ANIES
BASWEDAN TAK CARI JABATAN TAPI USULAN
RAKYAT
Oleh:
Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.
Anies Baswedan
Bersedia
maju di Jakarta.
Sebab
aspirasi.
1)
Warga
Jakarta.
2)
Partai
politik di Jakarta.
3)
DPW
PKB.
4)
DPW
Nasdem.
5)
DPW
PKS.
Untuk memimpin Jakarta.
Dewan Pimpinan Wilayah Partai.
1)
PKB.
2)
Nasdem.
3)
PKS.
Deklarasi dukung Anies Baswedan .
Lalu
ada operasi jahat.
Pada
partai pengusung
Anies
Baswedan.
Dengan
iming-iming tertentu.
Dengan
syarat
Tak
calonkan Anies Baswedan.
Cerita
detail terlalu panjang.
Akhirnya
3 partai.
Balik
arah.
Tak
usung Anies Baswedan.
Anies
Baswedan.
Diundang
DPD PDIP
Sabtu
24 Agustus 2024.
Minggu,
25 Agustus.
Ada
2 elite PDIP
Datangi Anies Baswedan.
Di
Jakarta Selatan.
Tanda
tangan berkas.
Ada
bukti fotonya.
Senin,
26 Agustus 2024.
Anies
Baswedan.
Diminta
hadir ke DPP PDIP
Bertemu
Rano Karno.
Rencana
deklarasi.
Anies
Baswedan hadir
Di
gedung belakang DPP PDIP.
Bertemu
Rano Karno.
Dan
teman-teman PDIP.
Mendadak
“Berubah situasi”.
Disebut
ditunda.
Lalu
sore hari
Berubah
nama.
Pramono
Anung dan Rano Karno.
Cerita
di balik itu.
Hampir
sama.
Dengan
partai sebelumnya.
Yang
dukung Anies Baswedan.
Tapi
lebih kompleks.
Kamis,
29 Agustus 2024.
Anies
Baswedan.
Diminta
oleh PDIP.
Maju
Pilkada Jabar.
Memang
ada permintaan.
Tapi
berbeda dengan Jakarta.
Pilgub
Jakarta.
Anies Baswedan bersedia maju.
Sebab
ada aspirasi.
1)
Warga
Jakarta.
2)
DPW
dan DPD partai di Jakarta.
Tapi
untuk Jawa Barat.
1)
Rakyat
Jabar tak minta.
2)
Partai
di Jabar tak minta.
3)
Tak
ada aspirasi Pimpinan Daerah Partai.
Jawa Barat.
Anies
Baswedan.
Ucapkan
terima kasih.
Atas
permintaan itu.
Tapi
Anies Baswedan.
1)
Tidak
bersedia.
2)
Sebab
atas pilihan partai.
3)
Tak
ada warga Jawa Barat.
Minta Anies Baswedan maju.
4)
Tak
ada aspirasi Dewan Pimpinan Daerah partai.
Bagi
Anies Baswedan.
Yang
seperti itu.
Secara
moral tak pantas.
Terima
amanat itu.
Sebab
bukan kehendak rakyat Jawa Barat.
Anies
Baswedan.
1)
Tak
mengejar jabatan.
2)
Tak
bersedia di Jabar.
3)
Secara
moral tak etis di Jabar.
4)
Pemilih
Jawa Barat.
Anies Baswedan dapat 31 persen.
Pada saat pilpres.
Berbeda
dengan Ridwan Kamil.
1)
Aspirasi
dari warga Jawa Barat.
2)
Warga
Jakarta tak minta.
3)
Tapi
maunya pimpinan partai.
4)
Ridwan
Kamil ikut partai.
5)
Ridwan
Kamil tak ikut warga Jawa Barat.
6)
Ridwan
Kamil maju di Jakarta.
Tak diminta oleh rakyat Jakarta.
7)
Bukan
di Jawa Barat.
Sesuai aspirasi rakyat Jabar.
Kandas
ikhtiar warga Jakarta.
Mendatangi
partai.
Agar
usung Anies Baaswedan.
Maju
di DKJ.
Hasil
operasi jahat.
Dilakukan
sempurna.
Tetap
hormat pada warga Jawa Barat.
Dan
partai mengusungnya.
Anies
Baswedan.
1)
Apresiasi
setinggi – tingginya.
2)
Terima
kasih pada warga Jakarta.
Sudah usaha maksimal.
3)
Terima
kasih partai pendukung.
4)
Perjuangan
masih panjang.
5)
Terus
melakukan kebaikan.
6)
Untuk
negeri tercinta.
(Sumber
Geisz Chalifah)
0 comments:
Post a Comment