MUI JAWA TIMUR SALAM AGAMA SENDIRI
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. Surabaya, CNN
Indonesia -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur mengimbau umat Islam dan para pemangku kebijakan atau
pejabat untuk menghindari pengucapan salam dari agama lain saat membuka acara
resmi.
2. Imbauan tersebut
termaktub dalam surat edaran bernomor 110/MUI/JTM/2019 yang ditandatangani oleh
Ketua MUI Jatim KH. Abdusshomad Buchori dan Sekretaris Umum Ainul Yaqin.
3. Dalam surat itu, MUI
Jatim menyatakan bahwa mengucapkan salam semua agama adalah:
1) Sesuatu yang bidah.
2) Mengandung nilai
syuhbat.
3) Patut dihindari oleh
umat Islam.
4. "Mengucapkan
salam pembuka dari semua agama yang dilakukan oleh umat Islam adalah perbuatan
baru yang merupakan bidah, yang tidak pernah ada di masa lalu.
5. Minimal mengandung
nilai syubhat, yang patut dihindari," demikian penggalan bunyi surat
tersebut, saat diterima CNNIndonesia.com, Minggu (10/11).
6. Ketua MUI Jatim KH.
Abdusshomad Buchori membenarkan bahwa surat itu memang resmi dikeluarkan oleh
pihaknya.
7. Imbauan tersebut, kata
dia, adalah tindak lanjut dari rekomendasi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) MUI
di Nusa Tenggara Barat, 11-13 Oktober 2019 lalu.
8. "Ini (hasil)
pertemuan MUI di NTB ada rakernas rekomendasinya, itu tidak boleh salam sederet
itu semua agama yang dibacakan oleh pejabat," kata Abdusshomad melalui
sambungan telepon.
9. Abdusshomad
menjelaskan dalam Islam, salam adalah doa.
10. Doa adalah bagian yang
tidak terpisahkan dari ibadah.
11. Bahkan di dalam Islam
doa adalah inti dari ibadah.
12. Pengucapan salam
pembuka menurut Islam bukanlah sekedar basa basi.
13. "Salam,
Assalamualaikum itu doa, salam itu termasuk doa dan doa itu ibadah.
14. Sehingga kalau saya
menyebut Assalamualaikum itu doa semoga Allah SWT memberi keselamatan kepada
kamu sekalian dan itu salam umat Islam," kata dia.
15. Begitu juga pada agama
lain, Abdusshomad beranggapan penyebutan salam di agama Hindu, Kristen, Buddha
serta agama lainnya memiliki arti tersendiri dan merupakan doa kepada Tuhannya
masing-masing.
16. "Nah agama lain
juga punya, misalnya Hindu kayak apa, agama Kristen kayak apa, agama Buddha
seperti apa.
17. Agama lain kelompok
aliran juga seperti apa," kata dia.
18. Menurut Abdusshomad,
jika si pengucap salam ini bergama Islam maka ucapkan: Assalaamualaikum.
19. Begitu juga jika si
pengucap salam ini beragama lain, maka ucapkan salam dengan cara agama lain pula.
20. "Misalnya
pejabat, seorang gubernur, seorang presiden, wakil presiden, para menteri,
kalau dia agamanya Muslim ya assalamualaikum.
21. Tapi mungkin kalau
Gubernur Bali, ya dia pakai salam Hindu," katanya.
22. Abdusshomad juga tak
setuju jika pengucapan salam seluruh agama sekaligus itu disebut sebagai bentuk
toleransi dan upaya menghargai perbedaan.
23. Menurutnya salam tak
semestinya dicampuradukkan.
24. Jika dilakukan hal itu
justru merusak ajaran agama tertentu.
25. "Kaitannya dengan
toleransi, kita setuju dalam perbedaan, saling menghormati, menghargai.
26. Bukan berarti kalau
orang salam nyebut semua itu wujud kerukunan.
27. Itu perusak kepada
ajaran agama tertentu," katanya.
(Sumber: internet)
|
0 comments:
Post a Comment