Wednesday, December 12, 2018

1679. MEMINDAHKAN JENAZAH


MEMINDAHKAN JENAZAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang hokum memindahkan jenazah orang Islam yang meninggal dunia menurut cara agama Islam?” Ustad Sulaiman Rasjid menjelaskannya.
1.    Kata “jenazah” menurut KBBI V dapat diartikan “mayat”, “badan atau tubuh orang yang sudah mati”, dengan istilah yang lebih santun.
2.    Fardu kifayah adalah kewajiban bersama bagi mukalaf yang apabila sudah dilaksanakan oleh seseorang di antara mereka, yang lain bebas dari kewajiban itu.
3.    Jika seorang muslim meninggal dunia, maka hukumnya fardu kifayah (kewajiban kelompok) atas umat Islam untuk menyelenggarakan empat hal terhadap jenazahnya.
a.    Memandikan.
b.    Mengafani.
c.    Menyalatkan.
d.    Menguburkan jenazah.
4.    Kafan adalah kain pembungkus mayat (sebaiknya berwarna putih) dan mengafani jenazah adalah memberikan kain kafan kepada jenazah atau memakaikan kain kafan kepada jenazah.
5.    Cara mengafani (membungkus) jenazah adalah berikut ini.
1)    Kain kafan diambilkan dari harta si jenazah sendiri, dari keluarganya, atau berasal dari dana sosial masyarakat.
2)    Kain kafan minimal satu lapis untuk jenazah pria maupun wanita yang menutupi seluruh tubuhnya.
3)    Jenazah pria sebaiknya dibungkus kafan sebanyak tiga lapis kain kafan menutupi seluruh tubuh jenazah dan untuk jenazah wanita lima lapis kain kafan.
4)     Kain kafan dihamparkan setiap helai ditaburi wewangian kemudian dibungkuskan kepada jenazah. Ke-5, kedua tangan jenazah ditaruh di atas perutnya tangan kanan di atas tangan kiri dan  diluruskan sesuai rusuknya (lambungnya).
5)    Jenazah orang Islam yang sedang memakai seragam ihram haji atau ihram umrah tidak perlu diberikan wewangian dan kepala jenazah tidak perlu ditutupi.
6.    Salat jenazah adalah salat untuk orang Islam yang meninggal dunia.
a.    Dilakukan dengan empat takbir.
b.    Dengan berdiri saja tanpa rukuk.
c.    Tanpa sujud.
d.    Hukum salat jenazah adalah fardu kifayah (kewajiban kelompok).
7.    Syarat untuk orang yang ikut menyalatkan jenazah adalah sama seperti syarat salat lainnya.
a.    Suci badan dan suci pakaian, menutup aurat, serta menghadap kiblat.
b.    Salat jenazah dilakukan ketika jenazah telah dimandikan dan dikafani.
c.    Jenazah diletakkan di sebelah kiblat di depan para jemaah. 
8.     Rukun salat jenazah adalah berikut ini.
1)    Berniat salat jenazah.
2)    Membaca surah Al-Fatihah setelah takbiratul ihram.
3)    Membaca takbir empat kali termasuk takbiratul ihram.
4)    Membaca selawat kepada Nabi Muhammad setelah takbir kedua.
5)    Membacakan doa untuk jenazah setelah takbir ketiga.
6)    Salat jenazah sambil berdiri jika mampu.
7)    Mengucapkan salam.
9.    Sunah salat jenazah adalah berikut ini.
1)    Mengangkat kedua tangan ketika membaca empat kali takbir.
2)    Membaca taawuz (auzubillah) sebelum membaca surah Al-Fatihah.
3)    Mengucapkan bacaan dengan merendahkan suara.
10. Cara menguburkan jenazah adalah berikut ini.
1)    Menggali lubang liang lahad secukupnya agar tidak tercium bau mayat dari luar dan tidak dapat dibongkar oleh binatang buas.
2)    Jenazah ditaruh miring ke sebelah kanan dengan wajah menghadap kiblat.
3)    Memasang kayu atau bambu yang dimiringkan di atas jenazah agar tidak terkena tanah.
4)    Menimbun lubang lahad dengan galian tanahnya semula.
11. Sunah menguburkan jenazah adalah berikut ini.
1)    Memasukkan jenazah wanita ke liang lahad disunahkan menutupi bagian atasnya dengan kain atau bahan lainnya.
2)    Urukan tanah tempat jenazah dibuat lebih tinggi dari tanah sekitarnya agar mudah dikenali.
3)    Urukan tanah disunahkan diratakan datar daripada dimunjungkan.
4)    Memberikan tanda dengan sesuatu di atas urukan kepala jenazah.
5)    Meletakkan kerikil di atas tanah kuburan.
6)    Meletakkan bunga atau pelepah basah di atas kuburan.
7)    Menyirami tanah kuburan dengan air.
8)    Mendoakan jenazah agar semua amal kebaikannya diterima oleh Allah dan segala kesalahannya diampuni oleh Allah.
12. Larangan berkenaan dengan kuburan.
1)    Dilarang menembok kuburan.
2)    Dilarang duduk di atas kuburan.
3)    Dilarang membuat rumah di atas kuburan.
4)    Dilarang membuat masjid di atas kuburan.
5)    Dilarang membuat tulisan diatas kuburan.
13. Sebagian ulama berpendapat bahwa memindahkan jenazah dengan cara membongkar kuburan, lalu dipindahkan ke tempat lain hukumnya haram.
14. Tetapi sebagian ulama yang lain membolehkan memindahkan jenazah, asalkan kehormatan jenazah tetap terjaga.
 Daftar Pustaka
1.    Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap).  Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3.    Tafsirq.com online











Related Posts:

0 comments:

Post a Comment