Friday, May 31, 2019

2368. NABI MEMARAHI SAHABAT



NABI MEMARAHI SAHABAT
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang kisah Nabi Muhammad yang pernah memarahi  perilaku para sahabat?” Ustad Abdul Somad, Lc. M.A.  menjelaskannya.      
1.    Nabi Muhammad pernah memarahi perilaku dan perbuatan para sahabat yang bertentangan dengan sunah.

2.    Nabi Muhammad tidak selalu membenarkan ijtihad para sahabat.
3.    Nabi Muhammad hanya membenarkan perilaku dan perbuatan para sahabat yang sesuai dengan sunah.
4.    Ketika perilaku dan perbuatan itu bertentangan dengan sunah, maka Nabi Muhammad marah dan melarangnya.
5.    Anas bin Malik berkata, “Tiga orang datang ke rumah istri Nabi, mereka bertanya tentang ibadah Nabi. Ketika mereka diberitahu tentang ibadah Nabi, mereka merasakan ibadahnya sedikit. Mereka berkata: Bagaimana dengan ibadah kita dibandingkan dengan ibadah Nabi, padahal beliau adalah orang yang telah diampuni semua dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang.”
6.    Orang pertama berkata,“Adapun saya, saya akan terus mengerjakan salat malam  selama hidup saya.”
7.    Orang kedua berkata,“Saya akan berpuasa setiap hari sepanjang tahun.”
8.    Orang ketiga berkata,“Saya akan menjauhi wanita, saya tidak akan menikah untuk selamanya.”
9.    Nabi Muhammad mendatangi mereka sambil bersabda,”Kalian yang mengatakan anu dan anu. Demi Allah, sesungguhnya aku orang yang paling takut dan paling bertakwa kepada Allah di antaramu. Tetapi aku tetap berpuasa dan aku tidak berpuasa, aku salat malam dan aku tetap tidur, serta aku menikahi wanita. Siapa yang tidak mengikuti sunahku, mereka bukanlah dari umatku.”  (HR. Bukhari dan Muslim).
10. Kesimpulannya, yang menjadi standar ukuran bukanlah perbuatan itu pernah dilakukan Nabi Muhammad atau tidak pernah dilakukan oleh Nabi.
11. Tetapi yang dijadikan sebagai dasar adalah bahwa perbuatan itu tidak bertentangan dengan prinsip dasar syariat Islam.
12. Artinya jika terdapat suatu perbuatan bid’ah yang tidak pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad yang bertentangan dengan prinsip dasar syariat Islam, maka disebut bid’ah “dalalah” (sesat).
13. Jika terdapat perbuatan bid’ah yang sesuai dengan sunah, maka dapat dikatakan bid’ah “hasanah” (terpuji).
Daftar Pustaka
1.    Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2.    Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3.    Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online


0 comments:

Post a Comment