanpa tumbuh-tumbuhan. Serta menambah keyakinan bahwa Allah SWT Maha Pemurah yang akan menambah lebih banyak karunia-Nya apabila kita mensyukurinya.

DAFTAR PUSTAKA

Hikmah Ibadah Haji, 2004, Departemen Agama RI.

Ilyas, Muhammad, DR, 2003, Sejarah Mekah Dulu dan Kini. Penerbit : Al- Rashid, Madina Munawara, Saudi Arabia.

0 comments:

Post a Comment