Friday, August 28, 2020

5245. SEJARAH PERANG BANI QURAIZHAH


SEJARAH PERANG QURAIZHAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
A.   Penyebab Perang Bani Quraizhah.
1.    Perang Parit.
1)    Dalam Perang Parit 3.000 pasukan Islam dikepung 10.000 pasukan kafir gabungan di utara Madinah selama lebih dari sebulan.
2)    Kaum muslim dalam kondisi kritis dan sangat gawat.
3)    Pasukan kafir menyerbu dari depan.
4)    Pasukan Yahudi Bani Quraizhah, yang terikat perjanjian saling melindungi dengan umat Islam membatalkan kesepakatan sepihak.
5)    Sekitar 700 tentara Bani Quraizhah memberontak dari belakang.
6)    Sangat menyakitkan.
7)    Madinah dapat hancur lebur, dan umat Islam hampir musnah dari muka bumi.
8)    Alhamdulillah, umat Islam selamat, para wanita dan anak-anak selamat dan Madinah aman.
9)    Perang Khandaq selesai.
10) Nabi Muhammad pulang kembali ke rumah, melepaskan baju perang, dan meletakkan senjata.
B.   Perang Bani Quraizhah.
1)    Nabi Muhammad mandi di rumah Ummu Salamah (istri Nabi).
2)    Tiba-tiba Malaikat Jibril muncul, “Wahai Rasul, apakah engkau telah mengembalikan senjata ke tempatnya?"
3)    Nabi menjawab, "Benar!"
4)    Malaikat Jibril melanjutkan, “Kami, para malaikat belum meletakkan senjata, kami disuruh pergi lebih dahulu untuk menimbulkan kegoncangan ke dalam hati mereka”.
5)    Nabi Muhammad bertanya, “Pergi ke mana?”
6)    “Ke perkampungan Bani Quraizhah”, jawab malaikat Jibril.
7)    Nabi disarankan segera berangkat ke tempat Bani Quraizhah.
8)    Salat Zuhur selesai.
9)    Pasukan muslim tidak sempat istirahat, setelah dikepung pasukan gabungan selama lebih dari sebulan.
10) Nabi Muhammad menugaskan 3.000 tentara muslim berangkat dengan senjata lengkap untuk mengepung Bani Quraizhah.
11) Nabi Muhammad bersabda, “Semua pasukan berangkat, sekarang! Jangan melaksanakan salat Asar sebelum sampai di benteng Quraizhah.”
12) Nabi Muhammad ikut berangkat untuk menghukum Bani Quraizah yang berkhianat.
13) Pimpinan kota Madinah diserahkan kepada Ibnu Ummi Maktum (sahabat Muhajirin yang buta matanya).
14) Bendera perang dipegang Ali bin Abi Thalib.

C.   Bani Quraizhah menyerah.
1.    Pengepungan benteng Quraizhah berlangsung 25 hari.
2.    Akhirnya Bani Quraizhah menyerah, dan mereka minta berunding.
3.    Nabi Muhammad menyetujui.
4.    Disepakati bahwa Saad bin Muadz (kepala suku Bani Aus) dari kaum Ansar sebagai hakim yang memutuskan hukuman.
5.    Sejak lama Bani Aus dari kaum Ansar bersahabat dengan kelompok Yahudi Bani Quraizhah.
6.    Bani Quraizhah mengharapkan Saad bin Muadz mengambil keputusan yang menguntungkan mereka.
7.    Seperti Abdullah bin Ubay (kepala suku Kazraj) dari kaum Ansar dahulu yang telah membela Bani Qaynuqa.
8.    Ketika mereka berkhianat, mereka hanya diusir dari Madinah.
9.    Setelah Bani Qaynuqa diusir dari Madinah, mereka malah menggerakkan pasukan gabungan.
10. Pasukan kafir mengepung Madinah membawa 10.000 tentara koalisi.
11. Sehinggga terjadi Perang Khandaq.
12. Abdullah bin Ubay (kepala suku Kazraj) dari kaum Ansar adalah tokoh munafik.
13. Saad bin Muadz dijemput di Madinah, karena terluka parah dalam Perang Khandaq.
14. Dia dibawa ke perkampungan Bani Quraizhah.
15. Bani Quraizhah minta Saad bin Muadz bersikap lunak kepada kaum Quraizhah.
16. Mereka berteman sejak zaman dahulu.
17. Saad bin Muadz tiba di Bani Quraizhah.
18. Nabi Muhammad bersabda, “Berdirilah kalian semua, hormati pemimpin kalian”.
19. Semua orang berdiri menghormati untuk meneguhkan wibawanya sebagai hakim.
20. Agar keputusannya diterima dengan penuh ketaatan.
21.  Nabi Muhammad bersabda,”Wahai Saad bin Muadz, semua orang akan tunduk kepada keputusanmu, maka jatuhkan hukuman sesuai yang kamu sukai”.
22. Saad bin Muadz memutuskan:
1)    Semua tentara terlibat pemberontakan dihukum mati.
2)    Para wanita dan anak-anak menjadi tawanan.
3)    Semua harta kekayaan dirampas dan menjadi harta rampasan perang.
23. Nabi bersabda, “Engkau memutuskan hukuman sesuai dengan kehendak Allah.“
24. Semua tentara pemberontak diikat tangannya, dibawa ke Madinah dan dihukum mati.
25. Seorang wanita dihukum mati, karena membunuh seorang tentara muslim, sewaktu pengepungan benteng Quraizhah.
26. Dia menjatuhkan bongkahan besi besar menewaskan seorang pasukan muslim.

Daftar Pustaka
1.    Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.
3.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.       Tafsirq.com online.

0 comments:

Post a Comment