SYIAH ALI
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang Syiah Ali?” Ustad
Abdul Somad, Lc. M.A. menjelaskannya.
1. Kata “Syiah” menurut bahasa, artinya “golongan”
seperti dalam Al-Quran surah Al-Qasas (surah
ke-28) ayat 15.
وَدَخَلَ الْمَدِينَةَ عَلَىٰ حِينِ غَفْلَةٍ
مِنْ أَهْلِهَا فَوَجَدَ فِيهَا رَجُلَيْنِ يَقْتَتِلَانِ هَٰذَا مِنْ شِيعَتِهِ
وَهَٰذَا مِنْ عَدُوِّهِ ۖ فَاسْتَغَاثَهُ الَّذِي مِنْ شِيعَتِهِ عَلَى الَّذِي
مِنْ عَدُوِّهِ فَوَكَزَهُ مُوسَىٰ فَقَضَىٰ عَلَيْهِ ۖ قَالَ هَٰذَا مِنْ عَمَلِ
الشَّيْطَانِ ۖ إِنَّهُ عَدُوٌّ مُضِلٌّ مُبِينٌ
Dan Musa masuk ke kota (Memphis) ketika penduduknya sedang lengah, maka
didapatinya di dalam kota itu dua orang laki-laki yang berkelahi; yang seorang
dari golongannya (Bani Israil) dan seorang (lagi) dari musuhnya (kaum Firaun).
Maka orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya, untuk
mengalahkan orang yang dari musuhnya lalu Musa meninjunya, dan matilah musuhnya
itu. Musa berkata,”Ini adalah perbuatan syaitan sesungguhnya syaitan itu adalah
musuh yang menyesatkan lagi nyata (permusuhannya).”
2. Terjadi konflik sesama umat Islam antara pengikut
Ali bin Abi Thalib dengan pengikut Muawiyah dan berakhir dengan “At-Tahkim”
(arbitrasi).
3. Sejumlah pasukan pengikut Ali bin Abi
Thalib membangkang, mereka disebut kaum Khawarij.
4. Kelompok yang tetap bertahan mengikuti
Ali bin Abi Thalib disebut dengan Syiah Ali (golongan Ali).
5. Meskipun umat Islam berpecah belah dalam
masalah politik, tetapi akidah umat Islam tetap sama dan tidak ada perbedaan
antara pengikut Muawiyah dengan pengikut Syiah Ali.
6. Muhammad bin Hanafiah bin Ali berkata,
“Saya bertanya kepada Bapak saya: Siapakah manusia yang lebih baik setelah
Rasulullah? Ali bin Abi Thalib menjawab: Abu Bakar.”
7. Saya bertanya lagi,”Kemudian siapa lagi?”
Ali bin Abi Thalib menjawab, “Umar bin Khattab.”
8. Saya khawatir dia akan menyebut Usman bin
Affan, maka saya katakan, “Kemudian engkau?” Ali bin Abi Thalib menjawab,”Aku
hanyalah salah seorang dari kaum muslimin.” (HR. Bukhari).
9. Setelah Ali bin Abi Thalib meninggal
dunia, Syiah Ali terpecah menjadi beberapa kelompok.
10. Kelompok pertama adalah golongan yang
berkeyakinan bahwa Imam Ali bin Abi Thalib tetap hidup selamanya dan tidak akan
mati karena bertujuan untuk menegakkan keadilan di dunia.
11. Sekelompok ulama sahabat Imam Ali bin Abi
Thalib berpendapat bahwa Abdullah bin Saba’ seorang Yahudi yang masuk Islam dan
berkomitmen mendukung Imam Ali bin Abi Thalib.
12. Ketika masih beragama Yahudi, Abdullah
bin Saba mengatakan bahwa Yusya bin Nun adalah penerus Nabi Musa, dan setelah
masuk Islam, ia menyatakan bahwa Ali bin Abi Thalib adalah penerus Nabi
Muhammad, sehingga orang yang menentang syiah Ali berpendapat bahwa Syiah Rafidhah
berasal dari Yahudi.
13. Kelompok kedua adalah kelompok yang
berpendapat bahwa setelah Imam Ali bin Abi Thalib wafat, penggantinya adalah
Muhammad bin Hanafiah, karena ia yang dipercaya membawa panji Imam Ali bin Abi
Thalib dalam perang di Basrah.
14. Para pengikut kelompok yang kedua ini
mengafirkan semua orang yang menolak dipimpin oleh Ali bin Abi Thalib, dan mengafirkan
orang-orang yang ikut dalam Perang Shiffin dan Perang Unta melawan Ali bin Abi
Thalib, lalu kelompok ini disebut Kaisaniah.
15. Kelompok ketiga adalah kelompok yang meyakini
bahwa setelah Imam Ali bin Abi Thalib wafat, imam (pimpinan) berpindah kepada Hasan
bin Ali, dan setelah Hasan bin Ali menyerahkan khilafah kepada Muawiyah, maka pimpinan
berpindah kepada Husen bin Ali.
16. Dalam kelompok ketiga terjadi perpecahan,
sebagian kelompok berpendapat bahwa setelah Hasan bin Ali, maka imam (pimpinan)
berpindah kepada Hasan bin Hasan bin Ali yang bergelar Ar-Ridha.
17. Perselisihan internal di kalangan Syiah
ini membuktikan bahwa imam (pimpinan) itu tidak seperti yang mereka nyatakan
bahwa Nabi Muhammad sudah menuliskan secara teks.
18. Syiah Rafidhah diambil dari kata “rafadha”,
yang berasal dari ucapan Imam Zaid bin Ali yang lebih mengutamakan Imam Ali bin
Abi Thalib daripada para sahabat Rasulullah yang lain.
19. Imam Zaid bin Ali tetap menghormati Abu
Bakar dan Umar bin Khattab serta berpendapat wajib melawan pemimpin yang jahat.
20. Ketika di Kufah muncul para sahabat yang
membaiatnya dan ia mendengar sebagian dari mereka mencela Abu Bakar dan Umar
bin Khattab, maka Imam Zaid bin Ali menolak perbuatan mereka.
21. Orang-orang yang membaiat Imam Zaid bin
Ali terpecah, sehingga Imam Zaid bin Ali berkata kepada mereka, “Rafadhtumuni!”
(kalian menolak aku!)”.
22. Kemudian golongan yang menolak Imam Zaid
bin Ali disebut Syiah Rafidhah.
23. Imam Syafii berpendapat bahwa siapa pun yang
mengatakan bahwa Abu Bakar dan Umar bin Khattab bukan imam (khalifah) setelah
Nabi Muhammad, maka dia adalah Syiah Rafidhah.
24. Syiah Rafidhah disebut juga Syiah Imamiah
Itsnasyriah (Syiah dengan dua belas Imam), karena mereka meyakini bahwa Nabi
Muhammad telah menuliskan keimaman secara teks.
25. Perbedaan sesama umat Islam dalam masalah
“furu” (cabang) adalah suatu kewajaran.
26. Tetapi perbedaan antara Suni dengan Syiah
adalah perbedaan dalam masalah “ushul” (dasar atau pokok).
27. Dalam teks-teks klasik kitab Syiah dituliskan.
a. Kami (Syiah) tidak mungkin bersama dengan
mereka (Suni) dalam satu Tuhan, satu Nabi dan satu imam.
b. Suni mengatakan bahwa Tuhan mereka adalah
Tuhan yang mengutus Nabi Muhammad dan
Abu Bakar adalah khalifah setelahnya.
c. Kami (Syiah) tidak mengakui Tuhan itu dan
Nabi itu, bahkan kami katakan bahwa Tuhan yang khalifahnya adalah Abu Bakar setelah
Nabi itu, bukanlah Tuhan kami dan bukan Nabi kami.
28. Abu Abdillah berkata, “Sesungguhnya kami
(Syiah) memiliki mushaf Fatimah yang berisi tiga kali lipat Al-Quran sekarang.
Demi Allah tidak ada di dalamnya Al-Quran yang sekarang, meskipun satu huruf.”
29. Kesimpulannya, perbedaan antara Islam Suni
dan Islam Syiah adalah dalam masalah yang sangat prinsip yakni Al-Quran dan hal
itu tertulis dalam kitab induk Syiah yang diyakini kesahihannya oleh para
pengikutnya.
Daftar Pustaka
1.
Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab
Seputar Salat, 2017.
2.
Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab
Seputar Salat, 2017.
3.
Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab
Masalah Populer, 2017.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver
3.2
5.
Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment