AHLI
SHUFFAH ZAMAN NABI MUHAMMAD DI MADINAH (2)
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Para
Ahli Shuffah terkenal.
1)
Abu Hurairah.
Perawi hadis ternama.
Berasal dari Yaman.
2)
Salman
Al-Farisi.
Pencetus
Perang Parit.
Berasal
dari Persia.
3)
Bilal bin Rabah.
Mantan budak dibeli Abu Bakar.
Dan dibebaskan.
Muazin Nabi suaranya merdu.
Penghuni
Ahli Shuffah lain.
Hanzalah bin Abi Amr.
Pengantin
baru belum mandi junud.
Mati
syahid dalam Perang Uhud.
Jenazahnya dimandikan malaikat.
Dan
banyak lagi lainnya.
Jika Nabi
dapat sedekah.
Maka dikirim
pada Ahli Shuffah.
Nabi tak
ambil sedekah sedikit pun.
Jika Nabi
dapat hadiah.
Nabi kirim
pada Ahli Shuffah.
Nabi ikut
menikmati makanan.
Bersama
mereka.
Luas
daerah Shuffah.
Tak
diketahui pasti.
Tapi mampu
tampung banyak orang.
Nabi
pernah jadikan tempat itu.
Untuk
“walimah”.
Hadir
sekitar 300 orang.
Sebagian
duduk.
Di
sekitar kamar Aisyah (isteri Nabi).
Berdempetan
Masjid Nabawi.
Penghuni pertama Shuffah.
Yaitu kaum
Muhajirin dari Mekah.
Disebut
“Shuffatul Muhajirin”.
Suffah
juga dipakai tamu.
Untuk menunggu
Nabi.
Mereka
ingin masuk Islam.
Siap
melakukan perintah.
Dan
berjuang bersama Nabi.
Abu
Hurairah.
Penanggung
jawab Shuffah.
Mengatur
penghuni Shuffah.
Mencatat
penghuni singgah sebentar.
Atau
menetap lama.
Beberapa kaum Ansar.
Asli
penduduk Madinah.
Ikut
bergabung.
Meskipun
mereka punya rumah.
Sebab ingin
zuhud.
Misalnya.
1)
Kaab bin Malik.
2)
Hanzhalah bin Abi Amir.
3)
Haritsah bin Nukman.
Kegiatan rutin penghuni Shuffah.
Yaitu belajar agama Islam.
Dan
berperang membela Islam.
Mereka
terbiasa hidup prihatin.
Dan kekurangan.
Kegiatan
Ahli Suffah.
1)
Iktikaf di Masjid Nabawi.
2)
Salat berjamaah.
3)
Berzikir.
4)
Belajar dan mengajar Al-Quran.
5)
Belajar baca tulis.
Pernah ada “murid” .
Memberi hadiah busur panah.
Pada “guru” yang
mengajarinya.
Shuffah lahirkan banyak ilmuwan.
Misalnya.
1)
Abu Hurairah.
Mampu menghafalkan banyak
hadis.
2)
Hudzaifah bin Yaman.
Spesialis hadis fitnah.
Para
ahli shuffah.
1)
Tekun ibadah.
2)
Rajin berperang ikut Nabi.
Beberapa
penghuni Shuffah.
Mati
syahid membela agama Islam.
Para
penghuni Shuffah.
1)
Terbiasa hidup serba kurang.
2)
Tak punya pakaian memadai.
Untuk menutupi dan melindungi badan
dari dinginnya udara.
Abu Hurairah berkisah,
”Saya lihat
70 penghuni Shuffah.
Tak pakai
“rida”.
Hanya pakai
“kisa”.
sebagian
menjulur sampai kaki.
Menyatukan
dengan tangan.
Khawatir
terlihat auratnya.
Rida.
Yaitu kain
penutup tubuh bagian atas.
Kisa.
Yaitu semacam
sarung
Diikat
pada leher.
Para
Ahli Shuffah.
1)
Sring kosumsi kurma kering.
2)
Nabi kirim kurma setengah mud tiap hari.
Sekitar segenggam tangan.
Sebagian
penghuni perutnya panas.
Terlalu
banyak makan kurma kering.
Nabi sering beri motivasi.
Agar
para Ahli Shuffah.
Tetap
tegar dan sabar.
Terkadang
mereka diundang makan.
Dibawakan
susu dan makanan istimewa lainnya.
Misalnya,
Tsarid.
Yaitu bubur
gandum campur minyak samin.
Nabi Muhammad sering berkunjung.
Duduk
bersama mereka .
Tanya kondisi
dan memotivasi mereka.
Agar tekun belajar Al-Quran.
Jika ada
sedekah.
Nabi berikan
semua.
Pada
mereka.
Jika ada
hadiah.
Nabi
ikut menikmati.
Bersama
mereka.
Fatimah
(puteri Nabi) melahirkan Hasan bin Ali.
Nabi
menyuruh sedekah.
Pada
penghuni Shuffah.
Seharga
perak
Seberat
rambut Hasan yang dicukur.
Nabi utamakan
para penghuni Shuffah.
Dibanding
kepentingan keluarga Nabi sendiri.
Nabi Muhammad anjurkan.
Para sahabat bantu.
Para
penghuni Shuffah.
Nabi kirim
Ahli Shuffah.
Berdakwah
ke luar daerah.
Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 273.
فُقَرَاءِ
الَّذِينَ أُحْصِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ لَا يَسْتَطِيعُونَ ضَرْبًا فِي
الْأَرْضِ يَحْسَبُهُمُ الْجَاهِلُ أَغْنِيَاءَ مِنَ التَّعَفُّفِ تَعْرِفُهُمْ
بِسِيمَاهُمْ لَا يَسْأَلُونَ النَّاسَ إِلْحَافًا ۗ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ
فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ
(Berinfaklah) pada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad)
di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu
menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal
mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara
mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah),
maka sesungguhnya Allah Maha Mengatahui.
Demikian
potret awal Islam.
Hidup
dengan:
1)
Gotong royong.
2)
Kebersamaan.
3)
Saling menolong.
Islam
dibangun dengan prinsip.
Pihak kelebihan.
Membantu
kebutuhan pihak kekurangan.
Daftar
Pustaka
1.
Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury.
Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2.
Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah
Masjid Nabawi. Madinah 2017.
3.
Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah
Mekah. Mekah 2017
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.
5.
Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment