SEJARAH
RENOVASI KAKBAH
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

A. Sejarah
renovasi Kakbah.
1. Nabi
Muhammad berumur 35 tahun, kaum Quraisy merenovasi Kakbah.
2. Kakbah
berupa susunan batu yang ditumpuk.
3. Temboknya,
lebih tinggi dibandingkan tubuh manusia.
4. Dibangun
sejak zaman Nabi Ismail.
5. Kakbah
tidak beratap.
6. Pencuri
sering mengambil barang berharga di dalamnya.
7. Mekah
dilanda banjir.
8. Air
meluap menutupi tembok Kakbah.
9. Bangunan
Kakbah semakin rapuh.
10. Dindingnya
banyak yang retak.
11. Bangunan
Kakbah rentan runtuh.
12. Sewaktu-waktu
bisa ambruk.
13. Kaum
Quraisy bingung.
14. Bimbang
mengambil keputusan.
15. Mereka
takut memperbaiki Kakbah.
16. Mereka
khawatir “kuwalat”.
17. Membiarkan
Kakbah ambruk, juga merasa bersalah.
18. Mereka masih ingat peristiwa pasukan gajah Abrahah.
19. Ketika
Nabi lahir.
20. Pasukan
gajah dihancurkan burung Ababil.
21. Kejadian
itu membuat Kakbah semakin berwibawa.
22. Beberapa
peristiwa menambah ketakutan.
23. Perahu
orang Romawi terdampar di pantai Jeddah.
24. Perahu pecah berkeping-keping.
25. Orang-orang
Quraisy mengambil pecahan kayunya.
26. Dipakai
sebagai atap Kakbah.
27. Atap
Kakbah siap dipasang.
28. Tiba-tiba
muncul ular besar dari sumur dekat Kakbah.
29. Orang-orang
Quraisy ketakutan.
30. Mendadak
muncul burung besar.
31. Membawa
ular pergi menjauh.
32. Sungguh
ajaib.
33. Seseorang
mengambil batu dari Kakbah.
34. Mendadak
batunya melompat kembali ke tempatnya semula.
35. Amat mengherankan.
36. Sekaligus menakutkan.
37. Akhirnya,
mereka sepakat merenovasi Kakbah.
38. Menggunakan
dana yang bersih.
39. Memakai
bahan bangunan dari sumber yang halal.
40. Menolak
uang pelacur.
41. Menolak
uang hasil riba.
42. Tak
menerima harta rampasan.
43. Hanya
menerima sumbangan yang baik saja.
44. Mereka
masih takut merobohkan bebatuan Kakbah.
45. Walid
bin Maghfirah mengawali merobohkan bangunan Kakbah.
46. Ditunggu
beberapa waktu.
47. Tidak
terjadi apa-apa.
48. Akhirnya,
mereka berani merobohkan bangunan Kakbah.
49. Kaum
Quraisy siap membangunnya kembali.
50. Mereka
membagi setiap sudut Kakbah.
51. Dikerjakan
suku tertentu.
52. Setiap
kabilah mengumpulkan batu terpilih.
53. Sebagai
arsitek seorang Romawi bernama Pachomius.
54. Dikenal
dengan nama “Baqum”.
55. Pembangunan
tembok Kakbah selesai.
56. Tersisa
bagian Hajar Aswad.
57. Tinggal
meletakkan Batu Hitam ke tempatnya.
58. Terjadi perselisihan.
59. Setiap
kabilah merasa berhak mengembalikan Hajar Aswad.
60. Mereka
meneriakkan slogan “Hajar Aswad, harga
mati”.
61. Mereka
berebut meletakkan Batu Hitam.
62. Pertentangan
berlangsung selama 4 hari.
63. Belum
ada penyelesaian.
64. Hampir
terjadi pertumpahan darah.
65. Pertempuran
antarkabilah nyaris pecah.
66. Abu
Umayah bin Maghfirah, yang sudah lanjut usia.
67. Mengusulkan
penyelesaian.
68. Dia
menawarkan jalan keluar.
69. Menyerahkan
keputusan kepada orang yang pertama kali masuk ke Masjidil Haram.
70. Semua
kabilah setuju.
71. Ternyata,
orang yang masuk pertama kali adalah Nabi Muhammad.
72. Semua
orang berteriak, “Kami senang, inilah orang yang dapat dipercaya.”
73. Mereka
menjuluki Nabi Muhammad Al-Amin.
74. Orang
yang dapat dipercaya.
75. Meskipun,
saat itu Nabi Muhammad belum diangkat menjadi rasul.
76. Mereka
menjelaskan masalahnya.
77. Nabi
membeberkan selembar kain.
78. Meletakkan
Hajar Aswad di tengah kain.
79. Para
kepala suku memegang ujung kain.
80. Hajar
Aswad diangkat bersama menuju tempatnya.
81. Nabi
menaruhnya di tempat semula.
82. Semua
kepala suku senang. Semua orang gembira.
83. Masalahnya
selesai dengan baik.
84. Tidak
terjadi peperangan antarsuku.
85. Nabi berhasil
mencegah pertumpahan darah.
86. Masyarakat
Quraisy kehabisan biaya.
87. Sumbangan
dana yang baik sudah habis.
88. Pembangunan
Kakbah belum selesai.
89. Tinggal
di sisi utara.
90. Bagian
Hijir Ismail.
91. Pintu
jalan masuk ke Hijir Ismail dibuat lebih tinggi.
92. Agar
berbeda dengan ketinggian permukaan tanah.
B. Hasil renovasi
Kakbah.
1. Bangunan
Kakbah selesai.
2. Berbentuk
segi empat.
3. Tinggi
bangunannya sekitar 15 meter.
4. Posisi
Hajar Aswad sekitar 1,5 meter di atas pelataran.
5. Pintu
Kakbah setinggi 2 meter dari permukaan
tanah.
6. Di
atas Kakbah, diberi atap yang disangga 6 sendi.
7. Renovasi
Kakbah selesai.
8. Nabi
berhasil mencegah pertumpahan darah.
9. Alhamdulillah.
Daftar
Pustaka
1. Syaikh
Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta.
2006.
2. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
0 comments:
Post a Comment