POLITIK
BELAH BAMBU
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

1. Teori
Belah Bambu
2. Ketika
seseorang akan membelah sebuah bambu.
3. Biasanya
belahan bambu yang satu diangkat ke atas dengan tangan.
4. Sedangkan
belahan yang lain diinjak ke bawah dengan kaki.
5. Pada
giliran berikutnya, belahan bambu yang tadi diinjak, akan giliran diangkat.
6. Sedangkan
belahan yang sudah diangkat, sekarang giliran diinjak.
7. Dalam
rangka melanggengkan kekuasaan tidak jarang suatu pemerintahan menggunakan
teori belah bambu.
8. Sebagian
kelompok diinjak, ditekan, dan dihancurkan.
9. Sebagian
kelompok yang lain diangkat, diberi fasilitas, dan diistimewakan.
10. Pemakaian
teori tersebut, digunakan untuk melemahkan pihak yang dianggap akan
membahayakan kekuasaan.
11. Teori
ini dipakai untuk melanggengkan kekuasaan.
12. Kondisi
masyarakat yang sangat cair, sangat memungkinkan upaya melanggengkan kekuasaan
dengan segala cara.
13. Misalnya,
kelompok yang anti pemerintah, akan dilemahkan dan ditindas.
14. Bahkan
partai politik yang diharapkan bisa kritis pun dapat dilemahkan.
15. Jika
hal seperti ini yang terjadi, maka ini sungguh kondisi yang sangat menakutkan
bagi perbaikan bangsa.
16. Kalau
semua pihak sudah lemah, maka tinggal mengeruk semua kekayaan alam kita dengan
berbagai keputusan yang merugikan rakyat dan bangsa.
(Sumber:
internet)
0 comments:
Post a Comment