MASALAH
ISLAM FOBIA
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

A. Menghadapi
Tantangan Islamofobia.
1. Oleh Prof
Syafiq A Mughni.
2. Fobia
adalah ketakutan yang sangat berlebihan terhadap benda atau keadaan tertentu
yang dapat menghambat kehidupan penderitanya.
3. PWMU.CO
– Kita bersyukur atas kenyataan Islam adalah agama paling pesat berkembang di
Amerika dan Eropa.
4. Perkembangan
jumlah Muslim bukan saja karena kedatangan imigran dari negera Muslim.
5. Tetapi
juga karena perpindahan agama, meskipun jumlahnya kecil tetapi signifikan.
6. Berkembangnya
organisasi Islam, pusat Islam, masjid, dan pusat studi Islam di perguruan
tinggi menyebabkan Islam terus berkembang.
7. Tapi ada
tantangan besar dihadapi oleh umat di sana.
8. Yakni
adanya perasaan anti-Islam.
9. Beberapa
tokoh dan media masih menunjukkan sentimen negatif terhadap Islam.
10. Mereka
menggambarkan Islam agama teroris yang mengancam eksistensi umat lain dan negera
mereka.
11. Ada
ketakutan negara mereka pada suatu saat akan didominasi oleh umat Islam.
12. Kemudian
menjadi negara Islam.
B. Kisah
Hamid Algar
1. Kisah
Hamid Algar menggambarkan masih kuatnya perasaan takut sebagian orang Amerika
terhadap Islam.
2. Hamid
Algar adalah warga negara Inggris yang masuk Islam sejak mahasiswa.
3. Dia menjadi
guru besar bidang Studi Islam dan Timur Tengah di Universitas California,
Berkeley.
4. Pada
suatu saat, ia naik taksi dengan sopir keturunan India.
5. Sopir itu
takut dikira dirinya orang Pakistan yang beragama Islam.
6. Hamid
Algar masuk taksi.
7. Sopir
itu berkata,“Don’t worry, I am not a Muslim.”
8. Artinya,
jangan khawatir, saya bukan Muslim.
9. Sopir taksi
khawatir Hamid Algar yang berwajah bule merasa takut melihat dirinya bertampang Muslim-Pakistan.
10. Mendengar
kalimat itu, Hamid Algar menjawab, “Don’t worry, I am a Muslim.”
11. “Jangan
khawatir, saya seorang muslim.”
12. Jawaban
itu untuk menjelaskan seorang Muslim sejatinya membawa keselamatan.
13. Peristiwa
itu menggambarkan ketakutan terhadap Islam masih berkembang di kalangan
sebagian masyarakat di Amerika Serikat.
C. Masalah
lslam fobia.
1. Pada Mei
2010, Mark Williams, presenter radio konservatif yang sering muncul di CNN,
menulis dalam blognya:
2. “Hewan
Allah terus memburu persetujuan dari pejabat pemerintah Kota New York untuk
membangun monumen Muslim 13 lantai.
3. Monumen
itu terdiri atas masjid untuk ibadah kepada tuhan-kera bagi teroris dan sebuah
pusat budaya.
4. Untuk
mengajarkan penghancuran apa saja yang tidak cocok dengan keyakinan mereka.”
D. Kampanye
Anti-Islam
1. Masih
ada contoh lain, yaitu Pamela Geller, penggalang demo 6 Juni 2010.
2. Dia menentang
apa yang disebutnya “The mega-mosque at Ground Zero,”
3. Dia muncul
di program Fox News dan berkata, “Sebuah masjid yang melambangkan ideologi
mengispirasi serangan 9/11.”
4. Menurut
Geller sebuah masjid adalah, “Sebuah serangan, penghinaan, dan pelecehan
terhadap seluruh rakyat Amerika.”
5. Ini kampanye
anti-Islam secara terang-terangan.
6. Williams
dan Geller menggambarkan Islam sebagai agama kejam, agresif, mengancam,
mendukung terorisme, irrasional, dan primitif.
7. Geller
memasang iklan di bus New York City menganjurkan orang Islam segera murtad.
8. Ia
memasang iklan di 40 bus kota dengan website RefugeFromIslam.com.
9. Iklan
itu mengasumsikan banyak orang merasa terancam karena ingin murtad, maka Geller
akan memberi perlindungan.
E. Anti-Islam
di Eropa
1. Perasaan
anti-Islam di Eropa lebih nyata dibanding di Amerika Serikat.
2. Pada
November 2009, masyarakat Swiss mendukung pelarangan pembangunan menara.
3. Referendum
menunjukkan mayoritas penduduk Swiss menyatakan perlunya pengetatan para
imigran Muslim karena akan melunturkan nilai kehidupan Swiss.
4. Katakutan
itu bergema di Prancis, Jerman, Inggris, Belgia, dan seluruh negara Eropa Barat
lainnya.
5. Contoh
Islamophobia (ketakutan terhadap Islam) itu cocok dengan hasil studi akademik
yang menangkap adanya kecenderungan Islamophobia menguat di Amerika Serikat dan
Eropa.
6. Seorang
penulis Muslim, Musthafa Tilli, mengutip hasil survei persepsi orang Amerika
terhadap agama Buddha, Kristen, Islam, dan Yahudi.
7. Menurut
survei itu, Islam punya citra paling negatif.
8. Mayoritas
orang (63 persen) menyatakan tahu sedikit tentang Islam (40 persen) atau tidak
tahu sama sekali (23 persen).
9. Survei
itu menunjukkan penggambaran media tentang Islam sangat berperan membentuk
citra negative.
10. Karena
pengetahuan tentang agama sangat terbatas pada sedikit orang Amerika.
11. Sebuah
lembaga yang memantau dan menganalisis liputan media menunjukkan Islam adalah
agama paling sering disebut dalam berita tv Amerika Serikat.
12. Dan
sering beritanya adalah negatif.
13. Dua
pertiga pemberitaan di tv tentang Islam mengasosiasikan Muslim dengan
ekstremisme.
F. Tantangan
Islamofobia
1. Apa yang
digambarkan di atas bukan seluruh cerita.
2. Masih
banyak gejala Islamophobia lainnya.
3. Yang
semuanya menjadi tantangan kita dalam mengembangkan Islam.
4. Gejala
tidak menguntungkan di atas bisa diminimalkan dengan cara menunjukkan sikap
hidup Islam yang unggul dan santun.
5. Serta
memberi pengertiaan tentang Islam kepada seluruh penduduk bumi ini secara
autentik.
6. Di lndonesia
sendiri, ada tantangan yang sama.
7. Kita khawatirkan
adanya anggapan, “Semakin kejam, semakin Islami.”
(Sumber
M. Nurfatoni)
0 comments:
Post a Comment