SAYIDINA DALAM SALAT
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

Beberapa orang
bertanya,”Mohon dijelaskan tentang ucapan Sayidina Muhammad dalam salat?” Ustad
Abdul Somad,LC. M.A. menjelaskannya.
1. Ketika sedang melaksanakan salat, pada
saat tasyahud dan pada saat membaca selawat Ibrahimiah, dianjurkan untuk
mengucapkan “Sayidina” sebelum menyebut nama Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim.
2. Dalam selawat Ibrahimiah, ucapan lafaz
“Sayidina Ibrahim” diambil dari perbuatan Rasulullah dan diambil dari ucapan
beliau, karena penggunaan kata Sayidina ditemukan dalam banyak hadis Nabi
Muhammad.
3. Imam Nawawi berpendapat bahwa “Mengucapkan
lafaz Sayidina Muhammad dan Sayidina Ibrahim adalah lebih sopan dalam adab dan
sopan santun, sehingga menggunakan Sayidina lebih baik daripada tidak
menggunakannya.”
4. Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat
157 menjelaskan bahwa orang-orang yang beriman memuliakan Nabi Muhammad.
الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ
الْأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِنْدَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ
وَالْإِنْجِيلِ يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ
وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ وَيَضَعُ
عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالْأَغْلَالَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ ۚ فَالَّذِينَ
آمَنُوا بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُوا النُّورَ الَّذِي أُنْزِلَ
مَعَهُ ۙ أُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
(Yaitu) orang-orang yang mengikut
Rasul, Nabi yang umi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan
Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang makruf dan
melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka
segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang
dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka
orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti
cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur'an), mereka itulah
orang-orang yang beruntung.
5. Rasulullah bersabda,”Janganlah kamu
menggunakan kata “Sayidina” pada namaku dalam salat.”
6. Para ulama berpendapat bahwa hadis ini
adalah hadis maudu (dusta), sehingga tidak boleh dianggap sebagai hadis.
7. Menurut mazhab Hanafi dan Syafii bahwa dianjurkan
mengucapkan “Sayidina” pada selawat Ibrahimiah, karena memberikan tambahan pada
riwayat adalah salah satu bentuk adab dan kesopanan.
8. Imam Hashfaki dari kalangan mazhab Hanafi
berpendapat bahwa dianjurkan “As-Siyadah”, karena
tambahan “Sayidina” adalah inti
adab kesopanan, sehingga menggunakan “Sayidina” lebih afdal daripada
tanpa Sayidina.
9. Hafizh Ibnu Hajar Asqalani berpendapat
bahwa dalam salat boleh membuat bacaan yang tidak “maktsur”, asalkan tidak bertentangan
dengan yang “maktsur”
10. Imam Ahmad bin Hambal berpendapat bahwa salat
tidak batal dengan tambahan doa yang tidak “maktsur”.
11. Tetapi Imam Ahmad bin Hambal tidak
menganjurkan menambahkan ucapan “Sayidina” Muhammad dalam salat.
Daftar Pustaka
1.
Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab
Seputar Salat, 2017.
2.
Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab
Seputar Salat, 2017.
3.
Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab
Masalah Populer, 2017.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver
3.2
5. Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment