Wednesday, December 26, 2018

1735. KHUTBAH JUMAT ABU LAHAB


Khutbah Jumat
“ ABU LAHAB DAN BUKTI KEBENARAN AL-QURAN”
Khutbah-1
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْر
 أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَاِلنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَ مَنْ يُضْلِلْ
 فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ
 وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ
 اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى      مُحَمَّدٍ وَ عَلىَ اَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ
وَ مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون

Para jamaah yang berbahagia,
      Marilah kita selalu meningkatkan takwa kepada Allah SWT dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Para jamaah yang berbahagia,
Hasil gambar untuk surat al lahab
     Artinya: “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut.”   (QS Al-Lahab, 111:1-5)
Para jamaah yang berbahagia,
      Banyak bukti yang menunjukkan kebenaran Al-Quran, salah satunya adalah surah Al-Lahab (surah ke-111)  yang berisi 5 ayat.
    Menurut Ibnu Abbas, “Azbabun nuzul” (penyebab turunnya)  ayat ini berkenaan dengan sikap dan perilaku Abu Lahab terhadap Nabi Muhammad.


Para jamaah yang berbahagia,
      Abu Lahab adalah paman dan besan Nabi Muhamad, rumahnya berdempetan dengan rumah Nabi.
     Dua putri Nabi Muhamad (Ruqaiyah dan Umi Kulsum) dinikahkan dengan Utbah dan Utaibah (dua putra Abu Lahab). Mereka dinikahkan sebelum Nabi Muhammad diangkat  menjadi rasul.
      Nabi Muhammad mendapatkan wahyu pertama, di Gua Hira, di puncak gunung Jabal Nur melalui malaikat Jibril sekitar umur 40 tahun.
      Ketika Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul, Abu Lahab amat murka. Kedua putranya dipaksa agar menceraikan dua putri Nabi. sejak saat  itu, hampir setiap hari, Abu Lahab dan istrinya mengganggu Nabi Muhammad dengan kasar dan biadab.
     Tiada henti, mereka menyebarkan kabar bohong, memasang duri, melontarkan kotoran, melempari dengan batu, dan perbuatan jahat lainnya kepada Nabi Muammad.
    Ketika itu, Nabi Muhammad diam saja dan tidak membalasnyakarena Abu Lahab adalah saudara kandung belaiu sendiri.
      Ketika mendengar Abdullah (putra Nabi Muhammad) wafat, Abu Lahab amat gembira. Seketika itu, dia menjumpai teman-temannya, dan berteriak dengan keras bahwa Nabi Muhammad telah terputus dari rahmat Allah. 
Para jamaah yang berbahagia,
      Setelah turun surat Asy-Syuara, surat ke-26 ayat 214.”Dan berilah peringatan kepada kerabatmu yang dekat.”  Perintah berdakwah secara terbuka, Nabi Muhammad mulai berdakwah.
Artinya, “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat”.
     Langkah pertama, Nabi mengundang keluarga Bani Hasyim, yang hadir 45 orang. Sebelum Nabi berbicara, Abu Lahab langsung menyela, “Semua yang hadir di sini adalah paman-pamanmu sendiri dengan anak-anaknya. Segeralah bicara, jika ingin berbicara. Jangan bersikap kekanakan.”
      Abu Lahab melanjutkan, “Ketahuilah, tidak ada orang Arab yang berani mengernyitkan dahi kepada keluarga kami. Dengan begitu, aku berhak menghukummu. Biarkan urusan keluarga bapakmu. Jika kamu tetap bertahan pada urusanmu ini, maka itu lebih mudah bagi mereka daripada semua kabilah Quraisy menyerangmu.”
       “Jangan sampai semua bangsa Arab ikut campur tangan. Selama ini tidak ada seorangpun dari keluarga bapakmu yang berbuat macam-macam,” tegas Abu Lahab.      Ketika itu, Nabi diam saja. Nabi tidak berbicara sepatah pun.
       Pada kesempatan lain, Nabi mengundang keluarga Bani Hasyim lagi. Kali ini Nabi bersabda,”Segala puji bagi Allah, dan aku memuji-Nya. Memohon pertolongan, percaya, dan tawakal kepada-Nya. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah semata, dan tiada sekutu bagi-Nya.”
      Nabi melanjutkan, ”Sesungguhnya, seorang pemandu tidak akan mendustakan keluarganya. Demi Allah yang tiada tuhan selain Dia. Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian secara khusus. Kepada manusia secara umum. Demi Allah, sungguh, kalian akan mati layaknya orang tidur nyenyak. Akan dibangkitkan lagi bagaikan bangun tidur. Kita akan dihisap terhadap apa saja yang kita perbuat. Kemudian, di sana ada surga yang abadi, dan neraka yang kekal pula.”  
     Abu Lahab berkata, “Demi Allah, ini kabar buruk. Ambil tindakan terhadapnya.  Sebelum orang lain yang melakukannya.” “Demi Allah, kami akan tetap melindunginya, selama kami masih hidup,“jawab Abu Thalib, paman Nabi yang juga kepala suku Quraisy saat itu. 
      Menurut sejarah, Abu  Thalib, bapak asuh sejak Nabi usia 8 sampai 50 tahun. Ayah Nabi, Abdullah, wafat ketika Nabi belum lahir. Sedangkan Aminah, ibu Nabi,  meninggal saat usia Nabi 6 tahun. Kemudian Abdul Muththalib, kakek yang mengasuh Nabi selama 2 tahun yaitu umur 6 sampai 8 tahun.
      Mulai saat itu, Nabi merasa yakin terhadap janji Abu Thalib untuk melindunginya dari gangguan kaum Quraisy. Suatu hari Nabi mengundang semua suku berkumpul di bukit Safa. 
     Nabi berdiri di atas batu besar dan berseru, ”Wahai semua suku kaum Quraisy. Bagaimana pendapat kalian, jika kukabarkan bahwa di sekitar lembah ini ada pasukan yang mengepung kalian. Apakah kalian percaya kepadaku?” “Ya, benar,” jawab mereka, “Kami menyaksikan  engkau tidak pernah berbohong, pengalaman kami selama ini engkau selalu jujur.”
      Nabi melanjutkan,”Sesungguhnya, aku memberi peringatan kepada kalian, sebelum datangnya azab yang pedih.” Abu Lahab murka, “Celakalah kamu Muhammad, apakah kamu mengumpulkan kami hanya untuk ini!” Kemudian turunlah ayat, “Celakalah ke dua tangan Abu Lahab.” Inilah surat Al-Lahab.
     Surah Al-Lahab turun ketika Nabi berumur 43 tahun. Surah ini diterima Nabi melalui malaikat Jibril, 10 tahun sebelum Abu Lahab meninggal dunia. Yang menjelaskan dengan yakin dan gamblang Abu Lahab dan isterinya pasti dilemparkan ke dalam neraka Jahanam.
      Ketika itu, Abu Lahab dan isterinya masih segar bugar. Al-Quran Terbukti benar, Abu Lahab masih hidup selama 10 tahun lagi sejak ayat tersebut diturunkan dan tetap kafir.
     Berarti, selama 10 tahun, masih banyak peristiwa yang akan terjadi. Tetapi, Al-Quran dengan tegas dan jelas sudah memastikan Abu Lahab dan istrinya akan masuk neraka jahanam.
      Abu Lahab dan istrinya memiliki kesempatan selama 10 untuk membuktikan Al-Quran salah dan keliru. Mempunyai waktu 10 untuk membuktikan Al-Quran salah.
      Jika ingin menunjukkan Al-Quran salah dan keliru sangat gampang, yaitu Abu Lahab dan istrinya masuk Islam. Jika Abu Lahab membaca “Dua Kalimat Syahadat”. Saya bersaksi tidak ada tuhan selain Allah, dan saya bersaksi Nabi Muhammad utusan Allah, maka Abu Lahab sudah dianggap masuk Islam.
      Hanya itu saja, dan cukup itu saja sudah membuktikan Al-Quran salah. Jika Abu Lahab masuk Islam , maka surah Al-Lahab salah, maka terbukti ada ayat dalam Al-Quran yang salah dan keliru.
     Jika Abu Lahab dan istrinya masuk Islam berarti Al-Quran terbukti salah, dan terbukti keliru! Tetapi kenyataanya, hal itu tidak pernah terjadi. Selama 10 tahun Abu Lahab hidup, sampai matinya dia tetap kafir.
     Padahal selama 10 tahun itu  banyak saudara dan teman Abu Lahab yang berikrar masuk Islam. Tetapi, kenyataannya sampai meninggal dunia Abu Lahab tetap kafir, Abu Lahab tetap tidak  beriman kepada Allah dan rasul-Nya.
      Mengapa? Karena Al-Quran kalam Allah, wahyu dari Allah, bukan karangan Nabi Muhammad. Al-Quran bukan hasil literasi atau karya tulis Nabi Muhammad.
    Jadi, kisah Abu Lahab ini merupakan salah satu  bukti kebenaran Al-Quran. Surah Al-Lahab ini membuktikan Al-Quran benar. Maha Suci Allah. Subhanallah.
 
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ
وَ نَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَ ذِكْرِ الْحَكِيْم
وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

duduk























0 comments:

Post a Comment