Wednesday, April 18, 2018

783. FISIK

BANGUNAN FISIK MASJIDIL HARAM
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang bangunan fisik Masjidil Haram di Mekah?” Berikut ini penjelasannya

     
      Nabi Muhammad bersabda,”Tidak ada bumi yang lebih baik dan lebih aku sukai daripada Mekah, seandainya kaumku tidak mengusirku, maka aku akan tinggal selamanya di Mekah.”
      Al-Quran surah Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 144.

قَدْ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ ۖ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا ۚ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ ۗ وَإِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ

      “Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkan mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkan mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al-Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.”
      Masjidil Haram adalah sebuah masjid terbesar di dunia  yang berada di pusat kota Mekah. Masjidil Haram adalah tujuan utama bagi umat Islam dari seluruh dunia yang melaksanakan ibadah haji dan umrah. 
      Masjidil Haram dibangun mengelilingi Kakbah yang menjadi arah kiblat bagi umat Islam dari seluruh dunia ketika mengerjakan ibadah salat yang berpahala 100.000 kali dibandingkan dengan salat di masjid lain, selain salat di Masjid Nabawi Madinah yang berpahala 1.000 kali dibandingkan salat di masjid yang lain.
      Bangunan Masjidil Haram berlantai tiga yang memiliki 9 menara yang berada di dataran rendah Batha’ di Mekah dengan ketinggian sekitar 300 meter di atas permukaan air laut.
      Sebanyak 8 menara Masjidil Haram berada di pintu masuk utama dengan posisi berpasangan yang 1 menara di sisi kiri dan 1 menara di sisi kanan, sedangkan yang hanya 1 menara terletak di bukit Safa, tempat memulai perjalanan sai.
      Masjidil Haram mempunyai 129 pintu untuk memasuki Masjidil Haram, terdapat 4 pintu utama dan 45 pintu biasa yang terbuka selama 24 jam sehari semalam, masing-masing pintu memiliki sebuah nama dan nomor pintu, misalnya pintu bernama Babus Salam, Shafa, Darul Arqam, Ali, Abbas, Nabi, Bani Syaibah, dan lain-lain.
     Terdapat sebuah pintu yang sangat populer dan paling utama yang biasanya para jamaah sering menginginkan memasuki lewat pintu tersebut, yaitu pintu Babus Salam. Jamaah yang masuk Masjidil Haram melewati pintu Babus Salam akan dapat langsung melihat Kakbah, Hajar Aswad, Makam Ibrahim, dan Hijir Ismail.
     Semua pintu dalam Masjidil Haram dilengkapi dengan lampu petunjuk berwarna merah dan hijau. Jika lampu hijau menyala, berarti di dalam masjid masih terdapat tempat yang kosong, tetapi jika lampu merah menyala, berarti tak ada tempat lagi di dalam masjid.
    Masjidil Haram juga menyediakan 50 pintu yang dikhususkan bagi para jamaah yang membutuhkan perlakuan khusus dan para jamaah yang tidak bisa berjalan kaki atau yang mempunyai kekhususan lainnya.
      Masjidil Haram dilengkapi dengan “full AC” (pendingin udara) dan tangga berjalan elektronik yang dipasang pada semua lantai serta ruangan bawah tanah dipakai untuk tempat wudu dan toilet, sedangkan terowongan bawah tanah Masjidil Haram digunkan untuk saluran air, penampungan air hujan, dan  tempat parkir kendaraan.
      Luas Masjidil-Haram sekitar 400 ribu meter persegi yang mampu menampung jamaah 900 ribu orang, sedangkan pada musim haji, Masjidil Haram “dipaksa” menampung jamaah lebih dari 3 juta orang.
     Semua lantai di dalam Masjidil-Haram diberi tanda berupa garis melingkar untuk memudahkan para jamaah membuat saf untuk salat menghadap Kakbah dan jalur khusus untuk tawaf mengelilingi Kakbah. 
      Di dalam bangunan fisik Masjidil-Haram terdapat Kakbah, sumur air zam-zam, Makam Ibrahim, Hijir Ismail, dan di pojok selatan terdapat bukit Safa dan di pojok utara terdapat bukit Marwa.
      Bangunan tempat para jamaah melakukan sai yang memanjang dari selatan ke utara sekitar 400 meter yang berada di sisi bagian timur Masjidil Haram, kegiatan sai dapat dikerjakan di lantai 1, 2, dan 3, serta disiapkan jalur khusus bagi jamaah yang menggunakan kursi roda.
      Tempat bukit Safa untuk mengerjakan sai diberi tanda berupa bangunan 1 menara yang menjulang tinggi, sedangkan bukit Marwa diberi tanda dengan bangunan 2 menara yang menjulang tinggi.
Daftar Pustaka
1. Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap). Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2. Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
4. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
5. Al-Kandahlawi, Maulana Muhammad Zakaria. Himpunan Fadhilah Amal. Penerbit Ash-Shaff. Yogyakarta. 2000.
6. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
7. Tafsirq.com online

0 comments:

Post a Comment