Tuesday, May 14, 2019

2259. RELATIVITAS WAKTU


RELATIVITAS WAKTU
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang relativitas waktu menurut Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1.    Kata “waktu” (menurut KBBI V) dapatdiartikan “seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung”, “lamanya (saat yang tertentu)”, “saat yang tertentu untuk melakukan sesuatu”,”kesempatan”, “tempo”, “peluang”, “ketika”, “saat”, “hari (keadaan hari)”, dan “saat yang ditentukan berdasarkan pembagian bola dunia”.
2.    Relativitas adalah “hal (keadaan) relatif”, dan “kenisbian”.
3.    Manusia tidak dapat melepaskan dirinya  dari waktu dan tempat.
4.    Manusia mengenal masa lampau, masa sekarang, dan masa mendatang.
5.    Pengenalan manusia tentang waktu berdasarkan dan berkaitan dengan pengalaman empiris (berdaraskan pengalaman) dan lingkungan.
6.    Kesadaran manusia tentang waktu berhubungan dengan bulan dan matahari, siang dan malam, matahari yang terbit dan tenggelam, munculnya bulan sabit dan bulan purnama.
7.    Dalam kalender Masehi pergantian hari dan tanggal diawali dan diakhiri sejak tengah malam.
8.    Dalam kalender Hijriah pergantian hari dan tanggal diawali dan diakhiri sejak terbenamnya matahari.
9.    Perhitungan ini adalah kesepakatan manusia secara umum.
10. Al-Quran memperkenalkan adanya relativitas waktu yang berkaitan dengan ruang, keadaan, dan pelaku.
11. Al-Quran menjelaskan bahwa setahun sama dengan 12 bulan dalam Al-Quran surah At-Taubah (surah ke-9) ayat 36.
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
      Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
12. Waktu yang dialami manusia di dunia berbeda dengan waktu yang dialaminya kelak di hari kiamat, karena dimensi kehidupan akhirat berbeda dengan dimensi kehidupan dunia.
13. Al-Quran surah Al-Kahfi (surah ke-18) ayat 19.

وَكَذَٰلِكَ بَعَثْنَاهُمْ لِيَتَسَاءَلُوا بَيْنَهُمْ ۚ قَالَ قَائِلٌ مِنْهُمْ كَمْ لَبِثْتُمْ ۖ قَالُوا لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ ۚ قَالُوا رَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا لَبِثْتُمْ فَابْعَثُوا أَحَدَكُمْ بِوَرِقِكُمْ هَٰذِهِ إِلَى الْمَدِينَةِ فَلْيَنْظُرْ أَيُّهَا أَزْكَىٰ طَعَامًا فَلْيَأْتِكُمْ بِرِزْقٍ مِنْهُ وَلْيَتَلَطَّفْ وَلَا يُشْعِرَنَّ بِكُمْ أَحَدًا
      Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka: "Sudah berapa lamakah kamu berada (di sini?)". Mereka menjawab: "Kita berada (di sini) sehari atau setengah hari". Berkata (yang lain lagi): "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah dia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah dia berlaku lemah lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seseorang pun.
14. Para pemuda Ashabul Kahfi yang ditidurkan oleh Allah selama 300 tahun lebih, tetapi mereka merasa berada di dalam gua selama sehari atau kurang setengah hari saja.
15. Mereka berada dalam ruang yang sama dan dalam rentang waktu yang panjang, tetapi mereka hanya merasakan beberapa saat saja.
16. Allah berada di luar batas ruang dan waktu yang dikenal oleh manusia.
17. Dalam Al-Quran ditemukan “kata kerja bentuk masa lampau” (past tense/ fiilmadhi), tetapi digunakan oleh Allah untuk suatu peristiwa  masa depan (future tense).
18. Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 1.

أَتَىٰ أَمْرُ اللَّهِ فَلَا تَسْتَعْجِلُوهُ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ
      Telah pasti datangnya ketetapan Allah maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang) nya. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.
19. Ilmu Allah sangat luas, sehingga masa lalu, masa kini, dan masa yang akan dating sama saja bagi Allah.
20. Allah Maha Mengetahui segalanya pada masa lampau, masa sekarang dan masa mendatang.
21. Para ulama menjelaskan adanya relativitas waktu, karena Al-Quran berbicara tentang waktu yang ditempuh oleh malaikat menuju kehadirat Allah menyatakan perbandingan waktu dalam 1 hari kadarnya sama dengan 50.000 tahun bagi makhluk manusia.
22. Al-Quran surah Al-Maarij (surah ke-70) ayat 4.

تَعْرُجُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ

      Malaikat-malaikatdanJibrilnaik (menghadap) kepadaTuhandalam 1 hari yang kadarnya 50.000 tahun.
23. Al-Quran surah As-Sajdah (surah ke-32) ayat 5 menyatakan 1 hari sama dengan 1.000 tahun.

يُدَبِّرُ الْأَمْرَ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ أَلْفَ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ
      Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.
24. Perbedaan system gerak yang dilakukan oleh pelaku dapat mengakibatkan perbedaan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suatu sasaran.
25. Misalnya batu, suara, dan cahaya masing-masing membutuhkan waktu yang berbeda untuk mencapai tujuan yang sama.
26. Kenyataan ini menimbulkan keyakinan bahwa ada sesuatu yang tidak membutuhkan ruang dan waktu untuk mencapai hal yang dikehendakinya.
27. Sesuatu yang tidak memerlukan ruang dan waktu adalah Allah Yang Maha Kuasa.
28. Al-Quran surah Al-Qamar (surah ke-54) ayat 50.

وَمَا أَمْرُنَا إِلَّا وَاحِدَةٌ كَلَمْحٍ بِالْبَصَرِ
Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata.

29. Pengertian “kejapan mata" dalam firman Allah itu tidak dapat dipahami dalam pengertian dimensi manusia, karena Allah berada di luar dimensi tersebut.
30. Allah menegaskan bahwa “Sesungguhnya apabila Allah menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, "Jadilah!",maka terjadilah ia.
31. Al-Quran surah Ya Sin (surah ke-36) ayat 82.

إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
      Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia.
32. Hal itu bukan berarti bahwa untuk mewujudkan sesuatu, Allah membutuhkan kata “kun”.
33. Juga tidak berarti bahwa ciptaan Allah terjadi seketika tanpa suatu proses, karena ayat Al-Quran ini hanya ingin menyebutkan bahwa Allah berada di luar dimensi ruang dan waktu.
34. Sehingga kalimat, “Allah menciptakan alam semesta selama 6 hari”, tidak harus  dipahami  seperti menurut ukuran manusia selama 6 kali 24 jam.
35. Kata “tahun” dalam Al-Quran tidak selalu artinya dengan 365 hari, meskipun kata “yaum” yang artinya “hari” terulang dalam Al-Quran sebanyak 365 kali, karena umat manusia berbeda dalam menetapkan jumlah hari dalam setahun.
36. Perbedaan jumlah hari dalam setahun, bukan karena penggunaan perhitungan perjalanan matahari atau bulan, atau Tahun Masehi dan Tahun Hijriah, tetapi karena umat manusia mengenal perhitungan yang lain.
37. Al-Quran surah Al-Ankabut (surah ke-29) ayat 14.

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمْسِينَ عَامًا فَأَخَذَهُمُ الطُّوفَانُ وَهُمْ ظَالِمُونَ
      Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim.
38. Para ulama menjelaskan bahwa Nabi Nuh hidup bersama kaumnya selama 950 tahun, tidak harus dipahami dalam konteks perhitungan tahun Syamsiah (Masehi) atau tahun Qamariah (Hijriah), karena umat manusia pernah mengenal perhitungan tahun berdasarkan musim, yaitu musim panas, dingin, gugur, dan musim semi.
39. Sehingga 1 tahun perhitungan yang menggunakan ukuran perjalanan matahari, sama dengan 4 tahun dalam perhitungan musim, apabila pendapat ini diterima, maka keberadaan Nabi Nuh bersama kaumnya sekitar 230 tahun.
40. Al-Quran mengisyaratkan perbedaan perhitungan tahun Syamsiah (Masehi) dengan tahun Qamariah (Hijriah) melalui ayat yang membicarakan lamanya penghuni gua tertidur.
41. Al-Quran surah Al-Kahfi (surah ke-18) ayat 25.

وَلَبِثُوا فِي كَهْفِهِمْ ثَلَاثَ مِائَةٍ سِنِينَ وَازْدَادُوا تِسْعًا

Dan mereka tinggal dalam gua mereka 300 tahun dan ditambah 9 tahun (lagi).
42. Sesungguhnya mereka telah tinggal di dalam gua selama 300 tahun ditambah 9 tahun, artinya 300 tahun menurut perhitungan tahun Syamsiah (Masehi) , dan ditambah 9 tahun berdasarkan perhitungan tahun Qamariah (Hijriah).
43. Dalam satu tahun terdapat selisih sekitar 11 hari setiap tahun antara perhitungan tahun Qamariah (Hijriah) dan tahun Syamsiah (Masehi), sehingga selisih 9 tahun adalah sekitar 300 x 11 hari = 3.300 hari atau sekitar 9 tahun.

DaftarPustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui  atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online.

Related Posts:

  • 126. POLIGAMIPOLIGAMI DALAM ISLAM Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M. Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo        Poligami (menuru… Read More
  • 126. POLIGAMIPOLIGAMI DALAM ISLAM Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M. Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo        Poligami (menuru… Read More
  • 126. POLIGAMIPOLIGAMI DALAM ISLAM Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M. Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo        Poligami (menuru… Read More
  • 126. POLIGAMIPOLIGAMI DALAM ISLAM Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M. Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo        Poligami (menuru… Read More
  • 126. POLIGAMIPOLIGAMI DALAM ISLAM Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M. Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo        Poligami (menuru… Read More

0 comments:

Post a Comment