RESEP
ATASI MASALAH
Oleh:
Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.

A. Masalah
hidup sehari-hari.
1. Sebagai
manusia biasa, kita pasti akan ketemu dengan masalah.
2. Kalau
kita cermati dengan seksama.
3. Dalam
menghadapi masalah hampir sama.
4. Ternyata
sikap manusia berbeda-beda.
5. Ada
orang panik, bingung, gugup, takut, dan stres.
6. Tetapi,
ada pula yang tetap tenang dan adem ayem saja.
7. Hal
ini, dapat disimpulkan soal sebenarnya bukan terletak pada masalahnya.
8. Tetapi,
pada sikap manusia dalam menghadapi masalahnya.
B. Pedoman
praktis dalam mengatasi masalah.
1. Siap.
2. Ikhlas.
3. Jangan
mempersulit diri.
4. Evaluasi
diri.
5. Hanya
Allah satu-satunya penolong.
C. Penjelasan.
1. Siap.
1) Siap
menghadapi sesuatu yang sesuai keinginan.
2) Juga
siap menerima kenyataan yang tidak cocok dengan harapan.
3) Sebagai
manusia, kita harus punya cita-cita benar dalam hidup ini.
4) Harus
gigih berusaha sekuat pikiran dan tenaga mencapai terbaik dalam hidup dunia dan
akhirat.
5) Tetapi
kita harus tahu diri bahwa manusia hanya makhluk amat terbatas.
6) Dalam kehidupan
ini, sering terjadi sesuatu di luar kemampuan kita.
7) Kita
tidak mampu mencegahnya dan tak kuasa menolaknya.
8) Jika salah
bersikap, maka kita akan kecewa, penuh keluh kesah, hati kacau, dan pikiran
kusut tidak karuan.
9) Sungguh
rugi, karena hidup di dunia hanya sekali.
10) Kejadian
yang tidak terduga pasti akan terjadi lagi.
11) Manusia
boleh punya rencana.
12) Allah Yang
Maha Kuasa juga punya rencana.
13) Yakinlah,
yang pasti terjadi adalah rencana Allah.
14) Yang
menarik, kita sering marah dan kecewa dengan suatu peristiwa.
15) Tetapi
setelah waktu berlalu, ternyata kejadian itu sangat menguntungkan.
16) Bahkan
lebih baik daripada yang diharapkan.
17) Percayalah, desain dan rancangan Allah Yang
Maha Hebat pasti lebih indah dan mengagumkan.
18) Alkisah,
setelah salat Subuh, seorang penjual tahu berangkat dini hari dari rumahnya di desa.
19) Dia
berjalan kaki memanggul dagangannya melewati pematang sawah.
20) Ketika
di pematang sawah, tiba-tiba pikulannya patah.
21) Tampah berisi tahu di pikulan sebelah kiri
masuk ke sawah dan sebelah kanan terbenam ke dalam kolam.
22) Betapa
kaget, sedih, dan merasa sangat sial.
23) Belum
berjualan modal sudah habis terbenam ke dalam lumpur.
24) Dengan
murung, kecewa, dan bercampur marah dia kembali ke rumah.
25) Tetapi
2 jam kemudian, datang berita sangat mengejutkan.
26) Kendaraan
yang ditumpangi para penjual tahu mengalami kecelakaan.
27) Semua
penumpangnya cedera berat, bahkan ada yang meninggal.
28) Hanya
seorang penjual tahu yang selamat.
29) Yang biasanya
naik kendaraan tersebut, yaitu dirinya.
30) Subhanallah,
2 jam sebelumnya, patah pikulan dianggap nasib amat buruk.
31) Tetapi,
2 jam kemudian patah pikulan dianggap kemujuran luar biasa.
32) Jadi,
dalam menghadapi apa pun, mari kita sempurnakan niat dan ikhtiar.
33) Tetapi,
bersamaan dengan itu, kita siapkan hati menerima apa pun yang terbaik menurut Allah.
2. Ikhlas.
1) Rela dan
rida menerima yang sudah terjadi.
2) Meskipun
marah dan kecewa, kenyataannya sudah terjadi.
3) Jadi,
rela atau tidak rela terbukti sudah terjadi.
4) Lebih
baik kita rela menerimanya.
5) Sikap
ikhlas hanya amalan dalam hati.
6) Kita
menerima kenyataan yang sudah terjadi, tetapi pikiran dan tubuh wajib berusaha
memperbaiki kenyataan dengan cara yang diridai Allah.
7) Kondisi
hati tenang sangat membantu proses ikhtiar menjadi positif dan optimal.
8) Orang stres
adalah orang tidak siap mental dan tidak mau menerima kenyataan.
9) Pikirannya
selalu tidak sesuai kenyataan.
10) Sibuk
menyesali yang sudah tidak ada dan mengharapkan yang tidak mungkin terjadi.
11) Sungguh
sengsara dibuat sendiri.
12) Jadi,
hati harus rela menerima kenyataan apa pun yang sudah terjadi.
13) Sambil
berusaha memperbaiki kenyataan pada jalan yang diridahi Allah.
3. Jangan
mempersulit diri.
1) Al-Quran
surah Alam Nasrah (surah ke-94) ayat 5 dan 6.
فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا
إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا
Karena sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.
إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا
Karena sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.
2) Sampai
2 kali Allah menyampaikan janji-Nya.
3) Tidak
mungkin hidup ini terus menerus susah, karena dunia bukan neraka.
4) Juga,
tidak mungkin hidup ini selamanya mudah, karena dunia bukan surga.
5) Jangan
membesar-besarkan masalah.
6) Jangan
mempersulit diri.
7) Itu menambah
masalah menjadi lebih seram.
8) Masalahnya
tampak lebih ngeri dibanding kenyataan sebenarnya.
9) Yakinlah,
Allah pasti telah mengukur ujian sesuai takaran yang tepat dan presisi.
10) Sesuai
dengan keadaan dan kemampuan kita.
4. Evaluasi
diri.
1) Menilai
diri sendiri.
2) Hidup
ini laksana suara gaung di pegunungan.
3) Apa
yang kita bunyikan akan kembali kepada diri sendiri.
4) Segala
yang terjadi adalah hasil perilaku yang kita kerjakan.
5) Al-Quran
surat Alzalzalah (surah ke-99) ayat 7 dan 8.
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ
وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُۥ
Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat balasannya. Barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarah, dia akan melihat balasannya.
وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُۥ
Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat balasannya. Barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarah, dia akan melihat balasannya.
6) Misalnya,
sebuah kerikil mengenai kening kita.
7) Kita
harus rela dan merenung.
8) Mengapa
Allah menimpakan kerikil kepada kita.
9) Padahal
lapangan sangat luas dan kepala begitu kecil.
10) Mungkin
peringatan bahwa kita sering lupa bersujud.
11) Atau
sujud kita lalai dari mengingat-Nya.
12) Allah
tidak mungkin menciptakan sesuatu dengan sia-sia.
13) Pasti
ada hikmahnya.
14) Jangan
terjebak hanya menyalahkan orang lain.
15) Sikap
emosi hanya memberi sedikit nilai tambah bagi pribadi kita.
16) Bahkan
bisa menimbulkan masalah baru.
17) Mari
kita jadikan setiap masalah untuk mengevaluasi dan memperbaiki diri.
5. Hanya Allah
penolong kita.
1) Allah
berfirman.”Barang siapa bertakwa kepada Allah, akan diberi jalan keluar dari setiap urusannya dan diberi
rezeki dari arah yang tidak diduga. Barang siaapa bertakwa kepada Allah akan
dicukupi segala keperluannya.
2) Al-Quran
surah At-talaq (surah ke-65) ayat 2 dan 3.
فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ
فَارِقُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ وَأَشْهِدُوا۟ ذَوَىْ عَدْلٍ مِّنكُمْ وَأَقِيمُوا۟ ٱلشَّهَٰدَةَ
لِلَّهِ ۚ ذَٰلِكُمْ يُوعَظُ بِهِۦ مَن كَانَ يُؤْمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ
ۚ وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا
Jika mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujuki dengan baik atau lepaskan dengan baik dan persaksikan dengan dua orang saksi adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikian diberi pengajaran dengan itu orang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar dari setiap urusannya.
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا
Jika mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujuki dengan baik atau lepaskan dengan baik dan persaksikan dengan dua orang saksi adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikian diberi pengajaran dengan itu orang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar dari setiap urusannya.
Dan diberi
rezeki dari arah yang tidak diduga. Siapa saja yang bertakwa kepada Allah. Akan
dicukupi segala keperluannya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada
disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah
akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang
dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap
sesuatu.
3) Segala
sesuatu terjadi berupa nikmat atau musibah, hanya dengan izin Allah.
4) Meskipun
manusia dan jin bergabung menjanjikan sesuatu, tidak akan berhasil jika Allah tidak mengizinkan.
5) Manusia
paling bodoh yang berharap dan takut kepada selain Allah.
6) Jadi,
hanya Allah penolong kita.
7) Manusia
hanya berasal (maaf) setetes sperma.
8) Berjalan
kemana-mana membawa kotoran dalam perutnya.
9) Kelak
ujungnya akan menjadi bangkai.
10) Pendek
kata, kita jangan takut menghadapi masalah.
11) Tetapi,
takutlah tidak mendapat pertolongan dari Allah.
(Sumber
internet Abdullah Gymnastiar)
0 comments:
Post a Comment