MARBOT
MASJID JADI PROFESOR
Oleh:
Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.

A. Marbot
Udin Jadi Profesor teladan yg ikhlas.
1. Marbot
adalah orang yang bertanggungjawab mengurus keperluan masjid.
2. Terutama
berhubungan dengan kebersihan lingkungan tempat ibadah.
3. Seorang
marbot juga mengurusi hal yang berurusan dengan ibadah, seperti azan, dan menjadi
imam cadangan.
4. Sebagai
suatu profesi, jasa seorang marbot perlu dihargai.
5. Marbot
digaji dari dana yang dikumpulkan dari Jemaah masjid.
6. Pada
saat tertentu, marbot mendapat santunan, seperti saat walimah, menjelang Idul
Fitri, dan Idul Adha.
7. Syarat
menjadi marbot masjid.
1) Pria dewasa.
2) Menetap
di masjid atau dekat lingkungan masjid.
B. Marbot
Udin.
1. Tahun
1998, dia ke Jogja, sebagai mahasiswa baru Universitas Negeri Yogyakarta (UNY),
jurusan elektro.
2. Kehidupannya
tidak berkecukupan membuatnya prihatin.
3. Dia kuliah,
tinggal dan mengurus masjid Al Amin.
4. Dia menjadi
marbot dan jualan tempe.
5. Setiap
pagi setelah subuh, dia kayuh sepeda bututnya, mengambil tempe Mochlar dan
mengantar ke langganannya.
6. Setelah
itu, dia kembali ke masjid untuk membersihkan masjid.
7. Kemudian
mengayuh sepedanya ke kampus yang jaraknya sekitar 5 km.
8. Kadang
malam hari selepas lsya, dia mengantar tempe ke langganannya yang lain.
9. Tak
jarang dia pulang ke masjid di sela-sela jam kuliahnya untuk melantunkan azan Zuhur
atau Asar.
10. Kemudian
balik lagi ke kampus untuk meneruskan kuliahnya.
11. Sepulang
kuliah, dia mengajar anak-anak mengaji di TPA masjid.
12. Berpuluh
anak belajar alif ba ta darinya.
13. Tepuk
anak sholeh dan lagu anak TPA pun diajarkannya.
14. Setiap
malam kamis, pengajian rutin disiapkannya.
15. Sebagai
marbot masjid, dia mengangkat minuman dan snack, membagikan ke jamaah yang
hadir mengaji.
16. Setelahnya,
dia merapikan lagi tikar gelaran tadi, menyapu dan mengepelnya.
17. Alhamdulillah,
Udin, begitu kami memanggilnya, lulus dengan cumlaude.
18. Meneruskan
sekolah S2 di Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS), dan menikah.
19. Setelah
menikah, dia tidak lagi tinggal di kampung kami.
20. Menurut
kabar dia tinggal di daerah Bantul.
21. Selang
berapa tahun, dia kembali.
22. Dia
membeli rumah di kampung kami, dekat dengan masjid yang dulu dia rawat.
23. Kali
ini, dia sudah menjadi dosen di UNY dan sudah bergelar PhD.
24. Sudah
memiliki anak 3 orang.
25. Bertahun
berlalu, Udin yang dulu mengayuh sepeda butut, sekarang sudah mengendarai
mobil.
26. Sesekali
sepeda dikayuhnya untuk berolah raga.
27. Tak lama lagi, dia akan menjadi Profesor.
28. Profesor
Khairudin, di usia yang sangat muda.
29. Barakallah
Prof Khairudin.
30. Maafkan
kami, tak bisa mengubah panggilan itu, Udin.
31. Meskipun
sudah Profesor, engkau tetaplah Udin, yang bagai anak bagi mama dan bapak,
adik, kakak, bagi keluarga kami.
32. Dan
menjadi teladan bagi kami.
33. Condong
Catur - Yogja, 4 Agustus 2020
(Sumber
internet)

0 comments:
Post a Comment