MEMPERBANYAK
ALHAMDULILLAH
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

A. Manusia
tidak punya modal apa pun.
1. Dahulu
manusia asalnya tidak ada, sekarang ada dan hidup di dunia, kelak akan mati dan meninggalkan dunia fana ini.
2. Manusia
harus memperbanyak bersyukur dengan ucapan alhamdulillah.
B. Memperbanyak
ucapan alhamdulillah.
1. Surah
dalam Al-Quran banyak diawali “Alhamdulillah” (Segala puji bagi Allah).
2. Yang
menggambarkan segala anugerah dari Allah yang dapat dinikmati oleh makhluk,
terutama oleh manusia.
3. Surah
Al-Fatihah dimulai dengan “Alhamdulillah”.
1) Al-Fatihah
adalah induk Al-Quran
dan kandungan ayatnya diperinci oleh ayat yang lain.
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
ٱلْعَٰلَمِينَ
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
4. Surah
Al-An'am (surah ke-6) ayat 1, dimulai dengan “Alhamdulillah”.
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّورَ ۖ ثُمَّ الَّذِينَ
كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ
Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan
langit dan bumi, dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir
mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka”.
1) Ayat ini
mengisyaratkan adanya nikmat wujud
di dunia ini dengan segala
potensi yang dianugerahkan oleh Allah di daratan,
lautan, dan udara, serta gelap dan terang.
5. Surah
Al-Kahfi (surah ke-18) ayat 1, dimulai
dengan “Alhamdulillah”.
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي
أَنْزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَهُ عِوَجًا ۜ
Segala puji bagi Allah yang telah
menurunkan kepada hamba-Nya Al-Kitab (Al-Quran) dan Dia tidak mengadakan
kebengkokan (kekurangan) di dalamnya.
1) Ayat
ini mengisyaratkan nikmat pemeliharaan oleh Allah yang dianugerahkan secara
aktual didunia ini.
2) Nikmat
dari Allah yang terbesar adalah Al-Quran di tengah umat manusia,
yang mewakili segala nikmat pemeliharaan lainnya.
6. Surah
Saba (surah ke-34) ayat 1, dimulai dengan “Alhamdulillah”.
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي
لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِي الْآخِرَةِ
ۚ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ
Segala puji bagi Allah yang memiliki apa
yang di langit dan apa yang di bumi dan bagi-Nya (pula) segala puji di akhirat.
Dan Dia Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui”.
1) Ayat
ini mengisyaratkan adanya nikmat Allah di akhirat kelak, yaitumanusia yang
beriman mendapatkan kenikmatan abadi setelah mengalami kematian di dunia.
7. Surah
Fathir (surah ke-35) ayat 1, dimulai dengan “Alhamdulillah”.
الْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ جَاعِلِ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا أُولِي أَجْنِحَةٍ
مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ ۚ يَزِيدُ فِي الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّ
اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan
bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai
macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan
empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.
1) Ayat
ini adalah isyarat tentang nikmat abadi yang akan dianugerahkan oleh Allah kepada
orang-orang yang beriman selama di akhirat.
C. Al-Quran
menerangkan nikmat Allah secara eksplisit.
- Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 28, berupa nikmat kehidupan.
كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ
وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ۖ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ
إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal
kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkanmu, kemudian kamu dimatikan dan
dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya kamu dikembalikan?
- Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 185, menyatakan hendaknya manusia mengagungkan
Allah atas nikmat berupa petunjuk-Nya.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي
أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ
وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ
مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ
بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ
وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
(Beberapa hari yang ditentukan itu
ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan mengenai petunjuk dan pembeda
(antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antaramu hadir
(di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah dia berpuasa pada
bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka
(wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada
hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki
kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu
bersyukur.
- Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 52, menjelaskan nikmat berupa
pengampunan.
ثُمَّ عَفَوْنَا عَنْكُمْ
مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Kemudian sesudah itu Kami maafkan
kesalahanmu, agar kamu bersyukur.
- Al-Quran
surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 78, menerangkan nikmat berupa akal dan
pancaindra.
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ
بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ
وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Dan Allah mengeluarkanmu dari perut
ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu
pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
- Al-Quran
surah Al-Anfal (surah ke-8) ayat 26, menjelaskan nikmat rezeki yang baik.
وَاذْكُرُوا إِذْ أَنْتُمْ
قَلِيلٌ مُسْتَضْعَفُونَ فِي الْأَرْضِ تَخَافُونَ أَنْ يَتَخَطَّفَكُمُ النَّاسُ
فَآوَاكُمْ وَأَيَّدَكُمْ بِنَصْرِهِ وَرَزَقَكُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ لَعَلَّكُمْ
تَشْكُرُونَ
Dan ingatlah (hai para muhajirin)
ketika kamu masih berjumlah sedikit, lagi tertindas di muka bumi (Mekah), kamu
takut orang-orang (Mekah) akan menculik kamu, maka Allah memberi kamu tempat
menetap (Madinah) dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolongan-Nya dan
diberi-Nya kamu rezeki dari yang baik-baik agar kamu bersyukur.
- Al-Quran
surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 14, menjelaskan nikmat sarana prasarana.
وَهُوَ الَّذِي سَخَّرَ
الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوا مِنْهُ حِلْيَةً
تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ
وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Dan Dia Allah yang menundukkan lautan
(untukmu) agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan
kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat
bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari
karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur”.
- Al-Quran
surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 20, menguraikan nikmat kemerdekaan.
وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ
لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ جَعَلَ فِيكُمْ
أَنْبِيَاءَ وَجَعَلَكُمْ مُلُوكًا وَآتَاكُمْ مَا لَمْ يُؤْتِ أَحَدًا مِنَ
الْعَالَمِينَ
Dan (ingatlah), ketika Musa berkata
kepada kaumnya, “Hai kaumku, ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia mengangkat
nabi-nabi di antaramu, dan dijadikan-Nya kamu orang-orang merdeka, dan
diberikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada seorang pun
di antara umat-umat yang lain”.
- Al-Quran
surah Ar-Rahman (surah ke-55),
membicarakan berbagai nikmat Allah dalam kehidupan di dunia dan akhirat.
- Hampir
setiap 2 nikmat yang disebutkan, Al-Quran mengulangi 1 pertanyaan dengan
redaksi sama.
- Yaitu,“Maka
nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”
- Al-Quran
surah Ar-Rahman (surah ke-55) ayat 1-7 menjelaskan bermacam-macam nikmat.
الرَّحْمَٰنُعَلَّمَ الْقُرْآنَخَلَقَ
الْإِنْسَانَعَلَّمَهُ الْبَيَانَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍوَالنَّجْمُ
وَالشَّجَرُ يَسْجُدَانِوَالسَّمَاءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ الْمِيزَانَ
(Tuhan) Yang Maha Pemurah, Yang telah
mengajarkan Al-Quran. Dia menciptakan manusia, mengajarnya pandai berbicara. Matahari
dan bulan (beredar) menurut perhitungan, tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan
kedua-duanya tunduk kepada-Nya, Allah telah meninggikan langit dan Dia
meletakkan neraca (keadilan)”.
- Al-Quran
surah Ar-Rahman (surah ke-55) ayat
13, berupa pertanyaan, “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu
dustakan?” yang diulang sebanyak 31 kali.
فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا
تُكَذِّبَانِ
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang
kamu dustakan?
Daftar
Pustaka
1.
Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan
Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran.
Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan
Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an
Ver 3.2
5.
Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment